Calum berdecak sebal, "Ini rumah gue kali, bukan rumah Luke"
"bohong" cerocos Luna cepat
Calum melebarkan matanya ketika mendengar perkataan Luna, "Lah ngapain gue bohong"
"Terus kenapa yang kemaren bukain pintu Luke?" Kalau didengerin baik baik, sebenernya suara Luna udah mulai getir. Rasanya Luna mau nangis. Ternyata selama ini, gak selama ini juga sih, tetangganya tuh bukan Luke, melainkan Calum.
"Kan Luke main ke rumah gue"
Luna menatap Calum bingung, "Maksudnya?"
"Ini kan rumah gue, jadi gue raja disini. Nah, siapapun yang main di rumah gue, harus ikut peraturan gue, seperti contoh: bukain pintu kalau ada tamu" Ucap Calum santai.
gila ini cowok nyebelin abis
Rasanya Luna pengen ngelemparin lasagna yang dipegannya tepat ke muka Calum, cuman Luna selalu inget apa kata Amber; jadi cewek harus kalem.
"Ini lasagna pesanan nyokap gue kan?" Tanya Calum. Luna mengangguk pelan.
"MICHAEL, ASHTON KESINI SEKARANG" Teriak Calum tiba tiba membuat Luna hampir loncat dari tempatnya. Selang beberapa waktu, Michael dan Ashton pun datang menghampiri Calum dan Luna.
"Apa cal?" Tanya Ashton. Ashton melirik ke lasagna yang Luna bawa lalu ke Luna lalu ke Calum.
"Oh, ini Lina yang kemarin anterin lasagna ya?" Tanya Ashton ke Calum.
"Luna oon"
"Lah, kata Luke namanya Lina?" Tanya Michael bingung.
"Yaelah, Luke aja masih gak inget mana kanan mana kiri, gimana mau inget nama orang yang mirip sama nama crushnya HAHAHAHA" Tiba tiba mereka bertiga tertawa kenceng. Kenceng banget sampe bikin Luna mau nangis. Tau kan kenapa?
Luna bedeham cukup keras agar mereka bertiga berhenti untuk tertawa. Luna berharap bisa pulang sekarang juga. Ia takut air matanya udah keluar duluan sebelum dia sampai rumah.
"Ini lasagna nya gimana? Apa gue bawa pulang aja kali ya? Gue kirim ke rumah Luke?" Mereka bertiga langsung menatap Luna bingung dan kaget. Luna juga kaget kenapa dia bisa tiba tiba kepikiran buat anterin lasagnanya ke rumah Luke. Mungkin karena udah terlanjur sayang kali ya?
"Kok jadi Luke sih?" Tanya Michael bingung.
Ini orang daritadi bingung mulu deh perasaan
"Ya-ya soalnya..... p-pas gu-gue anterin lasagna, L-Luke ce-cepet ngerespondnya" Alasan Luna.
gila alesan macam apaan itu jir
Calum masih menatap Luna curiga. Ia merasa kalau perkataan Luna tadi tuh gak jelas. Cuman, Calum memilih untuk menghiraukannya.
"Ashton, gue perintahin lo bawa lasagna ini ke dapur. Nanti lo potongin ya. Dan Michael, lo ambil uang titipan mama ditempat biasa" Perintah Calum disambut anggukan mereka berdua. Ketika mereka berdua hendak melakukan perintah Calum, Calum malah menahan mereka.
"Buru buru banget, kan gue belom bilang kapan mulainya" Ashton dan Michael yang baru aja maju satu langkah terpaksa mundur satu langkah. Calum pun melirik jam tangannya.
5 detik
15 detik
30 detik
woy anjir ini kapan mulainya
40 detik
55 detik
1 menit
"SEKARANG!!!" Teriak Calum tiba tiba. Dengan cekatan Ashton mengambil lasagna yang dibawa Luna dan berlari ke dapur. Luna sedikit berharap Ashton jatoh ketika membawa lasagna yang ia bawa biar Calum ga bisa menikmati lasagna buatan mamanya, cuman kalau dipikir pikir lagi kasian Ashtonnya. Gak lama setelah Ashton masuk kedalam rumah, Michael keluar dari dalam rumah dan memberikan sebuah amplop kecil. Abis itu, Calum langsung nyuruh Michael untuk pergi.
anjir kok pada betah temenan sama Calum
"Nih uangnya. Ohya, mau mampir dulu ga?" Tawar Calum.
"Ngga" Tolak Luna.
anjir Calum banyak basa basinya gak tau apa gue daritadi nahan nangis mau pulang
"Yah.." Calum masang ekspresi sedih, "Masa gak mau mampir ke rumah sendiri sih?" Calum menaikan satu alisnya. Luna rasanya udah geram banget sama Calum. Pengen ngebotakin.
Luna yang awalnya mau ucapin selamat tinggal biar terkesan sopan jadi gak jadi. Luna langsung berlari menuju rumahnya yang cuman beberapa langkah. Dari belakanh ia bisa mendengar Calum meneriaki namanya.
Luna langsung mengunci pintu rumah dan mengatur nafasnya. Ia tahu, beberapa detik lagi ia bakal nangis.
"Luna? Kok lama sih?" Tanya Amber menghampiri Luna. Luna yang awalnya mau ke kamar harus nunda beberapa saat.
"Gak ah biasa aja"
"Abis PDKT ya sama tetangga ganteng sebelah? Kenalin dong ke mama!!" Mohon Amber
"Kenalan aja sendiri" Ucap Luna jutek.
"Kamu kenapa sih?" Amber tau ada yang salah dari Luna. Maka dari itu Amber mendekat ke Luna untuk memastikan semuanya.
Please please jangan bilang 'Kamu mau nangis?' please yang ada nanti gue nangis please please
Amber menyelipkan rambut Luna di daun telinganya, "Kamu mau nangis?"
Anjing
Sedetik kemudian, Wajah Luna langsung dibasahi air mata, dan yang terdengar adalah suara tangisan Luna.
"Loh? Kamu kenapa? Sini cerita sama mama" Amber memeluk Luna sambil mengelus rambut Luna lembut.
"Ma..." Luna berusaha untuk mereda tangisannya, "Luna boleh ganti nama gak? Apa aja asalkan jangan mirip Lina. Satu alphabet juga gakpapa kok yang penting gak mirip Lina"
++
Yang bagian Luna minta ganti nama itu kisah nyata gue loh WKWKWK dulu waktu tk gue pernah minta ke nyokap ganti nama. Pas smp juga sih.
Dedicated to @anadhiofrz :)
KAMU SEDANG MEMBACA
BeeTalk :: c.h
FanfictionCalum Hood belajar yang bener, jangan main beetalk look around | 5m Copyright © 2015 by Zalfa All Rights Reserved completed on 6/11/2015