"Loh, ada kayla? Kok kamu basah kuyub kayak gitu?" Tanya Sean sedikit khawatir dengan keadaan Kayla.
"Eh, iya om. Cuma mampir kok" ucap Kayla sedikit gugup.
"Ouhh, yaudah masuk" ucap Sean.
"Nggak usah om. Saya mau langsung pergi aja, ada urusan soalnya" ucap Kayla berusaha agar Om Sean tidak menahannya lagi. Dia sangat takut dengan tatapan tajam dari sang mama.
"Udah, mampir dulu. Lagian di luar hujan. Kamu juga udah basah kuyup, terus ini udah malam banget" ucap Om Sean begitu perhatian.
Kayla seperti merasakan perhatian dari seorang papa walaupun bukan papanya.
"Emm, nggak usah om" ucap Kayla menolak.
"Udah masuk aja. Anggap aja rumah sendiri" ucap Sean langsung merebut koper dari Kayla.
Sebenarnya, sedari tadi Sean sudah mendengar percakapan Kayla dan Kinara. Hanya saja dia tidak mau mengganggu interaksi antara keduanya.
"Tapi om"
"Udah masuk sana" ucap Sean memotong ucapan Kayla.
Dengan terpaksa Kayla harus menuruti perkataan Sean. Sementara Kinara sudah panas dingin di tempat. Ia tidak suka dengan keberadaan Kayla.
Sesampainya Kayla di dalam, Kayla langsung di suruh oleh Sean untuk menggantikan pakaiannya di kamar tamu. Kayla hanya menurut saja pada perkataan Sean.
Saat Kayla melihat bagaimana om Sean perhatian dengan dirinya, membuat Kayla melihat kehangatan dalam rumah itu. Semuanya terlihat begitu bahagia dan hangat.
Apakah ia salah datang mengunjungi sang mama?
Pantaskah ia bergabung dengan keluarga harmonis ini?
Setelah menggantikan pakaiannya, Sean menghampiri Kayla dan menyuruh Kayla untuk makan bersama. "Kayla, yuk makan bersama. Sekalian kenalan sama adek kamu" ucap Sean.
"Eh, iya om" ucap Kayla sedikit gugup mendapatkan perhatian tiba-tiba. Sementara Sean hanya menanggapi nya dengan senyum tipis.
Mereka berdua pun langsung menuju ke meja makan. "Mas, kenapa ajak dia sih" protes Kinara.
"Loh, emangnya kenapa? Dia kan bagian dari keluarga kita juga" ucap Sean.
"Ishh, tapi-"
"Udah! Kayla yuk makan" potong Sean. Sementara Kinara langsung memasang wajah kesal.
Kayla pun langsung duduk di samping adik tirinya. Mereka pun makan bersama tanpa ada yang bersuara. Setelah selasai makan, mereka langsung menuju ke ruang keluarga dan mengobrol di sana.
"Sekarang kamu kelas berapa?" Tanya Sean kepada Kayla.
"Udah kelas 11 om" jawab Kayla sopan.
"Ouhh"
"Yaudah, kamu pergi istirahat. Besok kan kamu harus ke sekolah" ucap Sean.
Jujur, kali ini Kayla ingin menangis. Dia sangat terharu dengan perhatian yang diberikan Sean. Kayla seakan merasakan kasih sayang dari seorang papa.
"I-iya om" sahut Kayla.
Kayla pun masuk ke dalam kamar yang ditunjukkan oleh Sean. Kayla pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ketika Kayla sedang merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, terdengar suara ketukan pintu.
"Permisi kak, aku boleh masuk nggak?" Tanya seorang anak kecil dari luar kamar.
"Boleh" sahut Kayla.
Kayla langsung tahu bahwa itu adalah anaknya Sean.
"Hai kak" sapa nya.
"Hai juga" sapa balik Kayla.
"Kak, aku mau kenalan sama kakak cantik" ucap Keandra Geraldine.
"Boleh ganteng" ucap Kayla sambil memuji Keandra membuat Keandra ingin terbang.
"Nama aku Keandra Geraldine. Kakak cantik bisa manggil aku dengan panggilan Keandra Ganteng" ucap Keandra dengan narsisnya.
"Hahah. kamu lucu banget sih. Btw, nama kakak Kayla" balas Kayla.
"Yaudah kak. Aku mau pergi ke kamar aku yah" pamit Keandra.
Setelah Keandra keluar, Kayla langsung memejamkan matanya. Kayla ingin mengistirahatkan tubuhnya. Hari ini ia begitu lelah dengan semua yang terjadi.
~~~
Pagi ini Kayla bangun dari setengah lima pagi untuk membantu membuat masakan. Walaupun di rumah itu ada asisten rumah tangga, namun Kayla tidak enak dengan Sean. Apalagi dia hanya menumpang.
Walaupun ada mamanya disini, namun Kayla tak ingin menjadi beban. Kayla pun membantu ART. Walaupun awalnya sempat ditolak namun Kayla tetap memaksa sehingga ART hanya bisa pasrah.
Setengah enam, semua masakan semua sudah siap. Kayla pun langsung bergegas untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Kayla adalah tipe orang yang bersiap ke sekolah tidak terlalu lama.
Kayla hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk bersiap. Yah Kayla tak seribet itu. Jam 6 pas Kayla sudah selesai menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
Setelah itu, Kayla berniat untuk pamit ke Sean dan mamanya pergi ke sekolah. Saat dia akan pamit, dari jauh Kayla melihat keluarga kecil mamanya terlihat begitu bahagia.
Kinara begitu perhatian terhadap Sean dan Keandra. Begitu pun sebaliknya. Mereka terlihat begitu sempurna. Kayla merasa iri dengan Keandra yang bisa mendapatkan kasih sayang dari Kinara tanpa diminta.
Kayla masih terpaku di tempat melihat keharmonisan keluarga kecil itu. "Bang, sekarang mama udah bahagia. Mama udah bahgia sama keluarga barunya" gumam Kayla dalam hati.
"Kak Kayla" panggil Keandra dengan senyuman manisnya.
"Eh" kaget Kayla dari lamunannya.
"Yuk makan bersama" ucap Keandra
Tanpa menjawab, Kayla langsung menghampiri ketiganya yang kini berada di meja makan. "Eum, aku nggak makan. Nanti biar aku makan dikantin sekolah aja. Aku pamit yah" jelas Kayla sembari menyalami Sean dan Kinara.
"Yaudah kamu bawa bekal aja" ucap Sean langsung mendapatkan anggukan dari Keandra.
"Nggak usah om" tolak Kayla.
"Yaudah, kamu pergi sekolah biar om antar aku yah" ucap Sean.
"Udah nggak papa om. Aku bisa sendiri kok" ucap Kayla.
Sean pun tak Ingin terlalu memaksa Kayla. Sean memberikan kesempatan Kayla untuk mengambil keputusan nya.
~~~
See you next chapter 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Dan Dunianya
Teen FictionApakah aku harus menyerah dengan semua yang terjadi? Tuhan, ini terlalu sakit buat aku. Aku nggak sanggup Tuhan