05

709 58 2
                                    

Hari sudah semakin sore,dan Aeron tak kunjung pulang dari sekolahnya,ia kesal sekali karna si shiki motor kesayangannya kempes.

"Anjirlah,apes banget gue Cok"

"Shiki bisa ga sih jangan sakit sekarang,gue mau balik dulu"Ucap Aeron kepada motornya itu.

"Anjir udah sepi lagi,anak eskul juga kayaknya udah pada balik deh,gue harus minta tolong siapa ya?"Aeron terus melihat sekeliling dan hanya tersisa caraka yang sedang bersih-bersih.

"Gue telpon Gugun kali ya?yaudah lah"Aeron pun merogoh sakunya untuk menelpon bucin itu.

"halo,ngapa Yon?"tanya Gugun.

"Bisa jemput gue disekolah ga?si shiki kempes anjir,ga bisa balik gue"Ujar Aeron.

"Duh ga bisa,sorry banget ga bisa bantu,gue ga ada kendaraannya"Ucap Gugun.

Aeron menghela nafas dan mengucapkan terimakasih sebelum menutup telponnya.

"Minta tolong siapa ya?"

"El"tiba-tiba nama itu terlintas dari pikirannya.

Aeron mengetik beberapa angka untuk menelpon nnael.

"El lu sibuk ga?"Tanya Aeron saat tau nnael menjawab panggilannya.

"Gue lagi ngerjain pr,kenapa emangnya?"Tanya nnael.

"Eh gausah deh,ga jadi"

"Kenapa,butuh bantuan?Tanya nnael.

"Iya,gue masih disekolah,ban motor gue kempes jadi ga bisa pulang"Ucap Aeron.

tut...tut..

Panggilan ditutup sepihak oleh nnael,dan itu membuat Aeron marah.

"Anjir dimatiin,kalo ga mau nolong bilang aja njing,dimatiin sepihak bangkeh"Umpat Aeron dan sesekali menendang bebatuan yang ada di situ.

Aeron hampir menangis,matanya sudah merah,namun ia tetap menahannya.

Hari mulai gelap dan Aeron masih setia duduk diam didekat motornya,ia enggan beranjak dari situ.

Ia ingin sekali menangis,ia takut sendirian,dan juga ia tak bisa menaiki kendaraan umum karna traumanya waktu SMP.

"Bunda...eyon takut"lirih Aeron, suaranya sudah bergetar,bibirnya pucat,ia tak berani beranjak dari tempatnya.

Tak lama datang mobil hitam yang terparkir di samping motor Aeron.
pemiliknya keluar dan berlari kecil menghampiri Aeron yang terduduk di tanah sambil memeluk lututnya.

"Yon! sorry gue telat jemput lu"Nnael panik karna Aeron tak merespon apa-apa.

Kemudian nnael menggendong nnael ala koala dan mendudukkannya di kursi samping kemudi.

"El...eyon takut"Lirih Aeron yang terus menggenggam tangan nnael.

Nnael membawa Aeron ke apartemennya,sedari tadi Aeron terus bergumam takut,dan enggan melepaskan genggamannya.

Nnael menidurkan Aeron diatas kasur,ia berniat mengambil kompresan didapur,karna ia merasa suhu tubuh Aeron meningkat.

"El jangan tinggalin eyon,eyon takut sendiri...nanti ada yang jahatin eyon"Air mata Aeron sudah tak terbendung lagi,ia menangis dan terus mengeratkan pegangannya pada tangan nnael.

"Kamu tunggu dulu ya,El mau ngambil kompresan buat kamu"nnael berusaha melepaskan genggaman Aeron.

"Ikut...jangan tinggalin eyon sendiri,eyon takut"nnael menghela nafas,mau tak mau ia harus membawa Aeron dalam gendongannya.

"maafin aeyon ya El"Gumam Aeron dalam  gendongannya,Aeron terus mengeratkan lingkaran tangannya yang berada di leher nnael.

"Kenapa minta maaf?"

"Karna udah repotin El"

"El ga ngerasa direpotin kok,El seneng bisa rawat kamu"

Aeron tak menjawab dan memilih menyamankan diri pada gendongan nnael.

setelah mengambil kompresan,nnael kembali menidurkan Aeron,dan ternyata anak itu sudah berada di alam mimpi.

"Kamu manis,aku suka,ga akan ada yang bakal nyakitin kamu,sekalipun ada,itu adalah aku"Batin nnael.

nnael kembali memeras kain kompresan dan meletakkan di dahi Aeron.

Kemudian ia ikut tidur di samping Aeron dan memeluknya,seakan takut kehilangan.









Jangan lupa Vote and coment biar semangat update.

Masih sama [ELRON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang