Pagi hari yang cerah,suara burung berkicau dan cahaya matahari yang menyorot dari sela-sela gorden,mampu mengusik 1 remaja laki-laki dan itu adalah Aeronshiki.
Ia terbangun dan terduduk untuk mengumpulkan nyawanya.Aeron melirik kesamping dan menemukan nnael yang masih terpejam.
Aeron terus memandang wajah nnael,rasanya tak bosan untuk terus ia lihat,wajah damai itu mampu membuat jantungnya berdebar.
Ia memegang dadanya,detak jantungnya berdebar tak beraturan.
"anjir kok gue degdegan ya?masa gue suka sama El"Batin Aeron dan ia masih setia menatap wajah damai itu tanpa terusik.
Aeron menggelengkan kepalanya dan memukul pelan,nnael sedikit terusik dan ia melihat Aeron yang sedang menggelengkan kepalanya.
Nnael memegang lengan Aeron dan itu membuat atensi Aeron berubah kearah nnael.
"Anjir jantung gue kok makin degdegan Cok"Batin Aeron,wajahnya sudah sangat memerah sampai telinga.
"eyon masih sakit?wajah eyon merah banget"Tanya nnael dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"A-ah enggak,gue ga sakit kok hehe"Aeron berusaha menetralkan detak jantungnya yang tak karuan.
"dan kenapa lu manggil gue eyon anjir,aneh"Ucap Aeron.
Nnael menyirit"El cuma ngikutin bahasa eyon waktu malem"Ucap nnael.
"Hah malem?emang semalem gue kenapa?"
"El jangan tinggalin eyon,eyon takut sendirian"Ucap nnael sambil mengikuti gaya bicara Aeron waktu malam.
"anjing malu banget gue bangsat,mau dikemanain muka gue anjir"Batin Aeron,ia menundukkan kepalanya dan menutup wajahnya.
Nnael yang melihat itu hanya terkekeh gemas,dan ia bangun untuk pergi ke kamar mandi,sebelum pergi nnael menyempatkan untuk mengacak pelan rambut Aeron.
Aeron melihat kepergian nnael,ia melirik jam yang berada dinakas,ini sudah jam 7 pagi, beruntung hari ini adalah hari Sabtu jadi ia tidak perlu ribut pergi kesekolah.
Ia termenung,jadi teringat mamanya,padahal baru kemarin mamanya pergi ke bandung.
Aeron memutuskan kedapur untuk membuat sarapan untuk nnael dan dirinya.
Namun saat ia membuka kulkas, Aeron tak menemukan bahan makanan,hanya menemukan minuman kaleng dan beberapa buah saja.
"Ni bocah kalo makan beli terus apa ya?ga ada yang bisa gue masak anjir"Aeron menatap kulkas itu sambil menyirit kesal.
"Ngapain Yon"Tany nnael heran,karna sedari tadi ia memperhatikan Aeron yang menggerutu sambil menatap kulkasnya.
"Lu ga pernah masak?"Tanya Aeron.
"Ngga,ngapa emang?"
"Gue mau bikin sarapan tapi gaada apa-apa "Ucap Aeron,setelah itu ia menghampiri nnael yang duduk bersantai sambil memainkan game.
"Anjay main ml lu,by one sama gue mau ga?yang kalah harus jajanin yang menang di kantin selama sebulan"Ucapnya semangat.
"By one apa"
"Claude aja,gue jago banget soalnya"ucap Aeron dengan pedenya.
"Gue mau...yang kalah harus turutin 1 permintaan dari yang menang,kalo jajan mah terlalu mudah"Ucap nnael.
"Oke"
"Peraturannya jangan recal sama buff,yang dapet kill 3 dia yang menang"Ucapan Aeron hanya di angguki oleh nnael.
Akhirnya Nnael dan Aeron by one Claude,dan game itu di menangkan oleh nnael,dengan skor 3:2
"Gue menang,sekarang tempelin bibir lu sama bibir gue selama 1 menit"ujar nnael sambil smirik.
Aeron tentu kaget dengan permintaan nnael.
"Cium pipi aja ya El"Aeron berusaha bernegosiasi dengan nnael, namun yang ia dapat hanya gelengan kepala dari sang empunya.
Mau tak mau Aeron harus melakukannya.
Aeron mulai mendekatkan wajahnya dengan nnael,semakin dekat dan ia mulai memejamkan matanya,nnael yang melihat itu menjadi gemas.
Cup...
Bibir Aeron sudah menempel dengan nnael,dan tak lupa nnael juga mengaktifkan timer agar sesuai.
Baru beberapa detik Aeron menempelkan bibirnya,ia malah berfikir untuk melumat bibir nnael,entah mengapa ia malah ingin melakukan itu.
Dan sepertinya kesempatan tak akan datang 2 kali,jadi Aeron melumat bibir nnael pelan,nnael yang menyadari itu tersenyum miring.
dan tak lama dari itu timer pun berbunyi yang menandakan waktu telah habis,namun sepertinya Aeron enggan melepas lumayannya,dan nnael mulai membalas permainan Aeron.
setelah beberapa menit Aeron melepaskan tautannya,ia menatap kearah lain,enggan menatap nnael yang masih tersenyum kepadanya.
Dan Aeron tersadar jika ia masih berada di pangkuan nnael,saat Aeron hendak turun, pinggangnya di tahan oleh nnael.
"Kenapa?malu?"
"Diem"Setelah mengatakan itu,Aeron berlari menuju kamar nnael dan menutupi seluruh wajahnya dengan bantal.
Jujur ia malu sekali saat ini.
Segini dulu,Vote and coment nya jangan lupa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Masih sama [ELRON]
Teen FictionIni hanya cerita fiksi,jangan di anggap serius,dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan nama yang berada pada karakter tokoh yang saya buat. #BXB #homophobic menjauh