Terhitung sudah dua hari ini setelah mendapatkan surat perincian biaya kuliah. Dua hari ini juga Nara diam diam mencari pekerjaan paruh waktu yang bisa ia lakukan sambil kuliah dan tentu nya di waktu yang bisa ia bagi saat bersama alvano. Agar pria itu tak mengetahui jika Nara kembali bekerja
Di ingat ingat pria itu memang baru sehari kemarin tidak datang ke kostan Nara. Mendapat kesempatan itu segera Nara gunakan untuk mencari pekerjaan hingga mendapatkan dua tempat kerja yang menurut Nara cocok dengan ia yang masih sibuk kuliah. Satu cafe tempat kedua restoran. Di cafe yang menerima Nara untuk bekerja menjadi seorang waiters sedangkan di restoran Nara menjadi pengantar pesanan pelanggan. Tidak ada yang berat Karna Nara bisa naik kendaraan motor mau pun mobil. Jalan pun tak masalah jadi Nara segera menyanggupi kesempatan yang mungkin tidak akan datang untuk kedua kali nya
"Nara. Kemungkinan dua hari kedepan mas nggak bisa menginap. Karna ada pekerjaan yang harus mas tangani."
"Maaf ya sayang. Mas nggak bisa temani kamu."
"Jangan marah ya. Mas janji akan segera menyelesaikan pekerjaan ini."
Bukan nya sedih Nara malah menghela nafas lega. Ini kesempatan yang baik Nara harus menggunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin. Kalau alvano tidak menginap Nara akan bisa menambah jam saat bekerja upah nya pun akan langsung di bayar pada hari itu. Malam nya akan Nara gunakan untuk mengajari adik raga.
Senyum Nara mengembang. Ia merasa hari ini begitu cerah. Secerah senyuman nya beserta harapan nya. Mengingat soal ajuan keringanan. Kemarin pihak kampus mengabari Nara bahwa pihak penelitian sudah memberikan kesempatan untuk Nara mendapatkan keringanan. Dan surat pun akan di acc paling lambat besok atau lusa. Tergantung data milik Nara sudah lengkap atau belum. Tetapi tim peneliti sudah mengatakan bahwa Nara memang tidak memiliki orang tua. Bisa di bilang yatim piatu. Itu kesimpulan besar bahwa ia akan mendapatkan keringanan lebih dari nominal saat pengajuan
"Siap bekerja hari ini. na?"tanya seorang pria pemilik cafe tempat Nara bekerja mulai hari ini
Nara tersenyum lalu mengangguk.."siap dong bos."jawab nya penuh semangat
Pria itu terkekeh melihat semangat Nara yang membara. Setelah nya Nara pun berpamitan untuk mulai bekerja. Nara mendapatkan pekerjaan tersebut dari teman kelas nya yang mengatakan bahwa kakak sepupunya membutuhkan seorang kariawan di cafe sebagai waitress.
Tetapi ternyata bukan hanya itu. Nara di sana bekerja serabutan terkadang di cafe baru tempat ia bekerja pun kekurangan juru memasak alhasil Nara pun kadang berada di dapur. terkadang di tempat kan di depan. Bagi nya tak masalah Karna upah yang akan ia dapat kan dobel dari bos nya
"Lo di panggil ke dapur lagi na."ucap teman Nara yang bernama Mila. Sambil menghentakkan kaki kesal
Nara pun mengangguk sembari mengikuti langkah mila. Sembari mendengarkan keluhan perempuan itu.
"sumpah baru kali ini gue ngadepin pelanggan cerewet. Masa dia marah-marah bilang cumi tepung buatan gue kurang krispi lah. Kurang tepung lah. Kurang garing lah. Pas gue buatin yang baru kata-nya terlalu gosong."cerita nya dengan nada kesal
Nara tertawa kecil ia menepuk pundak Mila.."sabar ya kak mil, aku jadi takut nih. Takut kena marah juga seperti kak mil."ucap gadis itu
"Sorry na, nggak ada pilihan lagi. Chef rona masih ijin sakit."ucap Mila
"Iya nggak apa-apa kak. Tapi kak mil mau bantuin aku kan?" Kini kedua gadis itu sudah berada di dapur siap mengeksekusi cumi pesanan pelanggan yang kata nya sangat cerewet yang harus serba perfect itu

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Collapse (Pak Dosen)
Romancekerja part time setiap hari naraya lakukan. Agar bisa mencukupi kehidupan sehari harinya. Dan juga untuk biaya kuliahnya. Mendiang kedua orang tuanya pernah berpesan jangan pernah putus sekolah. Pendidikan itu harus di utamakan. Jadi karna itulah na...