44: MAAFKAN BUNDA

1.8K 191 60
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GADIS berparas cantik dengan rambut yang ia gerai itu menghela napas pendek setelah mendapati foto Ifki yang barusan ia pinta dari Tasha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GADIS berparas cantik dengan rambut yang ia gerai itu menghela napas pendek setelah mendapati foto Ifki yang barusan ia pinta dari Tasha.

Setelah dirinya ke sekolah tadi dengan niat bertemu Ifki, Gisela menceritakan semuanya dari awal hingga akhir pada Tasha. Makanya kenapa Tasha agak sedikit kaget mendengar ceritanya.

Gisela menyingkirkan poni rambutnya yang panjang yang semula menutupi arah pandangnya. Gisela mendongak, menatap Dena yang duduk di sampingnya dengan air mata yang tak kunjung berhenti.

Hati Ibu mana yang tidak sakit mendengar anak yang bafu saja akan ia temui kembali setelah bertahun-tahun lamanya kini sedang terbaring lemah di rumah sakit, yang bahkan ia sebagai Ibu kandungnya pun tak tahu bagaimana keadaannya.

Dena lemas sejadi-jadinya ketika mendengar kabar Ifki dari Gisela setelah Gisela sampai di kost-annya tadi sore. Sampai malam ini, Dena masih saja terpikirkan soal Ifki, putra satu-satunya yang ia rindukan.

Gisela menunjukkan layar ponselnya pada Dena. Memberi lihat foto Ifki yang terlihat seperti remaja lugu itu. Melihat itu, senyum Dena mereka, ia mengusap layar ponsel Gisela itu. Sedih sekali, hatinya sesak.

"Anakku... ini anakku?" ujarnya bertanya-tanya.

"Tampan sekali anak Mama." gumam Dena di sela isakkannya.

RIFKI: 17 Tahun Bersama AbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang