57

10.2K 864 28
                                    

___________

"Tidak kau tidak lalai ini sudah takdir" ucap Alan

Azgan tak mampu berkata lagi, dirinya sangat takut kali ini, benar benar takut

Ia tak pernah tau bahwa melahirkan akan setakut ini. Bahkan saat lahirnya twins dan Arsen ia hanya biasa saja

Azgan tak pernah menemani mantan istri nya melahirkan anak mereka. Karena istri nya dulu selalu mengatakan, bahwa Azgan hanya perlu bekerja agar bisa membiayai nya

Ya kan maunya cuman uang -_-

Tapi kali ini berbeda, walau Rei juga suka uang, tapi cinta Azgan tak kalah besar dari kekayaannya












•••

"Ugh" lenguh Rei merasa silau saat sinar matahari menusuk matanya

Lantas Rei mendudukkan diri, celingak-celinguk bingung dengan dirinya sekarang. Dimana dirinya?

Di sini hanya ada rumput dan awan, tanpa matahari, lalu apa yang menyilaukan dia tadi?

"Hai" suara familiar terdengar di indra pendengarannya

Berdiri pria manis yang Rei yakini itu. Riley.

Rei tersenyum dan hendak mendekat padanya tapi suara Riley membuat ia terdiam

"Jangan! Jangan mendekat! Akan menjadi masalah jika kau mendekat" masih bingung Rei hanya mengangguk dan tak mendekat kembali

"Waktuku tak banyak untuk kali ini, aku mengucapkan terimakasih sebanyak banyaknya " ucap Riley

"Seharusnya aku yang mengatakan itu. Terimakasih kak" balas Rei

Riley tersenyum mendengar itu, ia tak salah memilih Rei untuk menggantikannya

"Hadiah yang kuberikan—"

"Terimakasih, aku tak menyangka hadiahmu sebesar itu. Terimakasih...
Kak" potongnya lembut dengan senyum

"Tapi...."

"Hmm aku tau, tak ada yang sempurna di dunia. Aku tak masalah tentang itu, aku hanya berharap ke depannya anak ku ini sehat dan bahagia" lanjut Rei

Rei tau, jika Riley tak sanggup mengatakan itu, ia memang sudah tau saat darah segar keluar dari selangkangan nya

Tak apa. Ia tak keberatan.

Riley menghela napas panjang sebelum melanjutkan perkataannya,

"Ini menjadi pertemuan terakhir kita, kau harus hidup dengan kemauanmu. Jangan lakukan jika tak suka, aku sudah tidak bisa menemui mu lagi" ujar Riley. Membuat tatapan tak percaya pada lawan bicaranya

"Kenapa? Kenapa kita tak bisa bertemu kembali?" Tanya Rei

"Karena itu peraturan nya" jawab Riley

Detik berikutnya angin datang, dan tubuh Riley nampak seperti terbang bersama angin yang membawa

"Rei ingat kau harus bahagia. Dan selamat tinggal" selesai.

Riley hilang terbawa angin, Rei membolak dengan itu bahkan ia baru saja berbicara padanya

"Kak! Kak Riley!" Teriaknya, namun sama saja, tak akan ada yang mendengar.






•••

Deg.

Rei kembali membuka matanya, namun kali ini, dia di...kamar?

Oh ini ruangan rumah sakit, apakah operasi tadi berjalan dengan baik?

Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang