Bab 23

62 1 0
                                    

Setelah pemakaman Hierra, Aron masih diliputi amarah dan kesedihan yang mendalam. Tidak ada yang bisa menenangkannya; setiap kali mengingat Hierra, yang tersisa hanyalah luka hati dan dendam membara. Satu hal yang kini ia yakini—Hierra tidak boleh pergi sia-sia. Aron bertekad untuk menemukan pelaku yang telah merenggut nyawa kakak tirinya.

Malam itu, Aron memutuskan untuk mulai penyelidikannya sendiri. Ia mengunjungi lokasi kecelakaan, tempat di mana Hierra terakhir kali ditemukan sebelum dilarikan ke rumah sakit. Dengan teliti, Aron mengamati bekas-bekas di aspal yang masih menyisakan jejak rem kendaraan. Hatinya penuh dengan rasa curiga, dan ia merasa ada kejanggalan yang tak bisa ia abaikan.

Tak lama, Aron menghubungi beberapa teman yang bekerja di kepolisian. Ia memohon bantuan mereka untuk memberikan akses ke CCTV jalanan di sekitar lokasi kejadian. Setelah bersusah payah meyakinkan, akhirnya Aron mendapatkan rekaman yang menunjukkan momen kecelakaan itu. Dengan napas tertahan, ia memutar video tersebut berulang kali, memperhatikan setiap detik yang menunjukkan detik-detik kecelakaan.

Di rekaman itu, terlihat sebuah mobil hitam yang tiba-tiba melaju kencang menuju arah Hierra tanpa ada tanda-tanda berhenti atau menghindar. Wajah Aron menegang. Kendaraan itu sengaja menabrak Hierra, bukan kecelakaan biasa. Aron merasa semakin yakin bahwa ini adalah tindakan yang disengaja.

Aron mencatat plat nomor mobil itu dan mulai menyusun rencana untuk melacak pemiliknya. Ia tahu ini bukan perkara mudah, apalagi jika pelaku sengaja menyembunyikan jejaknya. Namun, demi Hierra, Aron siap melakukan apa saja.

Pencarian Aron membawa dirinya ke sebuah bengkel di pinggiran kota. Melalui jaringan informasi dari teman-temannya, ia mendapat petunjuk bahwa mobil hitam dengan plat nomor yang sama pernah terlihat di bengkel ini untuk perbaikan. Dengan hati-hati, Aron mulai bertanya pada pemilik bengkel, mencoba mencari tahu siapa yang datang dengan mobil itu dan kapan terakhir kali mobil tersebut diperbaiki.

Perlahan, Aron mulai merangkai petunjuk yang ada. Ia tidak akan berhenti sampai pelaku di balik kematian Hierra terungkap. Bagi Aron, ini bukan sekadar keadilan; ini adalah balasan untuk saudara yang telah pergi meninggalkannya dengan sejuta luka di hati.


Di tengah penyelidikan Aron, Jenni berjuang melawan amarah dan kesedihan yang meluap-luap. Kehilangan Hierra membuatnya merasa sangat hampa, seolah ada bagian dari dirinya yang hilang selamanya. Namun, ia tahu bahwa duduk diam tidak akan membawanya pada keadilan untuk kakaknya. Meski Aron belum melibatkan dirinya, Jenni memutuskan untuk membantu tanpa sepengetahuan kakaknya itu.

Jenni memulai penyelidikannya dengan bertanya-tanya kepada beberapa teman dan kenalan mereka yang mungkin mengetahui apa pun yang terjadi pada Hierra sebelum kecelakaan. Diam-diam, ia mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang tidak terpikirkan oleh Aron, seperti teman-teman Hierra yang selama ini jarang diketahui keluarganya. Dari sana, ia mulai mendengar desas-desus tentang seseorang yang mungkin punya dendam pada Hierra.

Salah satu temannya, yang bekerja di sebuah kafe dekat kampus, mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kecelakaan, Hierra terlihat bertengkar dengan seorang pria tak dikenal. Pria itu memiliki tatapan penuh kemarahan, dan saksi yang melihat mengaku mendengar kata-kata yang penuh ancaman. Hal ini membuat Jenni semakin yakin bahwa kematian Hierra bukan kecelakaan biasa.

Tidak puas hanya dengan informasi itu, Jenni melanjutkan penyelidikannya ke tempat kejadian perkara. Ia menemukan seorang pedagang kaki lima di dekat lokasi kecelakaan yang mengaku melihat mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi pada malam itu, sama seperti yang terekam di CCTV. Pedagang tersebut juga menyebut bahwa ia melihat mobil itu diparkir di pinggir jalan beberapa kali selama minggu-minggu sebelum kecelakaan, seolah-olah mengawasi sesuatu atau seseorang.

Jenni mengirim pesan singkat kepada Aron menggunakan nomor tak dikenal, memberi tahu tentang ciri-ciri pria yang pernah bertengkar dengan Hierra. Ia menyampaikan informasi ini tanpa menyebut identitasnya, hanya berharap bahwa Aron akan mempercayai petunjuk tersebut dan segera bergerak. Di saat yang sama, ia tetap menjaga jarak dari Aron, tidak ingin ketahuan bahwa ia ikut terlibat.

Meski tidak terang-terangan membantu, Jenni terus memantau perkembangan penyelidikan Aron dari kejauhan. Setiap malam, ia merangkai petunjuk-petunjuk kecil yang berhasil ia kumpulkan. Dalam hati, ia bertekad bahwa ia akan menemukan pelaku di balik kematian Hierra dan memastikan bahwa tidak ada satu pun pelaku yang lolos dari keadilan.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang