59

9.5K 840 96
                                    

________

9 bulan berlalu, dan kini bayi dengan pipi bak bakpao itu tengah mengganggu sang kakak yang tengah fokus dengan tugas sekolahnya

"Mommy! Shasha gangguin muluu!!" Teriak kesal Arsen, membuat balita dengan gaun hijau itu tertawa

Geisha tertawa dengan menepuk tangannya, bahagia sekali dia saat melihat kakaknya kesal

"Shasha gak boleh gitu dong, kak Nio lagi ngerjain tugas sayang" Rei datang dan meletakkan buah di atas meja kaca tersebut

"Ma-ma-maaaa" bayi itu merangkak menuju sang ibu yang duduk di sofa








••

"Lulus kita nikah yok" seru pemuda tampan yang duduk di bawah pohon

Pemuda lainnya terkaget saat mendengar penuturan kekasihnya

"Apa? Beneran mau langsung nikah?" Tanyanya tak percaya

Zidan mengangguk dan menoleh pada kekasihnya yang nampak terkejut

"Aku belum siap..." Gumam Gevan menunduk

Zidan tersenyum mendengarnya, dan mengelus rambut kekasihnya. Ia tak apa jika Gevan belum siap,

"Baiklah, mari lakukan pernikahan saat kau siap" Gevan mendongak menatap Zidan yang tersenyum padanya

"Baiklah~" Gevan memeluk Zidan, dan dibalas oleh si empu


••

"Tak bisakah di tunda dulu?" Pemuda manis nampak cemberut

Devan terkekeh melihat bibir Elka yang memajukan bibirnya cemberut. Mereka tengah berada di depan rumah Elka, Devan mengantarnya pulang

"Ini penting el, malam nanti aku akan menjemputmu kita pergi menonton" bujuk Devan mengusap rambut si manis

Dengan melas Elka mengangguk, sebelum masuk mobil kembali Devan menyempatkan mengecup pucuk rambut temannya itu

Bukan mereka bukan kekasih. Hanya teman. Wajar bukan melakukan seperti itu mereka kan teman









••

Azgan keluar dari mobilnya, berjalan lemah memasuki mansion itu. Hari ini rasanya melelahkan

Masih berjalan lemah suara bayi membuat ia menoleh dan senyum terlihat di wajah rupawan nya

Berlari mendekati suara itu, senyum nya tak luntur saat melihat pemandangan cantik didepan matanya

Bayi gembul yang tertawa lepas saat pria manis menduselkan kepalanya pada perut si bayi. Itu membuat bayi gembul geli akan nya

"Daddy pulang" keduanya menoleh pada pemilik suara yang masih menggunakan jas kantornya

"Papa-paaa" gembul itu merentangkan tangannya ingin di gendong sang ayah

Azgan mendekat dan mengambil alih putri gembul nya dan mengangkat bayi itu tinggi membuatnya kembali tertawa lepas

"Apakah putri daddy ini merindukan daddy? Hmm" gemas Azgan menciumi wajah sang anak

Bayi gembul itu mengangguk angguk seperti mengerti dengan pertanyaan ayahnya

Rei nan Azgan tertawa dengan respon lucu putri mereka

Keluarga cemara~






••

Devan sudah siap, menatap kaca full body memperlihatkan penampilannya malam ini,

Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang