~ FANCY ~

15 1 0
                                    

* Jiang Tian Another Version *



"Xiang Zhen...
Kalau kau ingin menemui Eric besok, datanglah lebih awal,
Kita tidak bisa berlama-lama disana, karena klien  menunggu kita jam 8 pagi,
Jangan sampai terlambat Ok!"

Begitu isi chat line yg dikirim Manager Han barusan, sebelum Ben tiba di depan pintu kamarnya. Ben hanya membaca sekilas tanpa respon apapun, membuka pintu kamar kemudian menutupnya perlahan dengan benar.

Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih 40 menit.

Sepulang latihan, ia sempatkan mampir ke Apartemen ini untuk mandi dan berganti pakaian. Lalu pergi menemui Eric di rumah sakit, ditemani Manager Han.

_

Sesuai arahan Mr. Liu, mereka akan bertemu di lorong rumah sakit.
Tidak lama sebelum ia berhasil masuk ke ruang rawatan, ia bertemu dengan Mr. Liu di koridor tersebut.
Mereka berbincang cukup lama disana sebelum menjenguk Eric.

Endingnya, Ben harus memutuskan untuk 'menjaga' Eric dengan sungguh² sesuai arahan Mr. Liu. Karena beberapa alasan yg agak/lumayan masuk di akal mengingat Eric tidak memiliki keluarga disini (seperti Papa,Mama, Adik dan teman² bermain yg akrab seperti di Shanghai & Beijing).
Lagipula...
Eric adalah pasangannya di drama.
Mr. Liu memintanya untuk menjaga aktifitas solo mereka selama latihan, workshop, dan syuting.
Ini memungkinkan untuk meningkatkan kerjasama yg baik antar keduanya, jika mereka mau berusaha/mencoba memahami karakter masing².

_

"Eric ini orangnya sangat ekspresif, dia menyenangkan dalam bergaul jika sudah akrab dengan orang asing.
Ia bisa membawa dirinya dengan baik dimana pun itu.
Tapi terkadang, dia juga impulsif, ia suka merefleksikan diri dengan tindakan yg dapat merugikan dirinya sendiri.
Seperti yg kamu bilang tadi... ia sakit sejak dari Shanghai,
(Benjamin mengangguk, karena ibu Eric yg memberitahu jika ia sedang beristirahat di kamarnya karena sakit, ketika Ben menghubungi Eric 2 malam yg lalu disaat nomor Eric tidak aktif, sebelum akhirnya ia tahu, ternyata Eric sudah berada di Taiwan pagi ini)

"Bayangkan saja...
Seberapa sibuknya Dong Qin.
Ia kekurangan waktu istirahat karena terlalu bekerja dengan profesional, itu sangat bagus! Karena saya melihat sisi loyalitasnya dalam bekerja.
Minus nya ya itu...
Ia terlalu gegabah dalam mengambil keputusan,
Ia tidak memikirkan dirinya dulu, ia berusaha menyenangkan orang lain dengan 'menyakiti' dirinya sendiri.
Seandainya dia bilang sama saya, kalau dia sakit waktu di Shanghai.
Mungkin saya tidak akan memintanya segera kembali ke Taiwan.
Tapi Eric mengiyakan begitu saja tanpa minta cuti sakit sama saya.
Dan sekarang, dia terbaring disini tanpa pengawasan orang tua dan keluarga yg lain".

Ben mengangguk, mengerti dengan penjelasan Mr. Liu.
Ia pun menyandarkan punggungnya ke dinding, sambil membenarkan tas dibahu, saat mendengar Mr. Liu mengoceh lagi.

"Kamu harus ingat Xiang Zhen...
Seperti apapun caramu untuk 'mendapatkan' Dong Qin,
Kamu akan gagal lagi kalau tidak dilakukan dari sini!" (tunjuk dada/hati Ben dengan satu jari).

Benjamin menunduk, ia blushing. Dicecar seperti ini membuatnya grogi setengah mati.

Ia bergeming saat Mr. Liu masih terus memperhatikan ekspresi Benjamin.

"Hei, apa kau menyukai Liu Dong Qin?"

Benjamin nyengir, menggeleng dengan mengibas tangannya sedikit.
Tidak mudah baginya untuk jujur saat ini, apalagi di depan 'orang lain'.

HOW TO BE YOURS (Benjamin & Zayn Eric)  On going...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang