Rasa yang mulai bermetamorfosa.
Amora bersenandung kecil seraya matanya melirik ke kanan ke kiri untuk ,mencari novel yang ia inginkan. Amora sudah hampir satu jam berdiri diposisi yang sama. Tanpa menghiraukan tatapan seseorang dibalik punggungnya.
"Kamu serius banget." Bisik Percy persis di sebelah kanan Amora. Dan tak lupa tangan Percy yang tidak disekolahkan sudah betengger manis dipinggang Amora.
Amora menegang kaku beberapa saat, tetapi setelah mendengar bisikan itu dan mencium aroma Percy yang membuat Amora lupa diri ia menjadi rileks kembali dan menyandarkan punggungnya di dada bidang Percy.
Percy terkekeh kecil. Amora tidak seganas saat pertama kali bertemu. Dan buktinya Amora semakin lengket kepada dirinya. Senang? Tentu saja.
"Percy." Ujar Amora
Dan dibalas gumaman oleh Percy.
"Kita terlalu nempel hehe." Kikuk Amora, Percy terkekeh kecil.
"Aku tidak ingin kamu jauh dariku." Bisik Percy.
Omeji, manis bet cem arum manis. Batin Amora meletup letup.
Mereka keluar dari toko buku dengan bergandeng tangan sesekali Amora membuat candaan garing yang selalu ditanggapi Percy.
"Laper." Rengek Amora.
Tanpa banyak babibu, Percy langsung menarik Amora lembut menuju tempat makan. Amora memang bukan tipe cewek anggun dan jaim. Percy tersenyum kecil melihat cara makan Amora yang lahap.
"Habis ini kita kemana?" Tanya Amora setelah menyelesaikan makannya.
"Kamu mau nya kemana?" Tanya Percy, Amora mendengus sebal.
"Sebentar aku mikir." Judes Amora, Percy terkekeh kecil.
"Aha, kerumah kamu aja deh aku kangen sama onty Venti." Ujar Amora semangat, Percy pun mengangguk lalu mereka melangkah pergi dari tempat makan itu dengan rengkuhan posessesif.
Di mobil hening, karena Amora langsung tertidur. Percy berdecak geli. Amora nya itu selalu setelah makan pasti tertidur. Percy sesekali melirik Amora yang masih nyaman bergelung di sweater nya yang sengaja untuk menyelimuti Amora.
"Kamu cantik." Bisik Percy saat memberhentikan mobil. Selang sedikit lama Percy lalu mengecup lembut kening Amora, dan menggendong Amora kedalam mansion nya.
"Percy? Loh itu Amora kenapa?!" Panik mami nya.
"Sstt, Amora tidur mi." Ucap Percy pelan.
"Sana bawa ke kamar, tapi inget jangan diapa2in!" Ujar maminya memperingati. Percy bergumam.
Percy membaringkan Amora dengan lembut dan mengecup kening Amora sayang.
"So beautiful." Lagi lagi Percy berdecak kagum.
Tak lama Percy mendengar lenguhan Amora. Mata indah itu berkedip berkali kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"Percy." Suara serak khas bangun tidur Amora memanggil Percy.
God damn, her voice so fucking sexy. Batin Percy.
Percy mengalihkan pandangannya kepada Amora.
"Turun yuk" ajak Percy.
Amora sudah berada diruang keluarga mansion Aldebaran.
"Onty aku kangennn bangettt." Manja Amora kepada Venti. Venti terkekeh kecil dan memeluk gemas Amora dan mengecup pipi Amora berkali kali.
Percy melihat pemandangan itu sangat bahagia. Semuanya terasa pas. Terasa lengkap.
"Jadi uncle ga dikangenin ni?" Goda papi Percy.
"Cielah uncle, sini peluk Amor." Kekeh Amora.
