Love is always this cruel
Love is always this sharp
Love is always like fire
Even when we know this, we still love
(CNBLUE - Love is ... )
:: LUHAN POV ::
Aku berteleport dan mendarat diruang tengah apartemenku. Mataku langsung menangkap sosok seseorang yang sedang aku cari-cari seharian ini. Aku menghela napas lega. Xiumin benar, Sera sudah pulang.
Gadis itu duduk diatas meja pantry dengan posisi membelakangiku. Jari-jari lentiknya memegang leher gelas yang terisi penuh dengan red-wine. Beberapa botol wine nampak bergeletakkan disekitar kakinya.
"Kau terlalu banyak minum, baby..."ujarku pelan sembari mengambil gelas wine itu dari tangan Sera dan meletakkannya dimeja pantry.
Sera menelengkan kepalanya dan matanya mengerjap saat aku memosisikan diriku dihadapannya. Wajahnya memerah karena pengaruh alkohol. Iblis tidak mudah mabuk, kecuali jika kadar alkohol dalam tubuhnya berlebih. Manusia biasa bisa mati kalau minum sebanyak yang Sera minum.
"Maafkan aku, Lu..."kata-kata pertama yang Sera ucapkan membuatku terkejut. "Jangan marah padaku ya? Jangan mengusir aku dari sini. Aku tidak punya tempat tujuan lain..."
Aku tersenyum dan mengelus rambut Sera lembut. Aku benar-benar suka menyentuh helaian rambut Sera. Rasanya seperti tersengat listrik, tapi sekaligus juga lembut. "Aku yang harusnya minta maaf karena tidak menepati janji untuk menjaga anak-anak itu agar tidak mengganggumu. Maafkan aku..."
Sera mengalungkan tangannya keleherku dan sedikit menarikku agar semakin mendekat kearahnya yang masih dalam posisi duduk diatas meja pantry. Aroma wine tercium kuat dari tubuhnya, membuatku tergiur untuk mencicipinya dari bibir Sera.
"Baguslah kalau kau menyadari kesalahanmu, Lu. Kau tahu kan tidak mudah bagiku untuk meminta maaf. Aku tahu aku salah, tapi kau juga salah, aro?"
Aku tertawa kecil mendengar kata-kata Sera. "Ne, arraseoyooo, baby."
"Jika nanti kau mau mengajakku berbuat baik lagi, paling tidak diskusikanlah dahulu denganku. Jadi aku bisa menyiapkan mental dan memikirkan apa yang bisa aku lakukan nanti. Aku tidak bisa bersikap baik secara alami, Lu..."
"Tapi kau bersikap baik sekali padaku dan kau juga menyelamatkan Narim agar tidak terjatuh kelantai..."
Sera mengerjap. "Itu reflek..."
"Jika itu benar-benar reflek, berarti gadisku ini bisa 'bersikap baik secara alami', ya kan?"
Sera sejenak terdiam, dan kami hanya menatap satu sama lain tanpa berbicara apapun.
"Aku iblis, Lu. Bukankah jika aku bersikap baik itu akan menyalahi kodratku?"
Aku menggeleng pelan. "Tidak, sayang. Berhentilah berpikir kau tidak pantas melakukan ini, kau tidak berhak mendapatkan itu. Tidak bisakah kau melakukan apapun yang kau mau, apapun yang membuatmu bahagia? Jika kau iblis, lantas kenapa? Kau tetap makhluk ciptaan Sang Maha Pencipta. Kau makhluk yang memiliki perasaan, kau juga memiliki keinginan. Kau adalah makhluk yang aku cintai. Aku ingin melihatmu bahagia..."
Tangan Sera terangkat dan menyentuh pipiku, menghantarkan rasa panas menyengat yang langsung merambat keulu hatiku. "Kau yang membuatku bahagia..."ucap Sera manis sekali.
Aku tersenyum . "Kalau begitu, kau harus terus berada disisiku. Kau tidak boleh pergi begitu saja seperti tadi dan membuatku cemas,"kataku sambil mengecup lembut jemari Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL BESIDE ME (EXO FANFICTION)
Fantasy"Aku malaikat, Sera. Dan kau..." "Iblis, aku tau!"potong Sera cepat. Kaca-kaca jendela bergetar merasakan emosi gadis iblis ini. Sera marah. Ia selalu marah jika Luhan mengingatkannya akan perbedaan mereka. Luhan adalah putih. Dan Sera adalah hitam...