𝟏𝟕. 𝐌𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐒𝐢𝐦𝐩𝐚𝐭𝐢

1.6K 151 62
                                    

Saat mengetahui suami kecilnya tengah mengandung, Axelen semakin protective pasa si manis. Pria itu benar-benar menjaga apa yang akan masuk kedalam tubuh Lean, bahkan untuk perawatan pun Axelen tingkatkan karena kemungkinan besar Lean akan mengalami komplikasi secara mendadak.

Obat-obatan yang selalu ia berikan sudah di hentikan dan di gantikan dengan beberapa obat dan vitamin untuk Lean dan janinnya. Perubahannya sangat kentara, saat obat-obatan itu di hentikan Lean semakin terlihat segar tidak seringkih sebelumnya. Meskipun tubuhnya sudah lumpuh totaal, tak menampik jika kini aura wajah pria cantik itu terlihat segar kembali. Bahkan kelumpuhan di wajahnya sudah mulai membaik, pria cantik itu sudah kembali tersenyum seperti sediakala.

'Cup'

Satu kecupan mendarat di bibir kenyal si manis, siapa lagi jika bukan Axelen pelakunya.

"Baik-baiklah di rumah selama aku pergi," pesan Axelen saat ia hendak pergi ke kantor. Sudah jadi rutinitas, sekarang Lean sering menemani suaminya untuk bekerja. Pria manis itu akan menemani Axelen sarapan dan mengantarkan suaminya sampai depan pintu.

"Ya, aku akan selalu baik-baik saja, Scott," balas Lean. Sekarang suaranya telah kembali dengan perlahan meskipun setelahnya Lean akan mengalami sesak.

"Aku percayakan Lean padamu, Anne." Axelen melirik perawat Lean yang senantiasa selalu setia di belakang Lean.

Wanita itu mengangguk, ini sudah tugasnya.

Setelah pamitan, Axelen pun memasuki mobilnya, sebelum pergi ia menyempatkan untuk melambaikan tangan pada si manis. Mobil pun mulai meninggalkan pekarangan Mansion.

"Anne, bantu aku untuk membersihkan tubuhku," pinta Lean.

"Tuan ingin mandi terlebih dahulu?"

Lean mengangguk.

"Baiklah, saya akan memerintahkan perawat yang lain untuk menyiapkan peralatan mandi anda."

Setelah beberapa perawat menyelesaikan tugasnya, kini Lean di bawa ke kamar mandi di kamarnya. Anne pun memindahkan Lean menuju brankas khusus menggunakan patient lifter.

Anne di bantu dua perawat lainnya, satu perempuan dan satu laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anne di bantu dua perawat lainnya, satu perempuan dan satu laki-laki. Anne mulai membuka satu persatu baju yang di kenakan Lean.

"Anne untuk kali ini saja, tolong lepas kateterku."

"Baik, Tuan," balas Anne yang tengah membuka popok majikannya itu.

Terdengar ringisan saat selang itu di cabut, setelah itu Anne dan kedua perawat lainnya mulai mamndikan Lean dengan hati-hati. Sekarang tubuh itu ibarat kaca yang rentan.

Ahh, rasanya segar sekali saat air itu menyentuh kulitnya, sudah beberapa hari ini Lean hanya di bersihkan dengan di washlap.

Setelah usai, Anne kembali membawa pasiennya itu ke kamar. Anne memindahkan Lean di bantu dengan perawat lainnya ke kasur King size milik Lean yang telah di alasi dengan underpad.

𝐇𝐞𝐥𝐩𝐥𝐞𝐬𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang