Chapter 15 : Just Why?

3.1K 218 5
                                    

Chanyeol POV

Hari ini, sungguh hari yang menyebalkan. Kalian tau kan? Oh sungguh kesal sekali rasanya. Moodku turun drastis melihat kenyataan ini.

Sepulang sekolah, aku dan baekhyun akan menyusun komposisi lagu dan ya karena kejadian disekolah tadi membuatku tak fokus.

"Hei Chan! Ada apa denganmu? " tanya baekhyun kesal.

Aku terus saja melamun, dan tak menghiraukannya sama sekali.

"Sudahlah chan, aku tau kau tidak suka melihat mereka kan? " jelas baekhyun.
Yakkk lagi-lagi dia tau isi hatiku. Aku menatapnya lalu mengacak-ngacak rambutku.

"Arghh... entahlah baek apa yang terjadi padaku saat ini. Rasaanyaa....." aku menelan ludahku.

Dia menepuk pundakku.
"Come on boys!! Aku tau kau menyukai Yinji kan? Bersabarlah!" Ketusnya. ahhhhh ini membuatku gila!

Yinji POV

Beberapa minggu kemudian

Setelah beberapa waktu lamanya, Chanyeol masih tetap begitu padaku. Ini benar membuat otakku terkuras. Entah mengapa aku selalu memikirnya. Bayangkan saja selama kurang lebih 10 tahun kita bersahabat, pertama kalinya dia melakukan ini padaku. Aku merindukannya, merindukan dia yang dulu tentu saja karena dia kan sahabatku.

Aku mencoba mendekatinya dan bertanya namun hasilnya sia sia dia sama sekali tak menggubrisku. Oh ayolah Chanyeol! Aahhh aku sungguh frustasi.

Kyungie mengajaku jalan-jalan hari ini namun serius aku tak ingin diganggu saat ini.
Aku pulang kerumah dan seperti biasa kyungie mengantarku pulang.

"Cepatlah masuk dan jangan lupa makan" katanya. Aku hanya mengangguk sebentar lalu pergi masuk kerumah.

"Aku pulang" kataku lesu. Dirumah, jarang sekali appa sudah pulang padahal biasanya ia pulang larut malam.

"Anakku kau sudah pulang?" Tanya appa lalu tersenyum.

"Hmmm.. " aku langsung menuju kamar untuk istirahat.

Saat sore appa menemuiku dikamar.
"Sayang, apa kau didalam?" Tanya appa.

"Ya appa aku ada disini"
Appa membuka pintu kamarku lalu menghampiriku.

"Apa kau sakit?" Appa memegang dahiku.

"Tidak appa, aku hanya lelah saja"

"Syukurlah kalau begitu. Begini ada sesuatu hal yang harus appa bicarakan"

"Tentu apa itu?"

"Appa.... appa akan pergi ke China untuk mengurus perusahaan appa disana"

Seketika emosiku naik.
"Jadi appa akan meninggalkanku seperti Luhan begitu?" Tanyaku serius.

"Tidak sayang, appa hanya pergi saat semua tugas disana selesai."

Ini memperparah moodku. Baik mulai dari omma,luhan, dan appa semuanya meninggalkanku dan chanyeol pun menjauhiku. Ah mengapa ini semua harus terjadi.

"Yasudah tinggalkan aku saja!"

Buruk, tentu itu yang aku rasakan. Apakah tidak ada seorang pun disini yang mengerti perasaanku? Semuanya terlihat salah. Mengapa?

Aku mencoba untuk kuat, namun ya tetap seperti ini. Dasar cengeng! Mau bagaimana lagi?

Ponselku tibatiba bergetar
From : kyungie
Yinjiku, apakau sudah lebih baik? Kau sudah makan kan? Cepat istirahat dan tidur okay?

Aku tersenyum melihat itu. Ya setidaknya masih ada yang peduli denganku saat ini. Dengan cepat aku membalasnya dan meminta maaf atas tingkahku tadi siang.

To: kyungie
Kurasa lebih baik sekarang,
Tentu aku sedanh istirahat. Maaf atas sikapku tadi kyungie. Aku tak bermaksud begitu

Beberapa menit kemudian.
From : kyungie
Tak apa, aku tau kau tak bermaksud begitu hannie. Sudahlah cepat kau tidur sudah malam. Jaljayo chagiya!

Aku tersenyum dan membalas pesannya. Aku menyimpan ponselku sedetik kemudian aku sudah terlelap dalam mimpiku.

Aku berada disebuah taman entah dimana itu taman bunga lebih  tepatnya indah sekali.
Aku berjalan mengelilingi taman itu. Memegangi setiap helai bunga disana. Kucium baunya harum sekali.
Aku menatap langit lalu kembali melihat bungabunga itu. Sekarang berbeda. Bunga bunga itu layu seketika. Taman itu lalu hilang terganti oleh sebuah kursi taman.
Kursi itu diduduki oleh 2 sejoli sepertinya mereka pasangan.
Mereka sedang bercanda. Aku melihatnya, siapa mereka?
Entah mengapa, mereka semakin dekat dekat dan tepat dihadapanku.
Mereka berciuman, yak mimpi apa ini? Kutatap lagi mereka.
"Apa apaan ini?" Teriaku
"hah siapa? Kami? Apa ada masalah?" Kata pemuda itu tenang.
"Sialan kau kyungsoo!!" nyaris aku meneteskan air mataku.
"Ada apa? Siapa dia?"
Yak gadis ini pengkhianat.
"Bukan siapa siapa ayo pergi sayang" mereka meninggalkanku.

Sayang? Hah apa apaan ini mereka. Kyungsoo dan Min Ah. Mereka bersama?
Air mataku tak henti menetes. Aku berlari sejauh mungkin lari dan berlari lalu bugghh....

Seketika aku terbangun dan duduk. Napasku tak tentu saat ini. Untung hanya mimpi. Tapi mimpi apa ini apa maksudnya.
Kepalaku berkeringat hingga keleher dan badanku terasa sangat panas. Jam 1.02 ini masih dini hari.
Aku menarik napas panjang. Huft..
Dengan segera aku kembali kekasurku dan melanjutkan tidurku.

Aku masih memikirkan kejadian semalam. Parahnya itu membuat lebih frustasi lagi.

Hari ini aku berangkat sendiri kyungsoo sudah ada disekolah karena ada kumpul dengan club bolanya, min ah dia pergi awal karena ada piket, appa sudah pergi ke china 1 jam yang lalu huft, ibu dia pergi kebutik nya untuk persiapan fashion shownya, luhan? Jangan ditanya kalian taukan dia dimana, chanyeol? Dia masih jadi patung es yang sangat beku

Untungnya dirumahku appa memperkerjakan beberapa supir dan maid dirumah. Aku berangkat bersama supir.

30menit diperjalan aku sampai disekolah. Dengan cepat aku membawa tasku. Aku berjalan melewati aula sendirian. Jalannya terasa sepi, namun pasti dikelas sudah banyak siswa yang datang.

Pandanganku tertuju pada seseorang didalam aula itu. Bukan bukan, bukan seseorang namun 2, 2 orang. Gadis dan pemuda. Mereka tertawa puas. Aku menatap tajam mereka.

Apa-apaan ini?


To be continue.

Thanks for reading!!.
Maaf banyak kesalahan saat pengetikan cerita. But happy reading guys!! ^^

I'm Beside You(EXO fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang