"pak supir. Sepertinya ada mobil yang mengikuti bus kita."ucap kondektur bus pada supirnya. Bpak supir bus tersebut pun baru menyadari jika ada mobil mewah berwarna biru tengah mengikuti dari belakang. Entah apa motif nya
Semua penumpang di dalam bus itu menoleh ke belakang. Terkecuali satu orang gadis. Yang tengah menahan diri. Bahkan sekarang ia tengah memejamkan mata. Dan seolah menulikan telinga nya.
Dalam hati nara merutuki alvano yang kini sedang mengikuti bus dari belakang sana. Kenapa pria itu senang sekali membuat kehebohan. Nara berharap setelah ini tidak ada lagi tindakan nekat pria itu
"maaf nih. Ibu. Bpak. Mas. Mbak. Adek-adek. Apa di antara kalian ada yang mengenali mobil yang di belakang sana. Dia ngikutin kita. Dari UNTK (universitas trimermati kusuma) " tunjuk sang kondektur tersebut ke arah belakang. Semuanya menjawab tidak kenal.
Mata nara terbuka. Di depan sana ada halte bus. Ide brilian tiba tiba muncul. Nara akan berhenti di halte bus itu saja. Agar menghindari kehebohan yang ada di dalam bus. Jujur saja nara takut jika suatu saat nanti ia naik bus ini lagi. Dan ketahuan jika mobil yang mengikuti dari belakang itu. Milik kekasihnya
"pak saya berhenti di halte depan." ucap nara di angguki oleh kondektur tersebut
Nara pun segera turun dari dalam bus. Lalu duduk di halte. Sembari menunggu bus tadi pergi. Setelah nya nara akan menunggu alvano. Tak lama bus pergi. Muncul lah mobil alvano berhenti tepat di depan nya. Pria itu keluar dari mobil. Menghampiri nara dengan raut wajah bingung
"sayang. Kenapa mendadak turun disini. Kan halte kedua. baru sampai ke kostan kamu?" tanya alvano. Sedangkan nara tak cepat menjawab bibir nya mencebik
"ooh.. jadi mobil biru yang ngikutin bus tadi. Suami mbak nya. Kalo lagi berantem di selesain baik-baik mbak. Jangan kabur." celetuk ibu-ibu yang ternyata bareng nara turun dari bus.
Seketika nara menoleh. Ia tersenyum canggung. Apa kata ibu-ibu tersebut. Suami? Berantem? Apa kata sampean aja lah Bu. Orang pacar tampan nara yang terlalu posesif. Ini bukan cerita ikan terbang yang lagi ribut sama suami terus kabur. Hadeehh! Jadi salah siapa? Alvano lah siapa lagi hehe
"maaf bu. Kita bukan lagi berantem. Istri saya sedang ngidam pertama. Dia minta naik bus. Sebagai suami siap siaga. Saya tidak tega. membiarkan istri saya naik bus tanpa saya dampingi." ucap alvano. Dramastis. Mengundang haru dari ibu-ibu tersebut
Sedangkan nara tak bisa berkata kata lagi. Tenggorokan nya terasa tercekat. Ia melongo. Dengan tatapan menerawang pada alvano. Sungguh pacar tampan nara seperti aktor drama dengan bayaran termahal. Buktinya orang yang mendengar akting alvano langsung percaya
"oalah mas. Manis banget sih. Jadi mantu saya aja mau nggak. Anak saya baru lulus S2 loh. Dia juga nggak suka ngambek orang nya. Cantik lagi." ucap salah satu ibu tadi
Ibu-ibu bertubuh sedikit gemuk menyenggol ibu yang berbicara tadi."jangan di dengerin mas. Istri mas lebih cantik. Imut lagi. Kalian cocok sekali. Semoga istri dan calon anak nya sehat. Saya yakin anak kalian nanti pasti tampan dan cantik." ucap ibu itu.
Yang langsung di angguki cepat oleh alvano."aamiin...trimakasih bu."
Mata nara seakan ingin keluar dari tempatnya. Dengan kuat nara mencubit pinggang alvano."aww.. Sakit sayang"
"makan nya jangan aneh-aneh. Segala ngaku jadi suami siap siaga. Ayo pulang."kesal nara. Melangkah lebih dulu menuju mobil alvano
Sedangkan pria itu tersenyum. Gemas melihat tingkah nara. Yang sedang merajuk padanya. Setelah gadis-nya masuk kedalam mobil. alvano pun menyusul
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Collapse (Pak Dosen)
Romancekerja part time setiap hari naraya lakukan. Agar bisa mencukupi kehidupan sehari harinya. Dan juga untuk biaya kuliahnya. Mendiang kedua orang tuanya pernah berpesan jangan pernah putus sekolah. Pendidikan itu harus di utamakan. Jadi karna itulah na...