* Do It For Me, Please! *Benjamin baru saja bangun jam 5 pagi ini.
Memang sudah menjadi kebiasaannya bangun jam segitu, mengingat dirinya punya jadwal yg padat, selain jadwal syuting di tempat kemaren, ia juga harus ikuti aturan Mr. Liu untuk menjaga 'putri kecil'nya ini.
Lagi pula, ia juga harus konsisten latihan dengan team The only one, karena mereka akan segera syuting dalam waktu dekat.Ben mengucek matanya sekali, mencoba memastikan pemandangannya melihat langit².
Perlahan ia duduk, mengguncang kepalanya sedikit untuk menjaga keseimbangan kinerja tubuh dan otak dan pandangannya kini tertuju pada ranjang.
Tidak terlihat apapun disana selain tubuh sintal Eric tanpa selimut, mempertontonkan paha belakangnya yg sexy di mata siapapun."Cck... Ada ada saja anak ini!" -kata Ben, ia mulai bangkit dari sofa, berdiri mendekati ranjang.
Menarik selimut Eric dengan pelan (yg dijadikan bantal oleh Eric), kemudian memakaikan kembali ke tubuh Eric dengan benar.Tapi ia penasaran dengan 'sakit' di bottom Eric. sehingga membuatnya berani menyingkap kembali selimut ini dan menyentuhnya dengan hati-hati.
Terlihat memar biru tua, merah, kehijau-unguan dibagian paha belakangnya.
Karena Eric memakai celana boxer longgar yg membuka sebagian area belakangnya.Tapi Benjamin mengabaikan itu, ia tidak berniat apapun karena pikirannya belum sampai ke tahap itu.
Ia menganggap ini hal yg biasa terjadi pada pria, biasanya karena sering olahraga berat, sehingga membuat sebagian pantat dan paha menjadi memar sesaat."Ben"
Eric terbangun dan grogi saat ujung jemari Ben menyentuh kulit pahanya, hanya seujung jari, tidak lebih.
Dan hanya sedikit sentuhan itu terjadi, tapi Eric masih merinding sampai detik ini."Kau sudah bangun?" -tanya Ben, ia cukup tenang saat 'dipergoki' seperti ini oleh Eric.
"Mn"
Tanpa menoleh, ia masih menelungkup ketika menjawab sesingkat itu, membuatnya berbalik sedikit dibagian bahu, sementara bagian pinggul masih menelungkup.
"Kau bisa menggodaku kalau seperti itu!" -ucapan Ben justru di dengar oleh Eric, membuatnya menarik tangan Ben yg menyentuh pahanya tadi.
Glubbb...
Eric mendeguk sebelum berucap,
"Maukah kau mengelusnya untukku?"
Permintaan Eric justru membuat Benjamin mundur, hanya beberapa langkah sampai tangannya terhenti dalam genggaman Eric.
"Mn"
Ben sedikit mengangguk, menggerakkan kakinya mendekati kasur, melepaskan tangannya dari pegangan Eric,
"Apa kau tidak malu?" -ucap Benjamin setengah berbisik, Eric menggeleng lalu sedikit meneguk.
"Tapi kau yg membuatku malu" -ucap Ben lirih,
Ia mulai menahan tubuh dengan tangan kirinya di kasur, ketika tangan kanannya mengelus paha belakang Eric dengan lembut, agar Eric tidak terkejut saat disentuh.Tapi Eric menahan tangannya lagi dengan cemberut.
"Kau bisa merangsang ku kalau seperti itu!" -ucap Eric malu, membuat Ben tersenyum, menunduk.
Senyum yg membuat hati Eric makin berkecamuk.
Ia tidak tahan melihat senyum itu, bocah nakal penggoda ini selalu mengganggu pikirannya kesitu.Ben terus mengelus jemarinya pada memar yg membiru, merasakan kehangatan bagian tersebut.
Setiap sentuhan yg diberikan, menciptakan ringisan luar biasa yg mampu ia tahan dalam tubuhnya sekarang.
Ia sedikit menggeliat karena tak nyaman, ia berusaha melampiaskan atas ringisan yg tertahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO BE YOURS (Benjamin & Zayn Eric) On going...
FanfictionMain role : Benjamin Tsang & Eric Liu Support : All Cast Genre : Boys Love ( BxB ) Chapter : PS. : Cerita ini terinspirasi dari series "The Only One", namun tidak ada kesamaan alur/nama cast yg ada di series. Semua cast memaka...