No one can separate us
Even if you were reborn again
You'll never find another love like ours
I breathe only to protect you
(I Love You Oh Thank You – MC Mong)
"Katakan padaku, Xiumin."Luhan menggenggam tangan Xiumin erat. Menuntut jawaban. Entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat ketika ia tahu kisah tentang Lucifer dan Seraphim adalah benar adanya. "Dimana Lucifer berada?"
Xiumin mendongak menatap Luhan yang beberapa centi lebih tinggi darinya. Mata pria itu menatap Luhan dengan tatapan yang sulit Luhan mengerti. Kemudian bibir Xiumin bergerak, membentuk sebuah kalimat. "Lucifer sekarang terkunci disuatu tempat. Dan tidak ada yang boleh membebaskannya..."
"Terkunci?"
"Hm..."Xiumin mengangguk dan melepas tangan Luhan dari lengannya. "Tidak ada yang tahu dimana dirinya sekarang,"lanjut Xiumin. Malaikat itu bergerak untuk menaruh buku ditangannya kembali ke-rak buku. Matanya melirik pada Luhan yang masih nampak mengeryit, belum puas dengan penjelasannya tadi. Xiumin menghela napas panjang.
Lalu kegaduhan itu menarik perhatian Xiumin dan Luhan. Xiumin berjalan menuju jendela dan menengok keluar. Semburat merah menyala dilangit dunia atas menandakan ada sesuatu yang tidak wajar terjadi didunia para manusia."Ada apa ini?"tanya Xiumin yang dijawab Luhan dengan gelengan kepala. Xiumin melihat sesosok malaikat yang nampak terburu-buru menuju istana. Xiumin memanggilnya.
"Namjoo!"
Malaikat bernama Namjoo itu menoleh, melihat Xiumin yang memanggilnya, Namjoo berteleport sejauh yang ia bisa agar segera sampai ditempat Xiumin berada. Dihadapan Xiumin ia membungkuk penuh hormat. Xiumin memiliki pangkat yang lebih tinggi daripada Namjoo.
"Ada apa anda memanggil saya, tuan?"tanya Namjoo.
"Apa yang terjadi? Semburat merah ini mengabarkan apa, Namjoo?"
Luhan yang berdiri dibelakang Xiumin ikut menunggu jawaban dari Namjoo. Perasaannya tidak enak melihat warna merah mewarnai langit dunia atas hari ini."Ada seorang iblis yang mengacau, tuan. Ia membunuh manusia dihadapan manusia lain. Membuat keributan dipusat kota Seoul Korea Selatan..."lapor Namjoo.
Xiumin tersentak mendengar laporan dari Namjoo. Ia sudah bisa menebak siapa iblis yang Namjoo maksud. Tapi keterkejutan Xiumin tidak sebanding dengan apa yang Luhan rasakan. Luhan serasa baru saja tersengat listrik jutaan volt. Tubuhnya mendadak kaku.
Sera..."Tidak hanya sampai disitu. Sekarang ia mengancam salah satu saudara kita yang bernama Sandara. Iblis itu bersikeras ingin datang kedunia atas..."Namjoo melirik sedikit kearah Luhan. "Katanya ia ingin bertemu dengan tuanku Luhan..."
"Gadis itu..."Xiumin menoleh kearah Luhan, ia ingin melihat bagaimana reaksi Luhan mendengar berita ini. Tapi Luhan masih hanya diam mematung. Mata pria itu membulat, dia sungguh nampak sangat shock mendengar kabar ini.
"Kau berniat melaporkan ini pada raja?"tanya Xiumin pada Namjoo.
Namjoo mengangguk sopan, "Iya, tuan."
Xiumin mengulurkan tangannya, Namjoo buru-buru menengadahkan tangan siap menerima pemberian Xiumin. Sebuah kristal teleport."Itu lebih cepat membawamu ketempat Suho. Pergilah..."kata Xiumin. Namjoo tersenyum dan membungkuk hormat untuk pamit. Lalu kemudian gadis malaikat itu menghilang dari hadapan Xiumin. Langsung berteleport ke Hall tempat Sang Raja Suho berada.
Xiumin berbalik kembali pada Luhan. "Lalu, Lu... ukh!"
Mata Xiumin membelalak. Tangannya bergetar, terangkat menyentuh sebuah benda asing yang sekarang menancap diperutnya. Xiumin menatap sosok didepannya dengan tatapan tak percaya. "Luh... A-apa yang kau lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL BESIDE ME (EXO FANFICTION)
Fantasy"Aku malaikat, Sera. Dan kau..." "Iblis, aku tau!"potong Sera cepat. Kaca-kaca jendela bergetar merasakan emosi gadis iblis ini. Sera marah. Ia selalu marah jika Luhan mengingatkannya akan perbedaan mereka. Luhan adalah putih. Dan Sera adalah hitam...