06

3 1 1
                                    

______________

"Ya gitu lah" jawab Gevano

"Ha? Ya gitu gimana?!, kalo ngomong agak jelasan dikit lah, ngomong kok irit banget!" Kesal Vero

"Ya tuh, kayak kita dong ngomong yang jelas!" Balas Alex

"Dev?...udah jangan nangis lagi" ucap Zidan menenangkan Devano

Devano memeluk sang kakak dengan masih sesenggukan

"Mau disini aja" ucapnya pelan

Tapi Zidan masih kedengeran kok, akhirnya dia keluar

"Ayo keluar" ucap Zidan pada Alex dan Vero

"Ngapain?" Tanya keduanya

"Gue traktir" ucap Zidan membuat kedua nya langsung sumringah dan mengikuti Zidan

"Duh suka deh gue kalo gini" ucap Alex

Devano masih memeluk Gevano hening beberapa saat

"Kak gimana nanti gue ngomongnya ke mommy" tannyanya lirih

"Ngapain sih lu berharap sama dia?!" Heran Gevano

"Mommy itu baik kakk!" Ucap Devano

"Dia gak suka sama kita Devv, dia bilangkan dia gak mau jadi ibu" ucap Gevano lesu

Setelahnya hening tidak ada percakapan lagi

..
.

.
.

Di mansion Rei sedang bersantai dengan Arsen mereka selesai makan siang btw

"Mommy mau es tlim" ucap Arsen memohon pada mommynya ini

"Baiklah mari cari es krim" jawab Rei mengundang tawa Arsen

Mereka keluar dan pergi ke taman terdekat barang kali ada penjual es krim

Sampai di taman dan benar ada penjual es krim disana, Rei membeli dua tentu untuk dirinya satu

Setelahnya mereka duduk di bangku taman menikmati es krim dan semilir angin yang lembut

"Mommy nio ingin es tlim lagi!" Seru Arsen menatap Rei

"Tidak sayang, es krim banyak akan membuatmu sakit, oke" jelas Rei

Arsen cemberut itu membuat Rei gemas sekali,

"Bagaimana jika kita membelinya besok saja?" Tawar Rei

"Yaa, tapi mommy halus janji!" Ucapnya menunjuk jari kelingking

Rei menyambungkan kelingking keduanya dan tersenyum pada Arsen juga

"Ohh manisnya, kalian sangat manis saat bercanda nyonya" ucap wanita paru baya yang masih terlihat bugar

"Hahaha terumakasih nyonya" jawab Rei dengan senyumannya

Mereka akhirnya pulang ke rumah

Selesai mandi Rei turun menuju dapur untuk membuat makan malam.

Twins pulang mereka menbuka pintu dengan sang adik yang lesu mereka berjalan menuju lift tapi Devan langsung membelok menjadi ke dapur

"Mommy" panggilnya lirih

Rei mendengarnya pun berbalik tak lupa mematikan kompornya terlebih dulu

"Ya ada apa? Kenapa lesu begitu?" Tanya Rei yang mendekat ke arah Devano

"A-apakah aku boleh meneluk mommy?" Tanyanya lirih

Rei langsung memeluk anak tengahnya ini, tak lama isakan terdengar dari Devan

"Ada apa sayang? Ada masalah di sekolah?" Tanya Rei yang masih menenangkan Devan

"T-tidak....hiks....t-tapi bekel yang m-mommy buat....jatuh, a-aku hiks sangat lalai " ucapnya lalu menangis lagi

"Cup cup, tenanglah sayang itu hanyalah bekel, mommy sedang masak kau ingin mencobanya?" Hibur Rei

"Hmm aku ingin " jawab Devan

"Mandilah dulu oke" ucap Rei

Devan mengangguk dan pergi ke atas Rei melanjutkan acara masaknya yabg sempat tertunda itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang