15

623 69 6
                                    

"Yon aku minta maaf"Ucap nnael dan terus menatap lekat aeron.

tak ada respon apapun,nnael akhirnya menarik tangan aeron untuk duduk dikursi yang ada disana.

"Boleh aku jelasin masalah semalam?"Tanya nnael,namun aeron masih tetap diam tak merespon apapun.

"Jadi gini,kemarin sera chat aku,minta tolong buat jemput dia dihalte bus yang deket supermarket karna mobilnya mogok"

"Aku udah nolak,cuma dia mohon-mohon sama aku,katanya dia udah telpon temen-temennya cuma ga ada yang aktif waktu itu"Aeron masih sibuk mencerna cerita nnael.

"Jadi harapan dia cuma ada di aku"Jelas nnael.

"Aku juga salah karna ga ngabarin kamu dulu,soalnya hp aku mati,aku minta maaf udah ninggalin kamu sendirian"Saat nnael hendak memeluk aeron,aeron langsung menghindar.

"Lo itu bego apa gimana dah, si sera itu ga punya mobil,tiap hari aja dia nebeng temennya"Ucap aeron.

Nnael terdiam mendengar penuturan aeron,jadi ia hanya dikibulin?dan sera memanfaatkan kebaikannya.

Aeron yang melihat nnael terdiam, akhirnya bangkit dari duduknya,saat akan melangkah pergi ponselnya bergetar.

Dan ternyata bundanya yang menelpon aeron,dengan cepat aeron menerima panggilan itu.

Percakapan di telpon

"Halo bun,kenapa telpon?"—Aeron

"Halo,apa benar ini aeron putra dari saudari tia?"

"Iya benar,anda siapa ya?kenapa ponsel bunda saya dipegang anda"

"Saya ingin menginformasikan,jika saudari tia kecelakaan dan sedang dirawat dirumah sakit medika"

"Apa! Bunda kecelakaan,Baik saya akan kesana"Aeron langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

Nnael yang sedari tadi memperhatikan aeron menjadi ikut panik,ia berlari mengikuti aeron.

Sampai dirumah sakit,aeron pergi ke ruang ugd dan melihat seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Maaf dok,apa benar ini ruangan dengan pasien kecelakan bernama tia?"Tanya aeron khawatir.

"Iya benar,anda anaknya?"aeron mengangguk mendengar pertanyaan dokter itu.

"Saya minta maaf karna tak bisa menyelamatkan ibu anda"Aeron terdiam menatap tak percaya kepada dokter itu.

"Kecelakaan yang ibu tia alami sangat parah,mobil yang ia kendarai dihantam sebuah truk yang mengakibatkan beliau terjepit"

"Sekali lagi saya minta maaf,dan permisi"Dokter itu meninggalkan aeron yang masih mematung.

Aeron tak kuasa menahan tangisnya,ia melihat sang bunda terkujur kaku dengan tubuh yang sudah ditutupi oleh kain putih.

Aeron menahan brankar itu,ingin melihat wajah sang ibunda untuk terakhir kalinya,sebelum akhirnya dipindahnya ke ruang jenazah.

Saat brankar itu pergi aeron langsung jatuh terduduk dan menangis,nnael yang melihat itu langsung membawa aeron pergi kepelukannya.

"Bunda...."

"El bunda ninggalin gue..."

"Bunda bilang pergi ninggalin gue ke bandung bukan ke surga...bunda bohong el"Nnael bingung harus apa selain mengelus dan memberikan sandaran untuk aeron.

"Gue mau ikut bunda...tadi pagi bunda ngajakin gue pergi,tapi gue nolak,bunda marah ya sama gue?"Isak tangis yang terus menerus akhirnya membuat aeron tertidur dipelukan nnael.

Nnael membawa aeron pergi ke rumah aeron tentunya,untuk mempersiapkan segala keperluan untuk mengantarkan ke peristirahatan terakhir bundanya aeron.

Nnael sudah memberi tahu pihak sekolah,dan ada beberapa perwakilan murid dari sekolah yang datang,tentunya teman-temannya aeron yang datang untuk menyemangati anak itu.

Tapi saat ini aeron masih tertidur,dan nnael masih setia menjaga aeron.

Tak lama nnael merasakan pergerakan dari aeron,ia melihat aeron terbangun sambil memegang kepalanya yang terasa pusing akibat menangis dengan waktu yang cukup lama.

"Minum dulu yon"Nnael memberikan segelas air dan diterima oleh aeron.

"El...masa gue mimpi bunda pergi ninggalin gue untuk selama-lamanya,gue takut banget sumpah,soalnya gue ga punya siapa-siapa lagi selain bunda"

"Tapi untung cuma mimpi..."Gumam aeron.

"Sadar yon,itu bukan mimpi"Ucap nnael.

"Maksud lo apa!bunda ga akan ninggalin gue! Bunda tau kalo gue takut sendirian,dia ga mungkin ninggalin gue"Aeron menatap tajam ke arah nnael.

Nnael kemudian mendekat dan memeluk aeron.

"Gue tau ini berat buat lo,tapi lo harus bisa nerima kalo bunda tia udah pergi,dan lo ga sendirian kok,kan masih ada gue,gugun dan temen-temen lainnya"Ucap nnael sambil terus mengusap punggung aeron yang mulai bergetar.

"Jadi bukan mimpi..."








Ngetiknya sambil nangis dikit hehe
Jangan lupa votemen thankyou

Masih sama [ELRON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang