Chapter 31

439 63 52
                                    


Sudah lebih dari satu minggu, namun keberadaan Jeonghan masih belum diketahui. Pengacara menyewa orang untuk mencari di jalan-jalan, detektif swasta juga sudah disewa untuk mencari keberadaan lelaki itu. Hingga detik ini belum ada petunjuk tentang keberadaan Jeonghan.

Joshua berdiri di atap gedung perusahaan, menyesap kopi sembari menatap langit biru. Kau dimana, Jeonghan-ah? Bukankah kita berada di bawah langit yang sama? Namun, kenapa begitu sulit menemukannya?

Hari ini Joshua baru selesai rapat dan sekarang jam istirahat makan siang. Akhir-akhir ini berada di dalam ruangan terasa begitu pengap dan sesak. Jika biasanya ia akan merokok jika banyak pikiran, maka sekarang ia tidak lagi menyentuh rokok. Jeonghan tidak suka jika dirinya merokok, jadi Joshua akan berhenti merokok. Sekarang Joshua tampak lebih tenang, namun tidak di dalam hatinya. Ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan lelaki itu, setiap beberapa menit sekali ia akan memeriksa ponselnya mencari tahu perkembangan pencarian Jeonghan. Tapi mereka masih belum menemukan petunjuk apapun.

Setiap hari pulang kerja Joshua akan bertanya pada orang-orang di jalan apakah mereka pernah melihat lelaki di foto, sembari menunjukkan foto Jeonghan di ponselnya. Mereka hanya menggelengkan kepala, tidak tahu dan tidak pernah melihat orang itu.

Membawa mobil terlalu merepotkan baginya, sekarang Joshua pulang dan berangkat kerja naik kereta bawah tanah sehingga ia bisa sekalian bertanya pada orang-orang di stasiun. Dari stasiun ia pulang ke rumah jalan kaki. Setiap hari ia selalu mampir ke supermarket untuk membeli makanan untuk makan malam, ia juga membeli makanan kucing kalengan dan sosis untuk kucing itu. Jeonghan pasti senang jika pulang ke rumah dan melihat kucing itu tumbuh besar dan gemuk. Pikir Joshua, dengan penuh kasih sayang merawat kucing abu-abu itu. Jeonghan mungkin terpaksa mengembalikan kucing itu ke jalan karena dia tidak bisa membawanya bersamanya. Di sana Jeonghan pasti khawatir dan merasa bersalah karena menelantarkan kucing itu. Dengan pemikiran ini Joshua membawa pulang kucing itu dan merawatnya sembari menunggu Jeonghan pulang ke rumah.

Setiap hari laporan yang ia terima sama, 'Pencarian untuk hari ini selesai. Kami belum menemukan petunjuk apapun tentang Yoon Jeonghan.' Joshua menatap pesan di layar ponselnya dengan hati berat. Setiap hari rasanya harapannya semakin menipis, hari demi hari berganti namun semuanya masih sama; tidak ada yang berubah, keberadaan Jeonghan masih belum diketahui. Bahkan detektif profesional sekalipun belum menemukan apapun.

Joshua merasa semakin putus asa.

Namun, pada suatu sore ketika Joshua sedang berkemas untuk pulang kerja, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Joshua mengabaikan pesan itu, di jam ini biasanya mereka melaporkan bahwa pencarian untuk hari ini sudah selesai dan tidak ada petunjuk apapun yang mereka dapatkan. Sebuah pesan lain masuk ke ponselnya.

Joshua duduk di kursinya, meraih ponselnya. Ia membuka pesan yang masuk.

"Kami menemukan rekaman CCTV di sebuah motel. Yoon Jeonghan tiga hari lalu menginap di motel pink bloom."

Di bawah pesan itu mereka mengirim video pendek rekaman CCTV dari motel tersebut. Dalam video pendek itu ia melihat seorang lelaki memakai topi putih dan hoodie abu-abu menyeret sebuah koper besar, dia berdiri di depan meja resepsionis lalu setelah mendapatkan kunci kamar dia berjalan masuk dengan koper besarnya. Di video lain terlihat Jeonghan ketika berjalan ke meja resepsionis untuk mengembalikan kunci kamar dan meninggalkan motel tersebut setelah satu malam menginap. Tertera tanggal di dalam video itu. Tiga hari yang lalu. Tiga hari yang lalu Jeonghan menginap di motel itu.

Joshua kemudian menelepon ketua dari orang-orang yang dibayar untuk melakukan pencarian. Joshua menyuruh untuk mengirimkan beberapa kelompok orang ke area motel tersebut, berharap Jeonghan masih berada tak jauh dari wilayah motel itu. Dari perusahaan, Joshua langsung pergi ke motel pink bloom. Ia kesana untuk memastikan sendiri bahwa benar tiga hari yang lalu Jeonghan menginap di motel tersebut? Joshua bertanya pada resepsionis di motel tersebut apakah setelah itu Jeonghan pernah datang lagi, resepsionis itu menjawab tidak. Resepsionis itu juga mengatakan itu pertama kalinya lelaki itu menginap disana, dia datang malam hari dan pergi pagi-pagi.

Dead Wood [JIHAN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang