Jadi FJKT48

7 0 0
                                    

Rifqi dan Gracie duduk di bangku taman sekolah setelah jam pulang. Rifqi, yang belakangan makin sering bercanda seolah-olah jadi fjkt yang ngoshiin Gracie, akhirnya serius ingin membicarakan hubungan mereka yang semakin rumit.


Rifqi (mengambil napas dalam-dalam):
“Cie, gue mikirin satu hal... mungkin gue bisa jadi FJKT dan ngoshiin lo beneran. Lo kan punya banyak aturan. Kalau gue kayak FJKT yang lain, lo nggak bakal terganggu kan?”

Gracie (terkejut, lalu tertawa kecil):
“Hah? FJKT? ngoshiin gue? Seriusan lo, Rif? Lo ngapain sih pake segala jadi FJKT?”

Rifqi (tersenyum, mencoba tenang):
“Gue nggak mau lo kesulitan cuma gara-gara gue ada di hidup lo. Kalau gue pura-pura jadi fans lo, ya siapa yang bakal curiga, kan?”

Gracie terdiam, mulai paham arah pembicaraan Rifqi. Ia tahu kedekatan mereka bisa berbahaya kalau dilihat publik atau manajemen JKT48.

Gracie (tersenyum pelan):
“Rif, ini nggak gampang. Gue harus nurutin aturan-aturan JKT48, lo sendiri tau itu. Gue nggak bisa... ya, bebas deket sama siapa aja.”

Rifqi (mengangguk pelan, mengerti):
“Maka dari itu, gue bakal jadi ‘FJKT’ terus ngoshiin lo. Gue bisa nge-support lo dari jauh, datang ke show lo, tapi lo tetep aman. Gue nggak bikin lo kena masalah.”

Gracie menatap Rifqi, sedikit tersentuh. Walaupun ini mungkin sulit bagi Rifqi, ia tahu Rifqi sungguh tulus ingin mendukungnya.

Gracie:
“Lo tau ini nggak gampang, kan? Lo beneran mau pura-pura jadi fans?”

Rifqi (menatap serius, tersenyum tipis):
“Iya, Cie. Kalau ini satu-satunya cara buat tetep ada di hidup lo tanpa bikin masalah, gue bakal ngoshiin lo yang paling setia.”

Gracie (menahan haru):
“Thank you, Rif. Gue beruntung punya temen yang ngerti kayak lo.”

Rifqi (tertawa kecil):
“Mulai sekarang, lo bakal lihat gue nge-chant paling kenceng buat lo. Tapi lo nggak perlu ngerasa beban. Gue bakal support lo kayak FJKT FJKT yang lain, cuma... ya, gue beneran maksudnya.”

Gracie merasa lega mendengar ini, meski ada sedikit rasa sedih juga. Keduanya memilih jalur aman, jalan tengah yang memungkinkan mereka tetap bersama, tapi dalam batas yang terjaga.

Gracie (tersenyum, menguatkan diri):
“Oke. Kalau gitu, janji ya, lo bakal jadi fans yang paling setia buat gue. Dan gue bakal kasih yang terbaik di setiap show.”

Rifqi (mengangguk yakin):
“Gue janji. Mulai sekarang, gue jadi FJK lo, dan lo selalu jadi oshi gue.”

Dengan ini, mereka setuju untuk menjalani hubungan sebagai “teman-fans,” menemukan keseimbangan antara batas aturan dan perasaan yang tak terucap. Mereka tersenyum, merasa sedikit lebih tenang, siap menjalani langkah baru dalam hubungan ini.


To be continued...

Temen Gue Member JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang