𝐁𝐁𝐋. ᴀᴋʜɪʀ ᴅᴀʀɪ ᴍᴀsᴀ ʟᴀʟᴜ

255 21 5
                                    

Perhatian⚠
Para pembaca dimohonkan untuk membaca dengan santai karna Bab ini mengandung lebih dari 5000 kata,

Jika merasa bosan harap berhenti terlebih dahulu, tarik napas, terserah mau ngapain dulu,makan ,minum atau melakukan kewajiban membersihkan rumah,atau masak ,nolongin emak dan sebagainya,lalu kembali membaca
Sekian dari author.

🩶🩶🩶

Perlahan Zhan mendorong dada Yibo dengan lembut, membuat pelukan itu terlepas. Ia tidak menatap Yibo, hanya melangkah ke samping, berdiri sejajar dengannya, menatap lurus ke depan. Keduanya terdiam, larut dalam hujan yang semakin deras. Angin kencang menerpa tubuh mereka, membawa dingin yang menusuk, namun tak ada yang bergerak untuk berlindung.

Hening yang tercipta di antara mereka terasa berat, seolah ribuan kata yang tidak terucap menggantung di udara. Hanya suara hujan yang jatuh dengan irama kacau dan angin yang berdesir liar memenuhi keheningan itu.

Zhan mengusap wajahnya yang basah oleh hujan, lalu berkata pelan, "Ayo pergi dari sini. Hujan ini sepertinya tidak akan reda."

Yibo melirik Zhan dari sudut matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo melirik Zhan dari sudut matanya. Pria manis itu terlihat kecil di bawah derasnya hujan, tapi ada sesuatu dalam caranya berbicara-lembut, tapi tegas-yang membuat Yibo mengerti bahwa Zhan sedang mencoba mengakhiri momen itu. 'Bukan karena ia ingin, tetapi karena ia merasa harus.'

Tanpa berkata apa-apa, Yibo mengangguk kecil. Ia mengikuti langkah Zhan, yang perlahan meninggalkan tepi atap. Hujan terus mengguyur mereka, tetapi Yibo merasa bahwa dingin yang menusuk itu tidak sebanding dengan dingin yang selama ini ada di dalam hati Zhan.

Sebelum membuka pintu menuju tangga, Yibo memandang punggung Zhan yang terlihat lebih kecil dari biasanya.

🩶🩶🩶

Ketika Zhan dan Yibo melangkah kembali ke dalam mansion, seorang pelayan yang kebetulan berada di dekat pintu segera mendekati mereka dengan ekspresi cemas. Melihat kondisi Zhan dan Yibo yang basah kuyup, pelayan itu membungkuk dengan penuh hormat sebelum berkata dengan suara terburu-buru, "Tuan muda Zhan, Anda harus segera berganti pakaian. Jika Anda jatuh sakit, kami tidak akan bisa memaafkan diri kami sendiri."

Beberapa pelayan lain yang melihat mereka berdua segera berlarian ke arah ruang penyimpanan untuk mengambil handuk dan pakaian kering. Salah satu dari mereka bahkan berseru, "Tuan besar pernah berkata, jangan biarkan tuan muda Zhan sakit. Jika itu terjadi, ia akan memarahi kita dari atas sana!"

 Jika itu terjadi, ia akan memarahi kita dari atas sana!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝘽𝙪𝙡𝙡𝙚𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙇𝙤𝙫𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang