19. Reckless

28 2 2
                                    

Percy melangkahkan kakinya memasuki mansion yang terlihat sepi dari luar. Papi nya baru saja menghubungi dirinya memaksanya pulang saat itu juga. Masih dengan perasaan kalut dan kacau karena tidak berhasil membujuk sang kekasih.

"Are you insane? Bertemu dengan jalangmu disaat kamu sudah bertunangan dengan Amora?" sentakan kasar sang Papi menyadarkan Percy bahwa ia benar - benar salah. Tidak dirinya tidak membenarkan ucapan Papi nya itu, kenapa semua orang menuduh dirinya seperti ini.

"Pi aku engga menemui perempuan itu, kebetulan kita bertemu dan sial nya wartawan brengsek itu malah meliputnya, oh ayolah aku tidak mungkin mempermainkan Amora seperti perempuan lain Pi, i love her." balas Percy keras,

"Yusuf dan Amira memutuskan untuk tidak melanjutkan pertunangan ini, dan jelas sudah itu semua karena Amora yang memintanya. Cincin pertunangan Amora sudah dikembalikan ke Papi. "

"Shit shit no, how can?! Pi tolong bantu aku! Aku akan turutin kemauan Papi untuk turun ke perusahaan langsung, apapun, yang pasti aku hanya ingin Amora kembali, kalau perlu aku nikahin dia sekarang! Sialan wartawan sialan! Berita murahan!. Brengsek Jennifer. Papi bahkan tahu bahwa aku yang meredakan berita terkait Amora dan Kastara brengsek itu. Malam ini aku akan kerumah Amora." dengan cepat Percy menyahuti ucapan Papi nya.

"Percy, apapun itu saat ini posisi kamu memang salah. Pihak Hamid sudah membatalkan untuk melanjutkan pertunangan kalian, memang sejak awal Papi dan Yusuf merencanakan menjodohkan kalian tapi ternyata kalian sendiri lah terjerat satu sama lain. Well, kali ini Papi bantu lagi dengan syarat, kamu wajib turun ke perusahaan lalu lanjutkan kuliah kamu ditempat yang Eyang mau. " Tegas Papi dengan mata menajam menguhunus Percy yang detik ini menegang.

"Papi? What the? Gimana caranya aku balikan sama Amora kalau kita berjauhan? Cmon aku bisa masuk UI pi, engga perlu ke tempat Eyang. Pi aku tau kalian engga percaya kalau aku beneran jatuh cinta sama Amora, okey terserah, Papi atur semua urusan aku, yang pasti saat ini, aku hanya mau Amora titik." Balas Percy lantang membuat sang Papi berdecih dan terkekeh kecil,

"Sayang, udah kita bahas lagi besok, biar Percy ke Hamid dulu, dan Percy ingat, Mami hanya mau Amora yang menjadi menantu, bukan yang lain, so go on, Mami akan bantu kamu. " sang Mami menanggapi ketegangan antara mereka dengan tenang tak lupa kerlingan nakal sang Mami untuk Percy.

Dengan cepat Percy memeluk Mami nya erat tak lupa memberikan kecupan di kening berkali - kali,

"Stop cium - cium istri ku, pergi sana!" usir Papi membuat Percy mendengus keras lalu pergi dari sana.

Maserati hitam itu melaju kencang membelah jalanan yang untungnya senggang. Percy berusaha menenangkan diri, degup jantung nya bertalu - talu. Pria itu sadar akan perasaannya, dan benar ini pertama kali nya Ia merasakan jatuh cinta dan takut kehilangan.

"Brengsek, sialan semua." masih dengan emosi yang mengumpul sumpah serapah memenuhi keheningan mobil itu.

Percy akui dirinya memang brengsek dahulu, tapi tidak untuk sekarang, mendapatkan Amora membuat Percy menyadari bahwa diri ya terjebak, terjebak jatuh cinta pada gadis itu.

Mansion Hamid terlihat sedikit ramai karena Percy jelas melihat beberapa mobil asing terparkir di halaman.

Firasat Percy buruk, tapi dirinya tak gentar. Semua orang harus tahu bahwa Amora akan ia perjuangkan, ia bukan lah pria brengsek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P E R C YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang