beberapa bulan kemudian
Yinji POV
Kicauan burung, sinar matahari, bunga bermekaran itu yang sedang kulihat sekarang. Selalu terlintas dibenakku. "Omma sedang apa sekarang? apa omma bahagia disana?"
Sudah beberapa bulan lamanya omma meninggalkanku, Luhan, appa, juga semuanya. Lamunanku tertuju pada ingatanku ketika dahulu saat aku ulang tahun ya omma adalah orang pertama yang membuatku berhasil terkena jebakan yang dibuatnya bersama Luhan dan appa. Aku hanya bisa tersenyum dan berdoa semoga omma baik-baik saja disana.
Tak kusadari seseorang merangkulku dari belakang, ya siapa lagi kalau bukan Luhan.
"My little girl, apa kau sudah lebih baik?" tanyanya sambil tersenyum.
"Sepertinya begitu" jawabku. Dia melepaskan tangannya dari bahuku.
"Syukurlah, kata appa hari ini dia memintaku dan kau untuk berkumpul diruang keluarga" jelasnya.
"Ada apa?" tanyaku dengan memasang wajah penasaran.
"Ah entahlah, ia tak memberitahuku apapun" Kata Luhan pasrah. Seperti biasa kakaku yang satu ini merapikan rambut dengan jari-jari lentiknya.
"Sudahlah kau memang sudah tampan" ejekku sambil melipat kedua tanganku didada.
"Jelas tepat sekali adikku" Dia menyubit pipiku pelan. "Ayo kita turun" ajaknya.
Lalu kami berdua turun ke lantai bawah dan segera menuju ruang keluarga, selama perjalanan kebawah Luhan dia tak henti memberikan lelucon yang membuat kami berdua tertawa lepas. Appa terlihat duduk tenang disana sambil meneguk secangkir teh hangat kesukaannya. Lalu ia tersenyum padaku dan Luhan.
"Ayo sini duduk" kata Appa. Seketika aku dan Luhan duduk berhadapan dengan appa.
"Jadi ada apa appa mengumpulkan kami disini?" Tanyaku tenang
"Baiklah begini, sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk ayah memberitahu ini"
"Hal apa?" tanya Luhan. Kami terlihat sangat bingung
"Appa akan memperkenalkan seseorang pada kalian dan mungkin dia akan menjadi ibu yang baik untuk kalian"
"Hah apa?" bentaku. Aku tak habis pikir apa yang appa pikirkan.
"Appa apa maksudnya ini?" bentak Luhan nada suaranya semakin tinggi.
"Appa apa maksudmu?" aku tertawa sinis
"Tak akan ada yang bisa menggantikan omma appa, tidak akan pernah!" nada suaraku pun melonjak, aku berdiri dan tak sadar air mataku mulai meluap. Luhan, ia pun mengungkapkan emosi dimukanya namun ia tidak mengungkapkan dengan kata-kata terkadang dia menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Appa tau Yinji Luhan. Ini terlalu cepat. Tapi mohon perimbangkanlah, ini untuk kebahagiaan kalian juga appa"
"Baiklah terserah lakukan apa yang appa mau!" bentakku lalu meninggalkan mereka ke luar rumah.
"Yinji'yaa!!" Luhan memanggilku. Namun tetap aku mempercepat langkahku keluar rumah.
Oh sungguh aku kecewa atas apa yang tadi appa bicarakan, apa maksudnya, apakah appa sudah tak menyayangi omma, atau ahhhh. Segala macam hal merasuki kedalam pikiranku. Hingga tak sadar aku diluar gerbang rumahku, aku terhenti, terdiam, lalu kembali menangis di pojok gerbang rumahku. Sungguh aku tak mengerti apapun semuanya.
Chanyeol POV
Pagi ini ya seperti biasa kebiasaanku dari dulu hingga sekarang menjadi seorang pemuda. Berjalan-jalan mengelilingi kompleks perumahanku sambil mendengarkan lagu dengan earphone favoriteku. Saat hari sudah menjelang siang ya itu waktunya aku untuk kembali kerumah.
Sesosok gadis tengah menutupi kepalanya dengan kedua tangannya terdiam duduk didepan sebuah rumah. Dengan cepat aku menghampirinya. Rumah itu sudah tidak asing lagi, ya gadis itu pun tentunyaaa. Astaga itu Yinji. Semakin dekat aku menghampirinya. Bukan terdiam lebih tepatnya ia menangis.
"Hey, Yinji'yaa apa yang sedang kau ....... ?" Perkataanku terputus.
Saat aku memanggil namanya dia menoleh padaku lalu seketika dia memelukku dengan erat. Gadis ini mungkin suhu tubuhnya naik, buktinya aku bisa merasakan kehangatan dalam tubuhnya terlebih lagi saat ini dia sedang menangis
"Chanyeol'sii" dia terus menangis dalam dekapanku. Aku balik dengan mengelus rambut coklatnya. Oh ya tuhan, apalagi yang dialaminya? apa tidak cukup dengan kejadian kemarin? Sungguh aku sangat sedih melihatnya kacau seperti ini.
"Tak apa Yinji, jangan menangis lagi" kataku dengan mengusap air mata wajahnya yang memerah.
Aku membawanya kerumahku. Oh tenang saja kami bersahabat sejak dulu kami sering bermain dirumahku saat dahulu. Lebih tepatnya di halaman rumahku, aku membawanya kesana karena ya saat dulu kami sering menghabiskan waktu disana.
"Kenapa? apa yang terjadi Yinji?" kataku sambil menenangkannya. Yinji menyimpan kepalanya dipundakku. Tiba-tiba saja jantungku berdetakk kencang,, aaah astaga rasa itu datang lagi. Ohh Park Chanyeol ini bukan waktunya!
"Appa.. appa akan menikah lagi." jawabnya pelan.
"Apa? benarkah?" tanyaku. Dia mengangguk.
"Yinji'yaa...." Omonganku terputus lagi.
"Aku, aku hanya belum bisa menerima ini semua itu saja, bukan berarti aku tak mengizinkannya bahagia. Apa itu salah?" jelas Yinji.
"Aku mengerti Yinji, posisimu sama denganku dahulu. Seiring berjalannya waktu perlahan kau akan menerimannya walau bagaimana pun. Dan itu pun mungkin untuk kebahagiaan kau dan Luhan"
Seketika kami terdiam tidak ada yang berbicara. Mendengar cerita Yinji itu menngingatkanku pada peristiwa dahulu. Ya posisinya ada di posisiku saat aku kecil dahulu. Bedanya ibuku tidak meninggal. Aku tinggal bersama ayahku di Seoul sekarang ini. Dulu keluargaku utuh, ada ayah ibu dan aku. Ya aku anak tunggal. Ayah dan ibuku cerai saat umurku 13 tahun. Dulu aku mengikuti ibuku ke Gangnam, namun disana nyatanya ibu akan menikah lagi dengan seorang pria pengusaha yang mempunyai 1 anak lalaki seumurku. Ya bagaimana tidak aku tidak suka dengan keputusan itu. Aku memutuskan untuk mengikuti ayahku dan tinggal kembali di Seoul. Rasa tidak suka itu tetap ada namun walau bagaimana pun aku harus menerima itu sampai sekarang.
"Terimakasih Chanyeol" Tiba-tiba Yinji mengucapkan itu lalu tersenyum padaku sambil menusukkan jarinya ke pipiku. Kebiasaan yang dilakukan Yinji ya salah satunya ini, menjahili sekitar pipi dan hidungku.
"Aw.., kau!!" seketika Yinji menjauhiku. Oh anak ini ya syukurlah aku berhasil menenangkannya sekaligus mengubah mood nya untuk sekarang.
"Kau, Xia Yinji. Awas kau lihat saja pembalasanku!" Aku dan Yinji berlari-lari ditaman saling mengejar, ini mengingatkankku pada peristiwa yang sekita 7 tahun yang lalu bersamanya.
To be Continue!!
![](https://img.wattpad.com/cover/45017569-288-k211936.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Beside You(EXO fanfiction)
Фанфик#1 = asli 05082018 #2 = asli 08092018 Judul : "Love, School! : I'm Beside You. Rating : Remaja, PG 16+ Genre : Romance, Teen, Friendship, School Life, Mistery Length : Chaptered. Completed . Sequel 1, dan Sequel 2 : Yinji Story udah completed. Happ...