07

40.2K 2.8K 24
                                    


____________

Matahari yang cerah kini turun dan digantikan bulan yang indah

Azgan telah pulang, tepat pada jam 9 malam, dia telah selesai dengan pekerjaannya dan pergi pulang

Dia membuka pintu, dan masuk dia lelah sekarang hanya perlu istirahat dan memulai aktivitas esok hari

Saat akan memasukkan kaki ke lift suara seseorang mengalihkan semua perhatiannya

"Gak makan malam dulu?" Tanya Rei

Azgan terdiam, apakah dia bermimpi? Tidak mungkin Riley menunggunya pulang bukan?

Merasa tidak ada jawaban Rei mendekat ke arah Azgan. Sebenernya Rei ini gak tau mau manggil Azgan gimana, jadi ya manggilnya gak pake panggilan

"Kau sudah makan?" Tanyanya sekali lagi,

"Belum " jawab Azgan yang masih menatap Rei

"Baiklah, aku akan memanasi makan malam, kau pergilan untuk membersihkan dirimu" ucap Rei lalu pergi memanasi masakannya tadi

Azgan masih membeku "apakah aku mulai berhalusinasi?" Batinnya bingung

"Kau tidak jalan?" Tanya Rei yang melihat Azgan dari tadi hanya diam membeku

Azgan tersentak, oh ternyata dia tidak berhalusinasi? . Dia pergi menuju kamarnya dan membersihkan diri

Rei selesai memanasi masakannya untuk Azgan, tepat juga Azgan telah selesai membersihkan dirinya dan berjalan menuju meja makan

"Tepat sekali, aku sudah selesai memanasi makanannya, duduklah" ucapnya tersenyum kecil

Deg.

Oke jantung Azgan gak baik baik aja sekarang,

"Kemari lah " suruh Rei, dan Azgan mendekat ke meja makan dan mendudukkan dirinya di kursi depan Riley

Rei mengambilkan makanan ke piring Azgan, dan itu membuat Azgan tak henti memandanginya

'apakah dia memang seperti ini?' batinya

Azgan mulai makan, dan Rei hendak pergi menuju kamarnya,

"Kau mau kemana?" Tanya Azgan dengan cepat

"Ke kamar" jawab Rei

"Bisakah kau menemani aku makan" Azgan menatap Rei dengan tatapan seolah dia tidak ingin di bantah

"Baiklah" Rei mengangguk dan duduk kembali ke kursinya

.

.

.

.

Sekarang matahari tiba, dan Rei sedang bergulat dengan alat dapur, akan membuat sarapan untuk semua

Selesainya, dia pergi menbangunkan anak bungsunya itu,

"Selamat pagi nioo!!" Ucap Rei tersenyum mendapati anaknya sudah membuka mata

"Mommy!!" Senyum Arsen

Mereka peegi mandi, dan turun menuju meja makan, disana sudah ada twins dengan bapak mereka

"Selamat pagi semuaa!!" Sapanya membuat semua orang memalingkan wajahnya melihat Rei yang menggendong Arsen dengan senyum

"Pagii mommy!" Jawab Devano dengan senyuman tak kalah manis

Mereka duduk dan mulai makan, tentu dengan Rei yang mengambilkan makanan mereka

"Mommy apakah aku boleh membawa bekel lagi?" Tanya Devan dengan menatap Rei lugu

Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang