Konspirasi

3 0 0
                                    

Sekolah – Pagi Hari

Rifqi melangkah ke sekolah dengan hati yang lebih tenang setelah seminggu penuh ketegangan. Meskipun gosip tentang Gracie sudah mereda, dia tahu kalau masalahnya belum selesai. Ada banyak hal yang masih harus dihadapi, termasuk menjaga rahasia hubungan mereka dan menghadapi dunia luar yang selalu penuh dengan spekulasi.

Saat berjalan di lorong, Pratama menghampirinya dengan wajah serius.

Pratama: "Bro, lo harus hati-hati. Gue denger ada yang lagi nyari-nyari info soal Gracie. Ada fans yang ngegali lebih dalam soal foto pantai itu, dan mereka nggak percaya kalo itu cuma kebetulan."

Rifqi (menegang): "Aduh, nggak bisa tenang juga ya. Apa kita harus ngelakuin sesuatu lagi?"

Pratama (mengangguk): "Ya, kita perlu cari cara biar ini nggak menyebar lebih jauh. Nggak cuma fans, tapi temen-temen di sekolah juga udah mulai curiga. Mereka sering nanya-nanya soal Gracie ke gue."

Rifqi (memandang ke bawah): "Ini jadi makin rumit aja."

Kelas – Siang Hari

Di kelas, Gracie tampak lebih ceria daripada beberapa hari sebelumnya, meski ketegangan masih jelas terlihat di wajahnya. Rifqi mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan berbicara soal hal-hal biasa, seperti game yang baru dia mainkan. Gracie mendengarkan dengan perhatian, meskipun matanya tak bisa menyembunyikan kegelisahannya.

Gracie: "Rif, aku masih takut kalau gosip itu bakal muncul lagi. Semua orang udah mulai berbicara, bahkan temen-temen aku di JKT48 juga udah mulai nanya."

Rifqi (memandang Gracie dengan serius): "Jangan khawatir, sayang. Aku bakal pastiin nggak ada yang bisa ngancurin apa yang kita punya."

Tiba-tiba, Refianto masuk dengan wajah cemas.

Refianto: "Bro, gue baru denger kabar. Ada yang mulai sebarin teori konspirasi soal hubungan kalian. Mereka bilang foto itu sengaja disebarin, supaya ada orang yang bisa deketin Gracie."

Gracie (terkejut): "Apa? Mereka berpikir begitu?"

Refianto (mengangguk): "Iya, bro. Mereka ngomong kalau ada cowok yang sengaja ngajak foto sama Gracie buat bikin gosip. Kita harus bener-bener hati-hati."

Rifqi (frustrasi): "Jadi, sekarang kita nggak bisa diam aja? Harus ngapain lagi, bro?"

Pratama (mendekat, mencoba tenang): "Kita harus cari bukti kalo itu semua cuma kebetulan. Jangan biarin gosip itu jadi bola salju."

Taman Sekolah – Sore Hari

Setelah sekolah selesai, mereka berkumpul di taman. Gracie tampak lebih lemas, seperti kehilangan harapan. Rifqi menggenggam tangannya erat.

Gracie: "Rif, aku bener-bener nggak tahu harus gimana lagi. Kayaknya semua orang udah mulai curiga sama kita. Aku takut banget."

Rifqi (meyakinkan dengan lembut): "Aku janji, sayang. Kita akan melewati ini bareng. Jangan biarin gosip ini ngalahin kita."

Tiba-tiba, mereka mendengar suara tawa dari belakang. Ternyata itu Pratama dan Refianto yang sedang ngobrol.

Refianto (bercanda): "Bro, kalau masalah ini terus berlarut-larut, kita harus bikin album foto bareng Gracie supaya fans yakin kalau kalian cuma temen. Siapa tahu bisa jadi bisnis."

Pratama (tertawa): "Iya, bro. Atau kita bisa bikin vlog tentang 'di balik layar foto pantai'. Biar semua orang tahu kalo itu cuma kebetulan."

Gracie (tersenyum tipis, meskipun masih cemas): "Lucu ya, tapi... aku nggak yakin itu bakal jadi solusi."

Rifqi (mengusap kepala Gracie dengan lembut): "Tenang, sayang. Semua akan baik-baik saja. Kita punya temen-temen yang bantu, dan kita bakal atasi semuanya."

Malam Hari – Rumah Rifqi

Rifqi duduk di meja belajarnya, menatap layar ponsel. Dia membuka akun fansbase yang sedang ramai membicarakan foto Gracie lagi. Beberapa komentar masih mempertanyakan hubungan mereka, namun ada juga yang mulai percaya bahwa itu hanya spekulasi semata.

Pesan Gracie masuk ke ponselnya.

Pesan Gracie: "Aku bener-bener nggak mau nyusahin kamu. Aku takut kalau semua ini makin parah."

Rifqi (mengetik balasan): "Sayang, kamu nggak pernah nyusahin aku. Justru aku bangga punya kamu. Jangan biarkan gosip ini ngerusak apa yang kita punya."

Setelah mengirim pesan itu, Rifqi memejamkan mata sejenak. Meski ragu, dia yakin mereka bisa menghadapinya.

Sekolah – Keesokan Harinya

Pagi ini, tampak lebih cerah. Di kelas, teman-teman mulai berbicara lebih santai, dan gosip tentang Gracie mulai mereda. Namun, masalah belum sepenuhnya selesai. Rifqi tahu mereka harus terus berhati-hati.

Gracie duduk di samping Rifqi, memberikan senyuman kecil.

Gracie: "Rif, aku senang kamu selalu ada. Aku nggak tahu gimana kalau nggak ada kamu."

Rifqi (tersenyum hangat): "Begitu juga aku, sayang. Kita pasti bisa atasi semuanya. Kita kuat bareng."

Gracie mengangguk, dan meski ketegangan belum sepenuhnya hilang, mereka berdua tahu bahwa mereka tidak akan pernah menyerah.

To be continued...

Temen Gue Member JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang