"pak al."
Alvano yang merasa nama nya di panggil pun menoleh. Seketika ia menghela nafas jengah. Nara yang kebetulan akan masuk ke dalam mobil pun terhenti. Kini ia pun merotasikan mata nya saat nindi sudah mendekat ke arah alvano..dalam hati gadis itu. Mau apa lagi nindi menemui pacar tua Nara. Nggak malu kah tadi sudah mendapatkan penolakan dari alvano.
"Ada apa Bu nindi?"tanya alvano menekan kalimat nya
Wanita itu tersenyum malu malu ke arah alvano.."mm.. saya mau menumpang sama bpak. Boleh antar saya pulang."
Mendengar itu alis alvano terangkat satu."Bu nindi tidak membawa mobil?"
"Em.. kebetulan saya nggak bawa mobil pak."
Alvano mengernyit tak percaya."tapi tadi pagi saya lihat Bu nindi bawa mobil."
Seketika wanita itu menjadi gugup..ia diam memikirkan hal lain. Setelah nya ia segera menjawab.."ah. Iya pak al, tiba-tiba adik saya datang pinjam mobil saya. Kaya-nya dia mau ke Bogor."kilah nindi
Alvano menatap Nara sejenak meminta pendapat gadis itu. Nara akan memberi ijin atau tidak. Bagaimana pun gadis itu masih ngambek soal nindi yang ingin memberikan nya bekal...susah payah alvano tadi membujuk Nara. Eh si pembuat ulah malah muncul lagi. Alvano yang malas menanggapi pun tidak bisa berbuat apa apa. Karna nindi keponakan rektor di kampus tempat ia kerja. Sedangkan alvano memiliki citra yang baik walau tidak baik di mata mahasiswa nya karna ia termasuk dosen yang killer
Nara mengangguk malas. Meski ia masih sedikit kesal tapi tak tega membiarkan nindi begitu saja. Akhir nya alvano pun mengijinkan nindi menumpang di mobil nya. Tetapi saat nindi mau masuk kedalam mobil. Nara sudah di buat kesal lagi
"Loh kamu ngapain di sini? Mau minta tumpangan juga?" Tanya nindi pada Nara
"Saya kan memang sering menumpang pulang sama pak al, Ibu nindi baru tau ya?" Tanya balik Nara
Nindi mendengus pelan. Gagal sudah waktu berduaan pulang sama alvano. Kenapa juga harus ada Nara disana. Gara gara ia pokus pada alvano sampai tidak sadar ada mahluk lain. selain mahluk tuhan yang paling sexi di hadapan nya
"Etsss...kamu duduk di belakang. Saya yang duduk di depan bersama pak al."nindi mengibaskan tangan nya ke arah Nara. Wanita itu tak memperdulikan wajah kesal Nara. Ia pun segera membuka pintu mobil dan duduk di kursi sebelah pengemudi
Sedangkan Nara yang kini sudah menahan kekesalan pada nindi. Segera membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang ia melirik ke arah alvano yang mengintip lewat kaca di dalam sana. Dengan bibir mengerucut Nara segera menutup pintu mobil dengan keras
Bruukkk
Nindi sampai terjengat kaget karena suara pintu mobil belakang yang di tutup keras oleh nara
"Aaaaa"
"Kamu bisa nggak pelan nutup pintu-nya. Hampir aja saya jantungan gara-gara kamu."sembur nindi pada Nara
Nara merotasikan mata nya jengah. Ia tak menjawab apa pun diam saja. Duduk dengan tenang sembari menopang dagunya menggunakan kedua tangan. Tapi walau diam saja Nara memperhatikan alvano dan nindi dari belakang. Ralat lebih tepat nya ia memperhatikan nindi yang sejak tadi mencuri pandang terus pada alvano
"Dia siapa kamu mas. Kalian sering pulang bareng?" Tanya nindi
Mas?
What!
Rasa nya Nara semakin sulit untuk menahan kekesalan-nya.
"Nara keponakan saya."dengan cepat alvano menjawab. Seketika raut wajah nindi berubah entah seperti apa. Tapi dari tatapan nya pada Nara kini menjadi melunak
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Collapse (Pak Dosen)
Romancekerja part time setiap hari naraya lakukan. Agar bisa mencukupi kehidupan sehari harinya. Dan juga untuk biaya kuliahnya. Mendiang kedua orang tuanya pernah berpesan jangan pernah putus sekolah. Pendidikan itu harus di utamakan. Jadi karna itulah na...