yang sedih karena pricelist nya slfl, coba liat mulmed dulu siapa tau seneng
-
"Jangan dorong dorong, sat." Bentak Calum ketika ia merasakan punggungnya didorong oleh orang-orang dari belakang.
Di sinilah Calum sekarang, di tengah-tengah keramaian konser yang kondisinya sudah kacau. Orang-orang mulai berusaha maju mendekati panggung karena sebentar lagi adalah puncak acara. Dimana band rock akan mulai tampil mengakhiri acara festival musik ini.
Luna.
Luna.
Luna.Calum berusaha mengingat apa yang Luna kenakan tadi untuk mempercepat pencariannya.
Vans buluk.
Ripped black skinny jeans.
Kaos polos abu abu gelap.
Ketemu.
Calum menghela nafasnya. Ia akhirnya bisa menemukan Luna yang berdiri tidak jauh darinya. Calum mempercepat langkahnya dan segera meraih Luna.
"HA!" Pekik Luna kaget ketika ia merasakan tangan Calum dengan keras memegang tangannya.
"Cal-calum, kok lo bisa disini? Luke mana? Gue kepisah sama Luke tadi, gue mau cari Luke dulu." Tanya Luna gemetar.
"Bego. Luke ninggalin lo."
"O-oh."
Calum menghela nafasnya, "Dia di tenda sekarang."
"Dia kenapa? Sakit?" Tanya Luna panik.
"Gak usah mikirin Luke dulu, kenapa. Sekarang mikirin dulu keselamatan lo." Ucap Calum.
"Apaan sih lebay banget. Gue gak kenapa-napa kali." Protes Luna.
"Gak kenapa kenapa pantat lo. Keringetan semua badan lo tau gak. Kalo takut keramaian mending gak usah sok sok nonton konser."
"Siapa yang tak—" Perkataan Luna terhenti ketika suara drum mulai terdengar. Orang-orang mulai histeris dan maju-maju ke depan.
Calum dengan reflek menarik pinggang Luna, "Peluk pinggang gue cepet."
"Modus."
"Lo mau selamat atau ngga sih?!" Tanya Calum sewot. "Tinggal peluk doang apa susahnya."
Luna memutar bola matanya namun tetap mengikuti apa yang Calum perintahkan. Masa iya dia mengorbankan keselamatannya karena gengsi.
Dug
Dug
Suara drumnya kenceng banget elah
Dug
Dug
Anjir ini bukan suara drum
Dug
Dug
Luna menggelengkan kepalanya.
Gak, gak mungkin. Yakali ini suara detak jantung gue.
Dug
Dug
"Enak ya meluk gue?" Tanya Calum tiba tiba sambil menyeringai.
Lua mendongak, "Apaan sih. Gue cuman mau selamat makanya gue peluk lo. Lagian lo juga yang minta. Enak ya dipeluk gue?"
Calum tertawa, "Enak sih. Cuman gue meluk lo tadi. Lo ga liat tangan gue udah ga ada di sekitar tubuh lo (fix ambigu ini)? Lo gak liat yang lagi meluk sekarang siapa? Lo gak liat kita sekarang dimana? Panggung udah jauh kali."
Luna pun melihat tangan Calum yang sudah tidak ada lagi di sekitar tubuhnya (astaghfirullah), dan Luna juga sudah tidak lagi berdiri diantara orang-orang, melainkan ia sudah berdiri diantara tenda-tenda.
"Lah udah nyampe?" Tanya Luna.
"Udah oon. Lo nya aja yang keasikan meluk gue jadi ga nyadar."
Luna berdecak, "Cih, lo nya aja yang keasikan dipeluk gue jadi ga bilang ke gue kalo udah nyampe."
Sebelum Calum bisa membalas Luna, Luna sudah berlari menghampiri Luke yang sedang duduk di depan tenda mereka.
"Luke, lo gapapa kan? Lo kenapa balik duluan? Lo sakit?" Tanya Luna panik.
"Ngga kok gue gapapa." Jawab Luke lalu bangkit dari duduknya.
"Luna udah ketemu kan, gue pergi ya." Ucap Luke ke Calum yang sekarang berdiri di belakang Luna. Luna menoleh ke Calum lalu menoleh ke Luke lagi.
"Ini kenapa deh...." Tanya Luna bingung.
"Luke mau pergi. Katanya ada urusan penting." Jawab Calum dingin dengan rahang yang mengeras. "Lucu banget ya, dia yang ajak kita seneng-seneng, eh dia nya malah pergi ninggalin kita."
Kini rahang Luke yang mengeras, "Batu banget dah. Gue ada urusan penting. Lo jangan egois gitu dong."
Calum maju satu langkah mendekati Luke, "Yang egois itu siapa? Lo! Lo main pergi aja ninggalin Luna demi urusan lo. Padahal lo sendiri tau kalo Luna takut keramaian."
Luna langsung menarik Calum menjauhi Luke sebelum Calum melayangkan tinjunya ke wajah Luke, "Calum! Apaan sih elah, lebay banget."
"Lebay? Lo bilang gue lebay? Lun, Luke itu sama aja ngenyepelein keselamatan lo! Lo emang gak mikir apa kalo keselamatan lo tuh lebih penting?!" Protes Calum.
"Gue gak ngenyepelein keselamatan Luna, jing."
"STOP!" Teriak Luna.
"Calum, lo apaan sih. Luke tuh ga nyepelein keselamatan gue. Dia tadi jagain gue asal lo tau. Lo nya aja yang berlebihan. Lagian gue juga gapapa kan?" Lanjut Luna.
"Ta—"
"Lo denger sendiri kan apa kata Luna? Udah lah males gue debat sama lo. Ngulur waktu doang tau gak. Gue pergi sekarang." Ucap Luke sambil membalikan badannya dan berjalan menjauh.
"Luke!" Panggil Luna.
"Apalagi sih?" Tanya Luke sewot sambil membalikan badannya.
"Hati-hati."
"Gue bukan bocah kali ya harus diingetin buat selalu hati-hati." Lalu dengan itu, Luke pergi meninggalkan Calum dan Luna.
"Lun! Lo gila ya? Lo malah nge—"
Luna menghela nafas dan memotong Calum, "Udah lah. Urusan dia penting. Jangan egois. Gue capek mau tidur. Bye." Luna pun akhirnya masuk ke dalam Tendanya bersama Audrey dan meninggalkan Calum sendiri.
++
HELLO HELLO
alig seminggu ga update djowllakdkwoow
btw gue bakal usahain double update malem ini. gue usahain ya okok kalo ga besok jumat
suwksksks laper29 Oktober 2015

KAMU SEDANG MEMBACA
BeeTalk :: c.h
Fiksi PenggemarCalum Hood belajar yang bener, jangan main beetalk look around | 5m Copyright © 2015 by Zalfa All Rights Reserved completed on 6/11/2015