Malam ini aeron sudah siap dengan setelan andalannya,celana panjang kaos putih polos dan seperti biasa,anting bintang yang selalu ia pakai.
Aeron merapikan pambutnya dan menyemprotkan parfum kesukaanya
"Gila ganteng banget gue,pantes si nnael demen"Gumam aeron sambil terus merapihkan rambutnya.
"Yon,nnaelnya udah dateng,jangan bikin dia nunggu"teriak bundanya.
"Iya ini aeron turun"aeron mengambil dompet dan ponselnya lalu keluar untuk menemui nnael.
Nnael masih belum sadar jika aeron sudah disampingnya,ia terlalu fokus menatap layar ponsel sampai akhirnya aeron menepuk bahunya,yang membuat dirinya sadar.
Nnael menatap aeron tanpa berkedip,aeron yang ditatap seperti itu tentu menahan senyumnya.
"Yaelah gue tau kok kalo gue ini ganteng,gausah diliat segitunya kali"Ucap aeron sambil menepuk bahu nnael.
"Lo lucu"Nnael terkekeh kemudian memakaikan helm yang ia bawa untuk aeron.
Akhirnya aeron dan nnael pergi meninggalkan pekarangan rumah aeron.
Selama perjalanan aeron hanya bercaletuk random,dan sesekali ditanggapi oleh nnael.
"El,tumben banget ga pake mobil?"tanya aeron.
"Pengen motoran berdua sama lo"jawab nnael dan kembali fokus ke jalan.
"Kita mau kemana?"tanya aeron.
"Lo maunya kemana?"Bukannya menjawab pertanyaan aeron,nnael malah balik bertanya.
Aeron memukul pelan helm yang digunakan oleh nnael "gue nanya malah nanya balik anying"
"Maaf sayang"Ujar nnael,ia melirik kaca spion yang menunjukan wajah aeron yang sangat merah,ia hanya terkekeh dan kembali fokus ke jalan.
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu dijalan,nnael dan aeron sampai disebuah cafe yang sangat ramai pengunjung,tentunya dimalam minggu ini didominasi oleh para remaja.
Sampai disalah satu meja, aeron dan nnael duduk,lalu pelayan datang menghampiri mereka berdua.
"Permisi kak,mau pesan apa?"Tanya pelayan tersebut.
"El lo mau apa?"
"Samain aja kayak lo"Jawab nnael.
Aeron bingung harus pilih apa,akhirnya ia meminta rekomendasi dari sang pelayan pelayan saja.
"Bawain yang sering dipesen disini aja kak,bingung soalnya"Pelayan tersebut mengangguk dan pergi untuk menyiapkan pesanan aeron dan nnael.
"Yon gue izin ke toilet bentar"Aeron hanya mengangguk dan nnael pergi meninggalkan aeron sendirian disana.
Sambil menunggu makanan dan nnael tentunya, Aeron memilih untuk memainkan game saja untuk menghilangkan rasa bosan.
Beberapa menit kemudian pesanan sampai,pelayan tersebut meletakan makannan dimeja aeron kemudian pergi kembali.
Aeron berdecak kesal,ia heran nnael belum kembali dari toilet hampir setengah jam.
"Mana sih si el,ke toilet lama banget"Gumam aeron.
Ia tak ingin makan sendirian,jadi ia memilih menunggu nnael meskipun nanti makanannya akan dingin.
1 jam...
2 jam...
Dan hari mulai larut, aeron tak mendapati nnael kembali dari toilet,ia menatap makanan didepannya hambar,ia menghela nafas kemudian ke meja kasir untuk membayar makanan yang belum ia sentuh.
Aeron pergi ke toilet cafe itu,ia akan mencari nnael disana,sudah 2 jam lebih ia pamit tapi tak kunjung kembali.
Ia melihat ke sekeliling,sepi...tak ada seorang pun disana,aeron kemudian keluar dari cafe itu dan melihat jika motor nnael sudah tak ada diparkiran cafe.
Aeron terlalu fokus kepada game yang ia mainkan,sampai tak sadar jika nnael pergi meninggalkannya.
Ia termenung menatap kosong kearah langit malam yang diisi oleh rembulan,tanpa ditemani oleh bintang.
"Bahkan bulan bisa tetap bersinar meskipun tanpa adanya bintang"Gumam aeron.
Aeron menelpon nnael berulang kali,bahkan spam chat.
Panggilan yang tak terjawab,dan chat yang tidak dibalas,tentu membuat aeron overthinking.
"Lo kemana el...lo hancurin ngedate pertama kita,padahal hari ini adalah hari yang paling gue tunggu"gumam aeron,sampai tak terasa jika air matanya mulai mengalir.
"Sakit hati gue bangsat!"
Sumpah gue bingung alurnya harus gimana,kalo aneh maafin ya.
Btw votemen thankyou

KAMU SEDANG MEMBACA
Masih sama [ELRON]
Ficção AdolescenteIni hanya cerita fiksi,jangan di anggap serius,dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan nama yang berada pada karakter tokoh yang saya buat. #BXB #homophobic menjauh