Pantai Karang Setia

2 0 0
                                    

Kantin Sekolah – Siang Hari

Hari itu, Rifqi sedang duduk di kantin bersama Gracie, Pratama, dan Refianto. Mereka sengaja memilih meja di sudut yang jarang dilewati murid lain untuk menjaga privasi. Tapi tentu saja, suasana tetap nggak bisa tenang dengan kehadiran dua teman Rifqi yang hobi banget bikin rusuh.

Pratama (sambil makan mie goreng):
"Eh, gue punya ide nih. Lo berdua harus banget liburan bareng! Serius deh, kayaknya seru banget."

Gracie (melirik Rifqi dengan canggung):
"Liburan? Maksud kamu berempat?"

Refianto (ikut nimbrung):
"Nggak, maksud Pratama tuh lo berdua aja. Kita cuma bantu cover di sini. Ya kan, Tam?"

Rifqi (tersenyum kecil):
"Liburan sih asik, tapi... kamu mau nggak, Gracie?"

Gracie (berpikir sejenak, lalu tersenyum):
"Kalo kamu yang ngajak, aku nggak bakal nolak."

Pratama (berteriak kecil):
"UHUUYY! Akhirnya pacaran serius nih!"

Refianto (menambahkan dengan nada serius palsu):
"Tenang aja, kita bisa jaga rahasia. Tapi lo harus traktir gue es teh buat ini!"

Rifqi (menghela napas sambil tersenyum):
"Dasar kalian emang nggak bisa diem. Oke, aku traktir, asal lo nggak ribut."


Chat Malam Hari – Grup Rahasia

Di malam hari, Rifqi dan Gracie mendiskusikan rencana mereka lebih detail.

Rifqi (via chat):
"Kamu mau ke mana? Ada pantai yang nggak terlalu ramai, namanya Pantai Karang Setia. Gimana kalau ke sana?"

Gracie (membalas):
"Boleh. Tapi aku takut ketahuan. Kalau ada fans JKT48, gimana?"

Rifqi (menenangkan):
"Tenang aja. Aku udah cari tempat yang sepi banget. Aku bakal pastiin semuanya aman buat kita."

Gracie (mengirim emoji senyum):
"Kalau kamu yang ngatur, aku percaya."


Latar: Pantai Karang Setia – Pagi Hari

Mereka akhirnya sampai di pantai dengan bantuan Refianto yang rela meminjamkan motor agar mereka nggak mencurigakan. Gracie memakai seragam SMA lengkap dengan topi besar dan masker untuk menyembunyikan identitasnya. Seragam itu memberikan kesan polos yang membuat Rifqi tak henti-hentinya tersenyum.

Rifqi (mengambil kamera ponsel):
"Kamu kelihatan cantik banget, Cie. Nih, berdiri di situ, aku foto ya."

Gracie (tersenyum di balik masker):
"Kamu ini, kayak fotografer profesional aja. Tapi oke deh, aku pose."

Rifqi mengambil beberapa foto, lalu tersenyum puas saat melihat hasilnya.

Rifqi:
"Wah, ini foto bakal aku simpen buat koleksi pribadi. Kalau kamu liat, pasti kamu setuju."

Gracie (tertawa kecil):
"Jangan-jangan fotonya malah blur semua, ya?"

Rifqi (tertawa):
"Kamu meremehkan skill aku? Sini aku buktiin."

Mereka melihat foto bersama, tertawa saat beberapa fotonya terlihat aneh karena angin meniup rambut Gracie. Tapi satu foto berhasil menarik perhatian Rifqi: Gracie yang berdiri dengan senyum kecil, seragam SMA-nya berkibar karena angin, dan cahaya matahari pagi menyorot dari belakang, menciptakan momen yang sempurna.

Rifqi (serius):
"Ini... ini foto terbaik yang pernah aku ambil. Kamu kayak malaikat, sumpah."

Gracie (tersipu):
"Kamu tuh lebay banget, Rif. Tapi makasih."

Latar: Penginapan Dekat Pantai – Malam Hari

Setelah seharian menikmati pantai, mereka kembali ke penginapan. Rifqi duduk di sofa, sementara Gracie berbaring santai sambil melepas masker dan topi.

Gracie (tersenyum kecil):
"Aku seneng banget hari ini. Rasanya kayak aku bisa jadi diri sendiri tanpa mikirin dunia luar."

Rifqi (tersenyum, menatap Gracie):
"Aku seneng kamu nyaman, Cie. Itu yang paling penting buat aku."

Gracie bangun dari posisi tidurnya, mendekati Rifqi, lalu menatapnya dengan mata yang penuh rasa syukur.

Gracie (pelan):
"Terima kasih udah ada buat aku. Kamu tahu, aku nggak pernah punya seseorang yang bikin aku ngerasa dihargai kayak gini."

Rifqi (mendekatkan wajah, lalu berbicara lembut):
"Kamu nggak perlu bilang makasih. Aku cuma ngelakuin apa yang aku mau... karena aku sayang kamu."

Tanpa ragu, Rifqi mencium bibir Gracie, sebuah ciuman lembut yang penuh rasa. Gracie awalnya terkejut, tapi perlahan membalas ciuman itu. Momen itu terasa seperti dunia hanya milik mereka berdua.


Latar: Balkon Penginapan – Setelah Ciuman

Mereka duduk di balkon, menikmati angin malam. Rifqi merangkul Gracie, sementara Gracie menyandarkan kepala di pundaknya.

Gracie (berbisik):
"Kalau hidup bisa selalu kayak gini, aku nggak akan minta apa-apa lagi."

Rifqi (tersenyum, mencium kening Gracie):
"Kita bakal cari cara buat terus kayak gini. Aku janji."

Malam itu, mereka berbicara tentang masa depan, impian, dan kebahagiaan mereka, tanpa memedulikan dunia luar.

Temen Gue Member JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang