I'm Beside You(EXO fanfiction)

Chapter 5 : Sadness

Chanyeol POV

"Omma bangunlah kau harus kuat."

Setelah sekian lama Yinji menunggunya akhirnya ia tertidur disamping tangan omma nya. Aku hanya menunggu mereka di sofa yang ada diruangan ini. Sedangkan Luhan dan Lay sedang mengurus administrasi menggantikan appa, paman, dan bibinya. Begitu lamanya aku terdiam dalam sofa kecil dikamar pasien. Tatapanku terfokus pada satu hal yaitu tangan bibi bergerak dia tersadar. Seketika aku membangunkan Yinji dan memanggil dokter beserta perawatnya. Tentunya aku pun memberi kabar pada Luhan. Mereka semua langsung masuk keruangan, ya semua Luhan, Lay, appa, bibi, dan pamanya Luhan.

"Omma ini aku omma, aku sangat merindukanmu" Kata Yinji sambil terus memegang tanganya.

Kondisi bibi memang sangat buruk ia sangat lemah. Dia hanya tersenyum, lalu memegang pipi Yinji dan menghapus air mata dipipinya.

"Omma tidak apa-apa, omma senang kau ada disini sayangku untuk terakhir kalinya."

"Omma apa yang kau bicarakan? omma akan disini bersamaku kan?" kata Yinji sangat keras.

"Sudahlah sayang, omma masih sangat lemah" kata paman pada Yinji. Kami semua terdiam, bibi telihat sudah tidak kuat menahan penyakit yang dideritanya sudah hampir 4 tahun terakhir.

"Terimakasih semuanya ada disini. Kali ini waktu yang sangat tepat untukku.

Sayangku Yinji, jaga dirimu baik-baik dan baiklah pada appa dan semuanya.

Luhan anaku sayang jada adik dan appamu ya.

Lay, Yura, dan Yi Jing terimakasih untuk semuanya.

Juga Chanyeol, tolong jaga Yinji untuk bibi.

Dan sayangkuu jaga anak-anak untuku maafkan aku dan terimaaa kasihhh" suaranya kian melambat dan ..

"Omma jangan pergi tidak, omma omma" Yinji menepuk-nepuk tangan ibunya.

Semuanya menangis, begitupun aku. Paman memeluk Yinji. Lay dan aku menenangkan Luhan. Semuanya berakhir setelah bibi telah tiada.

------------------------------------------

Yinji POV

Sudah seminggu ibu menghilang dari hadapanku, bukan hanya aku tapi ibu menghilang dari semua yang ada disini. Ini adalah mimpi terburukku dan minggu lalu adalah natal terakhir bersama orang yang paling aku sayangi. Tak ada lagi suara lembut, tak ada masakan khas, tak ada wanita yang menyebutku "my little girl" dengan suara lembutnya. Aku ingin kembali disaat-saat itu semuanya utuh ibu ada disini tersenyum, tertawa. Aku hanya belum bbisa menerima semuanya. "Omma secepat itukah omma meninggalkanku disini? Omma bahagialah disana maka aku akan bahagia disini." Aku terdiam memandang keluar jendela. Biasanya jika aku seperti ini omma akan datang dan memeluku dari berlakang, tapi ternyata tidak dia tidak memeluku untuk hari ini dan hari-hari selanjutnya.

Luhan POV

Seminggu setelah ibu meninggal, semuanya terasa sepi. Begitu pun Yinji. Seiring waktu berjalan dirumah aku terkadang menjadi sesosok pengganti ibu untuk Yinji. Menemaninya, memperhatikanya, juga memasak untuknya karena dirumah kami tidak menyewa maid atau apapun itu. Yinji ya adikku tersayang itu selalu menghabiskan waktunya dikamar sejak seminggu yang lalu. Dia hanya akan keluar kamar jika itu waktunya makan dan itu pun jika aku paksa. Aku berjalan menuju arah kamar Yinji. Yinji's room. Aku membukakan pintunya dan aku melihat dia terdiam memandang keluar jendela lalu menangis. Aku tak tahu bagaimana caranya agar adiku kembali seperti Yinji yang dulu ceria periang gembira dan jahil seperti aku.

Aku menghampirinya, aku menepuk pundaknya lalu dia menoleh padaku. Dia menangis didalam dekapanku. Hari-hari ini sangat buruk untuknya.

"Sudahlah Yinji, omma akan senang jika kau kembali tersenyum dan ceria seperti dulu. Aku ada disini untukmu." kata ku sambil mengelus rambut lurus dibagian belakang milik Yinji itu.

"Jangan tinggalkan aku luhan, tetap bersamaku." Katanya sambil menangis. Aku merenggangkan dekapanku dan aku menghapus air mata dipipinya.

"Sudahlah besok kau akan sekolah disekolah barumu bersamaku kan? Jadi persiapkanlah alat-alat yang akan kau bawa!" Aku tersenyum padanya. Dia menganggku

"Ne oppa" katanya sambil tersenyum kecil.

To Be Continue!!!