__________
Kini pria tampan dengan kaca mata yang menempel pada hidung miliknya tengah sibuk dengan berkas juga laptop didepannya
Sekarang Azgan bekerja dari rumah, dia tak mau meninggalkan sang istri tercintanya sendirian
Mungkin hanya akan pergi jika urusan itu benar benar penting saja
Selebihnya biar sekertaris nya itu yang menghandle nya
Tok...tok
Suara ketukan pintu membuat atensinya teralihkan, belum sempat dirinya memberikan ijin untuk masuk
Seorang pemuda manis berjalan mendekat dengan senyuman indahnya yang terpancar darinya
Gevan duduk di sofa ruang kerja sang ayah, Azgan hanya melihatnya dan kembali pada berkas berkas kantor miliknya
"Dad, kau tau ada orang yang tak suka jika mommy tersenyum" ujarnya tiba tiba
Kembali atensinya teralihkan untuk melihat sang sulung yang tengah duduk di sofa dengan kaki yang disilangkan
Azgan mengangkat satu alisnya, menunggu apa yang akan sulung itu katakan
"Bianca Blackwood. Gale Maheswara. Mereka menyakiti kesayangan mommy" lanjutnya memalingkan wajahnya menatap sang ayah dengan tatapan serius
Azgan masih diam, dia akan menunggu apa yang akan sulung itu katakan sebenarnya
"Bagaimana reaksi mommy ketika tau bahwa pemuda yang ia anggap anak sendiri mengalami kekerasan? Bahkan lebam keunguan hingga luka baru terus ada di tubuhnya... Malang sekali" Gevan menggeleng dengan manik yang nampak kasihan
"Elka mendapat kekerasan?" Tanya Azgan memastikan
Gevan langsung menatap sang ayah dengan sudut bibir yang terangkat, oh ayahnya itu paham apa yang ia maksud sedari tadi
"Binggo!" Serunya menepuk tangan
"Aku mau daddy membereskan debu itu, karena aku tak mau mengotori tangan hanya karena debu seperti itu" lanjutnya seolah memerintahkan bawahannya
"Kau cerminan kakek mu" ujar Azgan menggeleng
"Tentu, aku cucu nya" balas Gevan tersenyum
Azgan hanya menatap malas ke arah anak sulungnya itu, anak itu sangat suka memerintah, tidak dulu maupun sekarang
"Baiklah masalah debu teratasi, sampai jumpa daddy ku yang tampan" lambai Gevan pergi meninggalkan ruang kerja milik sang ayah
Melihat itu Azgan hanya mempu menghela napas panjang. Dulu memang dirinya tak dekat dengan anak sendiri
Tapi si sulung sulung itu sejak dulu selalu tak mau mengotori tangannya dan memilik memerintah bawahannya. Kini ayahnya yang harus turun tangan
Azgan juga tak habis pikir, sifat sulung itu benar benar sangat mirip dengan ayahnya yang sama suka memerintah orang lain, dan tak mau mengotori tangannya sendiri
Malamnya Devan masih terjaga dirinya duduk di bangku taman bunga tulip, hanya diam menatap tulip tulip itu
'apakah ku culik saja Elka itu?' batinya berpikir
Akhir akhir ini juga dirinya sedikit dingin juga jauh dari teman dan keluarga, padahal sebelumnya dirinya tak pernah sedingin ini
Mungkin karena mahluk manis yang sempat mampir di hidupnya?
Tapi kenapa? Dia bukan siapa siapa, hanya teman sekelas yang cerewet
Tapi....kini temannya itu tak cerewet. Tapi diam. Hanya diam. Dirinya rindu dengan kecerewetan teman manisnya itu,

KAMU SEDANG MEMBACA
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi
Ficción GeneralRei yang seorang mahasiswa famous, mengalami kecelakaan bus Bukannya pergi ke akhirat dia malah terbangun di tubuh orang lain?!! ____________________ "Apa apaa ini?! Aku sudah lelah" ucapnya frustasi ____________________ 'uang yang bicara' ________...