Rifqi Pulang ke Rumah
Bandara
Rifqi melangkah keluar dari pintu kedatangan bandara dengan ransel besar di pundaknya. Wajahnya penuh semangat sekaligus lelah. Setelah berbulan-bulan magang di luar negeri, akhirnya dia kembali ke tanah air. Di luar, Pratama dan Refianto sudah menunggu dengan senyum lebar.Pratama:
"Bro! Akhirnya lu pulang juga. Udah kelamaan jadi bule, nih!"Refianto:
"Haha, gimana kabar, juragan? Duit udah segunung, belum?"Rifqi (tertawa sambil memeluk mereka):
"Ah, kangen banget sama kalian. Duit nggak segunung, tapi cukup lah buat Gracie nanti di Sousenkyou."Pratama (melirik Refi):
"Liat tuh, Fanboy sejati! Baru nyampe aja, otaknya udah mikirin vote lagi!"Mereka bertiga tertawa sambil berjalan menuju mobil. Tapi di dalam hati, Rifqi merasa lega. Dia sudah punya rencana matang untuk membantu Gracie mencapai puncak.
---
Kamar Rifqi
Setelah membersihkan diri dan sedikit beristirahat, Rifqi duduk di tempat tidur dengan laptop di pangkuannya. Dia membuka file spreadsheet berisi tabungan dan perhitungan voting.Rifqi (dalam hati):
"Jadi, total tabungan magangku ada... hmm... segini. Kalau satu suara Rp12.000, aku bisa beli... Wah, lumayan juga!"Dia tersenyum kecil, membayangkan Gracie tersenyum bahagia saat mendengar hasil akhirnya nanti. Tapi dia juga sadar bahwa ini baru permulaan.
Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Panggilan video dari Gracie.
Gracie:
"Sayang! Kamu udah di rumah, kan? Gimana perjalanan pulangnya?"Rifqi:
"Udah kok. Capek sih, tapi rasanya lega banget akhirnya bisa pulang. Kamu sendiri gimana? Latihan lancar?"Gracie (tersenyum):
"Lancar. Tapi aku masih agak nervous buat Sousenkyou nanti. Kamu yakin aku bisa, kan?"Rifqi (tersenyum menenangkan):
"Kamu nggak perlu khawatir. Aku bakal dukung kamu habis-habisan. Percaya sama aku, ya."Mereka berbicara lama, saling melepas rindu. Meskipun jauh, mereka tetap saling menyemangati.
---
Sekolah
Keesokan harinya, Rifqi kembali ke sekolah. Semua terasa sedikit berbeda setelah libur panjang, tapi dia senang melihat teman-temannya lagi.Saat istirahat, Refi dan Pratama duduk bersamanya di kantin.
Refianto:
"Jadi, bro, sekarang lu fokus buat vote Gracie, nih?"Rifqi:
"Iya, udah waktunya kita kerja sama. Aku butuh bantuan kalian buat nyari support juga."Pratama (menggaruk kepala):
"Support? Maksudnya, donasi gitu?"Rifqi (mengangguk):
"Iya. Tapi tenang, aku nggak bakal minta banyak. Aku cuma mau kita bikin rencana supaya Gracie bisa dapat dukungan besar."Mereka mulai berdiskusi serius. Rifqi memaparkan ide-idenya, termasuk mengadakan penggalangan dana kecil-kecilan di antara fans Gracie yang mereka kenal.
Refianto:
"Gue suka ide ini. Tapi... kita bikin challenge aja sekalian! Misal, yang nyumbang paling banyak, dapet merchandise eksklusif!"Pratama (tertawa):
"Wah, si Refi langsung jadi marketing manager!"Semua tertawa, tapi Rifqi tahu bahwa ini langkah awal yang penting.
---
Malam Hari – Kamar Rifqi
Rifqi mengecek kembali perhitungannya. Dia tersenyum puas.Rifqi (dalam hati):
"Demi kamu, Gracie. Aku bakal kasih yang terbaik. Sousenkyou ini harus jadi momen kamu bersinar."Dia menatap layar laptop, melihat foto Gracie yang tersimpan di desktopnya. Dengan semangat baru, dia bersiap untuk hari-hari penuh perjuangan berikutnya.
To be continued...
![](https://img.wattpad.com/cover/384922602-288-k605569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Gue Member JKT48
Romance[WARNING: karakter Rifqi disini sekehendak kalian, disini ga menjerumus ke orang tertentu] Gracie, member JKT48 yang pindah ke SMA Tunas Harapan, nggak terlalu diperhatikan Rifqi yang lebih suka main game. Namun, kedekatan mereka membuat Rifqi jatuh...