Sudah lebih dari satu Minggu Aeron dan nnael tak bertegur sapa,ah lebih tepatnya nnael yang menghindari Aeron.
Bahkan nnael meminta kepada Gugun untuk bertukar tempat duduk,jadi Gugun kembali satu meja dengan Aeron,sedangkan nnael duduk semeja dengan Deden.
"Kemana sih si El,giliran ga dicari nongol Mulu,sekarang dicari cari kagak nongol batang idungnya"Gerutu Aeron.
"Mau ngomong dikelas dianya pura-pura gak liat gue,gimana mau selesai coba urusannya"Walaupun sambil menggerutu,Aeron terus mencari nnael yang saat ini tidak ada dikelasnya.
"Perpus udah,taman belakang udah,uks juga ga ada,terus gue harus nyari kemana lagi anjing"frustasi Aeron,ia sudah sangat stres mencari nnael.
Akhirnya Aeron memutuskan ke tempat yang jarang sekali siswa atau guru yang pergi kesana,dimana?Yap di Rooftop.
Setelah membuka pintu rooftop,ternyata orang yang ia cari ada disini.
"El..."
Orang itu merasa terpanggil akhirnya menoleh,nnael memberikan tatapan dingin,Aeron yang mendapat tatapan seperti itu merasa sakit.
Kemana tatapan lembut dan senyuman manis yang selalu orang itu layangkan setiap hari untuknya.
"Apa?"Nada bicara yang datar dan tatapan yang dingin mampu membuat Aeron takut,Dan empunya menundukkan kepalanya.
"Maaf..."Hanya kata itu yang mampu Aeron ucapkan saat ini.
Ingin sekali ia memeluk tubuh nnael dan merapalkan kata maaf,namun entah mengapa tubuhnya terasa terkunci.
Nnael yang melihat Aeron menunduk dan diam mematung akhirnya memilih untuk mendekat, kemudian ia peluk tubuh ringkih Aeron.
Sudah lebih dari satu Minggu ia menghukum Aeron dengan rasa bersalah yang terus menghantui diri Aeron.
"Sorry"Kali ini nnael berucap dengan nada lembut.
Aeron yang mendengar nada lembut yang nnael keluarkan langsung menangis,ia yang salah mengapa nnael yang meminta maaf?.
"Harusnya gue yang minta maaf"Air matanya sudah tak terbendung lagi,ia menangis sejadi-jadinya didalam pelukan nnael.
"Gue minta maaf El,gue bego karna udah sia-siakan perjuangan lu,gue malah pura-pura ga peka dan terlalu bodo amat sama perasaan lu,hiks"Nnael hanya diam ia hanya ingin tau seberapa jauh Aeron akan mengeluarkan isi hatinya.
"Sebenernya gue tau...gue tau lu suka gue,bahkan lu ngelakuin apapun yang bikin gue bahagia,tapi...ada banyak perkataan gue yang malah nyakitin lu...gue minta maaf"Mata dan hidung Aeron sudah sangat memerah.
"Dan sebenernya...gue juga suka sama lu,cuma gue takut...,takut kejadian waktu itu keulang lagi"
"Skylar?"Tanya nnael.
"Jauh sebelum itu"
Nnael membawa Aeron untuk duduk dikursi yang ada disana.
"Sini cerita"Ujar nnael dan diangguki oleh Aeron.
Aeron pun mulai menceritakan kejadian yang membuatnya trauma.
Flashback...
Sore hari disebuah sekolah menengah pertama,terdapat remaja laki-laki bernama Aeron,ia berdiri didepan gerbang untuk menunggu bundanya menjemput.
Tapi Sudah hampir dua jam Aeron menunggu,bundanya tak kunjung datang.
Lalu tiba-tiba datang remaja laki-laki yang menawarkan untuk naik bus bersama,karna rumah mereka searah.
"Yon bunda lu belum jemput?"Tanya Widy teman Aeron saat SMP.
"Iya,kayaknya bunda lupa deh anaknya belum balik"
"Mau bareng gue ga?naik bus"Ajak Widy,Aeron berfikir sejenak kemudian mengangguk lalu mengikuti langkah Widy.
Ini pertama kalinya Aeron naik Transportasi umum,biasanya ia lebih memilih nebeng teman atau menunggu jemputan.
Akhirnya Aeron dan Widy masuk ke bus,Widy duduk dikursi dekat jendela,sedangkan Aeron disampingnya.
Ini pengalaman pertama Aeron menaiki kendaraan umum,dan kebetulan bus ini juga lumayan penuh karna banyak siswa yang baru pulang sekolah,atau pekerja kantoran yang biasa menaiki transportasi umum.
Saat aeron pokus melihat kearah jendela, tiba-tiba seorang pria paruh baya mendekat dan sedikit menoel-noel bahu Aeron.
Aeron yang merasa risih akhirnya bertanya sesopan mungkin,karna ia sedang berhadapan dengan orang tua.
"Kenapa ya pak?"Tanya Aeron.
"Kamu manis sekali,mau ikut sama saya ga?nanti saya beliin apapun yang kamu mau,tapi harus ada imbalannya"Ucap pria tersebut.
Widy tak mendengar percakapan mereka karna ia menggunakan earphone dan menatap lurus kearah jendela.
Dan Aeron mengerti maksud dari kata "imbalan" yang orang tua itu maksud.
Namun dengan sesopan mungkin,ia menolak,tapi pria itu terus saja menggoda dan terus melecehkan Aeron sampai menyentuh kearea intimnya.
Setelah beberapa menit kemudian Aeron turun terlebih dahulu,karna rumahnya sudah dekat,sedangkan Widy harus lurus lagi.
Setelah keluar dari bus itu Aeron langsung menangis,badanya bergetar ketakutan,sampai rumah bunda Tia sangat khawatir dengan keadaan putranya.
Akhirnya Aeron menceritakan kejadian yang ia alami selama dibus tadi.
Bunda Tia yang mendengar cerita Aeron menutup mulutnya,kemudian ia memeluk sang anak,ia sangat menyesal karna terlalu mementingkan pekerjaannya sampai melupakan sang putra yang belum pulang.
"Maafin bunda sayang,bunda terlalu sibuk sampai lupa sama kamu"
"Gakpapa Bun...bunda kerja juga buat Aeron,karna ayah ga pernah mau ngurus Aeron,bahkan sekedar bertemu pun tak mau"
Akhirnya ibu dan anak itu saling menguatkan satu sama lain.karna mereka tak punya kerabat,hidup sendiri tanpa campur tangan orang lain.
Flashback Off
Nnael yang mendengar cerita Aeron pun menguatkan pelukannya,ia mengerti mengapa Aeron selalu menganggapnya teman,karna kejadian waktu itu.
Nnael menyesal,seharusnya ia mencari tau dulu sebelum gencar mendekati Aeron.
"Sorry...gue ga tau"
"gapapa,dan gue juga minta maaf"Nnael mengangguk.
Beberapa menit keheningan melanda mereka berdua,nnael bingung harus bilang apa,dan Aeron ragu untuk mengatakan sesuatu.
"El"Panggil Aeron,dan nnael menoleh.
"Mau ga jadi pacar gue"
Jangan lupa Vote and coment.
Thank you

KAMU SEDANG MEMBACA
Masih sama [ELRON]
Teen FictionIni hanya cerita fiksi,jangan di anggap serius,dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan nama yang berada pada karakter tokoh yang saya buat. #BXB #homophobic menjauh