Luna sadar, minta bantuan ke Calum tuh ide yang bisa dibilang beresiko besar. Apalagi minta bantuan buat ngedeketin dia sama Luke. Yang ada deket ngga, jauhan iya. [hayo ngerti gak?!?!]
Cuman, Luna juga sadar, kalau Calum satu-satunya harapan Luna buat deket sama Luke. Luna mau, dia harus deket sama Luke sebelum mereka lulus. Kalau bisa sampe jadian. Cuman deket sama Luke aja udah syukur banget.
"Lun, hari ini gue boleh pulang nebeng lo ga? Ga ada yang jemput nih." Tanya Audrey ketika bel sekolah berdering.
"Yah, kayaknya gak bisa deh. Gue mau ke perpus dulu, ada janji sama guru." Jawab Luna.
bohong deng, gue mau liatin luke main basket
"Lo kenapa liatin gue kayak gitu deh?" Tanya Luna bingung ketika ia merasa Audrey menatapnya dengan tatapan aneh.
"Gapapa. Cuman gue ngerasa kayak ada yang lo sembunyiin." Jawab Audrey jujur.
"Gue ga sembunyiin apa-apa, Drey. Udah ah, gue mau ke perpus dulu. Dah, Audrey." Jawab Luna sambil berlalu pergi ke luar kelas. Ketika Luna sudah dikeluar kelas, ia merogoh handphonenya dan mulai menulis pesan untuk Calum.
Luna: posisi dimana?
Calum: parkiran
Calum: Audrey gimana?Luna: dugaan gue bener
Luna: dia ga ada yang nganter pulangCalum: asik
Luna: Luke dimana?
Calum: Udah di aula basket dia
Calum: udah siapin minum kan buat Luke?Luna: udah
Luna: sekarang gue otw aula basket
Luna: doain gue ya semoga lancar wkwkCalum: amin
Calum: doain gue juga lohLuna: iye elah
Tanpa menunggu balasan dari Calum, Luna langsung mematikan handphonenya dan berjalan menuju lapangan basket. Luna mendorong pintu masuk aula basket dengan pelan pelan. Ia langsung mendengar decitan antara sepatu dengan lapangan basket dan suara dribble.
Ia melihat Luke yang sedang membelakanginya dengan tatapan lurus ke arah ring basket. Luna berlari pelan menuju kursi penonton paling atas. Dari atas, ia bisa melihat betapa besarnya lapangan basket aula ini. Ia juga bisa melihat setiap gerak gerik Luke. Dari lari, dribble, shot.
gila ini cowok keren abis. ga sabar nyeritain ke anak anak gue gimana keren ayahnya pas lagi main basket.
Tanpa Luna sadari, Luke baru saja melemparkan basketnya keluar dari lapangan dan berjalan menuju kursi penduduk tempat dimana ia melekatakan tasnya.
Luke mengeluarkan sebuah botol minum dan langsung menuangkan isi botol minum tersebut ke wajah dan rambutnya. Ketika Luke hendak mau minum, ia baru menyadari bahwa botol minum tersebut sudah kosong.
"Ah elah." Ucap Luke sebal ketika ia menyadari bahwa botol minum yang ia bawa sudah kosong.
Luna menarik nafasnya dan membersihkan tenggorokannya.
"Haus ya?" Ucap Luna dengan suara sekalem mungkin. Luna berdiri dan berjalan menuju Luke. Luke langsung mengalihkan pandangannya ke Luna. Ia tersenyum ramah.
"Loh, Lun, sejak kapan disini?" Tanya Luke.
"Daritadi, sebelum lo main malah." Dusta Luna, "Nih." Ucap Luna sambil menyodorkan air mineral yang ia beli tadi.
Luke tersenyum lalu meraih air mineral tersebut dari Luna dan meneguk airnya sampai habis.
"Lo emang penyelamat banget, Lun. Makasih banget loh. Kalo ga ada lo, udah dehidrasi kali gue." Ucap Luke sambil tertawa.
kalo tawa lo dijual di itunes, gue beli deh
"Iya sama-sama. Lagian, juga air mineral doang." Ucap Luna ikut tertawa. Pandangan Luna teralih ke jam dinding yang ada di aula basket. Jarum jam berada pada angak 4.30. Luna berdecak sebal, ia harus sampai di rumah sebelum jam 5, kalau ngga, mama nya bisa marah besar.
Luna langsung berjalan menuju tasnya dan segera menggembloknya. Ia berjalan menuju Luke lagi untuk pamit.
"Udah jam segini, gue pulang duluan ya, Luke." Pamit Luna, "Bye, Luke."
Luke mengangguk dan melihat punggung Luna berjalan menjauh dan keluar dari aula basket. Tiba tiba sesuatu terlintas diotaknya. Ia langsung merapihkan barang-barangnya dan berlari mengejar Luna.
"Luna!" Panggil Luke ketika melihat Luna yang sudah berada di lobby sekolah.
"Iya?" Tanya Luna.
"Gue anterin pulang ya. Ga ada penolakan." Ucap Luke sambil meraih tangan Luna dan berjalan menuju parkiran sekolah.
siapa coba yang bakal nolak, luke
++
azek sehari bener langsung dianterin pulang
yang lagi uts, semangat ya
siapa tau ada yang anterin pulang28 September 2015

KAMU SEDANG MEMBACA
BeeTalk :: c.h
FanfictionCalum Hood belajar yang bener, jangan main beetalk look around | 5m Copyright © 2015 by Zalfa All Rights Reserved completed on 6/11/2015