v

4.6K 791 195
                                    

gue ga mimpi kan sekarang?

Luna masih enggan untuk percaya apa yang di depannya. Berkali kali ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia bermimpi atau tidak. Luna pikir, sunset adalah ciptaan Tuhan yang paling indah, ternyata ia salah.

Pria yang didepan ia inilah ciptaan Tuhan yang paling indah sebenarnya.

Luke, yang berdiri dihadapannya ini sedang memegang controller ps ditangannya, Ia masih menggunakan seragam sekolah yang ia kenakan tadi. Bajunya keluar dari celana sekolahnya. Kancing seragam sekolahnya sudah terbuka sehingga kaos dalaman berwarna abu abu gelapnya pun terlihat.

Luke yang mulai merasa risih, akhirnya menghentakan kakinya cukup keras sehingga membuat Luna munduk beberapa langkah.

"E..eeh, maaf, gue tadi melamun ya?" Tanya Luna.

"Iya" Jawab Luke. Luke melihat Luna, lalu melihat ke arah lasagna yang Luna bawa dan menatap Luna dengan bingung.

"Ohya, kenalin, gue Luna," Luna pun tersenyum ke arah Luke.

"Gue tetangga baru disini, rumah gue di sebelah. Ini ada lasagna, buatan.... buatan... buatan gue sendiri. Anggap aja sebagai tanda salam kenal, mungkin? " Luna tersenyum gerogi.

Ma, maafin Luna ya ngakuin masakan mama masakan Luna, terpaksa ma, keadaan yang memaksa.

"Wah... enak nih. Gue Luke omong omong" Luke pun tersenyum senang dan menerima lasagna Luna dengan senang hati. Siapa yang tidak senang dapat makanan gratis?

"btw, gue satu sekolah sama lo hehe" Walaupun Luna tau kalau Luke gak nanya, gak ada salahnya dong untuk memberitahu Luke terlebih dahulu?

"Ohya? Haha, Kok gue gak tau ya? Gak pernah ngeliat lo di sekolah?" Tanya Luke bingung.

"Gue anak baru, hehe" Jawab Luna disusul anggukan Luke.

"LUKE LAMA BENER LO ELAH!! SIAPA SIH TAMUNYA?! SURUH PULANG AJA KALO GAK PENTING! GANGGU LAGI MAIN FIFA TAU GAK!! SURUH DATENG LAIN KALI AJA!!" Terdengar teriakan dari dalam rumah yang membuat Luna tersentak kaget dan Luke menundukan kepalanya malu.

"Itu temen gue-"

"WOY LUKE CEPETAN KENAPA GUE RESUME INI GAME MAMPUS DEH LO KALAH TEAM LO KALAH" Teriakan orang tersebut kembali terdengar. Luke yang mendengar bahwa gamenya akan diresume pun akhirnya menerikai orang tersebut balik,

"WOY ANJING JANGAN ELAH BENTAR LAGI GUE BALIK" Luna pun tertawa pelan ketika mendengar teriakan Luke, "Gue ganggu lo ya?" Tanya Luna.

"Gak kok. Temen gue aja yang gak sabaran" Luke ikut tertawa pelan dengan Luna dan menjilat lipring nya.

Anjir, kalo gue terbuat dari es gue udah meleleh kali ngeliat Luke jilat lipringnya.

"HITUNGAN KE TIGA YA LUKE!! LO GA DATENG GUE RESUME!!!" Teriakan kembali terdengar.

"SABAR ANJING INI LAGI NUTUP PINTU" Luke berteriak, "Kayaknya gue harus cepet cepet ke dalem, by the way makasih ya lasagnanya. Sampe ketemu besok di sekolah, Luna" Luke tersenyum ke arah Luna dan menutup pintu dengan sopan.

PLAK
PLAK
PLAK

Luna langsung menampar pipinya, "ANJIR BUKAN MIMPI" Luna langsung teriak histeris ketika pipinya merasakan sakit yang tandanya bahwa ia tidak bermimpi. Luna langsung menutup mulutnya ketika ia menyadari bahwa ia masih berada di depan pintu rumah Luke.

"Oops" Ucap Luna pelan lalu segera berlari menuju rumahnya.

"Luna, Lasagnanya udah dianterin?" Tanya Amber ketika Luna masuk ke dalam rumah.

"Belom mah, tadi Luna makan lasaganya, laper soalnya perjalanan jauh" Ucap Luna sarkastis.

"LUNA!!!"

"Iya udah, Luna anterin, duh" Luna memutar bola matanya.

"Tadi yang nerima lasagnanya siapa? Anaknya ya?" Tanya Amber. Entah mengapa, senyuman terukir di wajah Luna, pipinya langsung memerah.

"Iya" Ucap Luna berusaha terdengar cool.

"Ganteng gak, anaknya?" Tanya Amber.

"Ganteng ma" Cerocos Luna.

"Tuhkan bener, ganteng! Ternyata kamu masih bisa beranggapan cowok itu ganteng ya. Mama kira kamu demennya bukan sama yang ganteng lagi, sama yang cantik" Canda Amber.

"Enak aja, Luna masih normal tau!" Protes Luna.

Drrrtt

Handphone Luna bergetar tanda ada notifikasi masuk kedalam handphonenya. Luna pun merogoh handphonenya dari saku celana dan membukanya.

Calum: Anjing
Calum: Luna gue bete lun huhu
Calum: Gue kalah main fifa!! :(
Calum: Tai emang nih, Luke:(

Jadi tadi yang teriak itu Calum?!?!

++
endingnya aneh banget ya? uhuhu sorry, bingung lagian aing harus mengakhiri chapter ini seperti apa uGH

ohya kan ini bahasanya bukan bahasa baku jadi maafin aja kalo ada kata yang kurang enak dibaca atau bikin ambigu lol. karena di otak gue kata kata yang mau gue lontarkan tuh banyak binggow dan beragam macam dari baku sampe ga baku tapi pas mau dituangkan(asik) ke cerita jadi ngeblank dan bingung sendiri pft

ohya btw cerita ini kayanya campur antara narasi dan chat ya jadi bukan chat doang ok? ok.

dedicated this chapter to ascthrology !!! baik kan gue sama lo ca!!1!1! bilang apa lo sama gue?

maka ?????? sih :)

BeeTalk :: c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang