#18

47.9K 2.8K 21
                                    

Aku lagi ada mood buat nulis nih... Jadi aku update Sincerity of Love nya...

Gimana part kemarin? Suka? Atau malah bosan sama alur ceritanya? Hehehe...

Cerita ini udah mau ending kok... Ada yang minta sequel untuk Andi dan Arin... Tapi... Masih aku pertimbangkan...
Soalnya peminatnya gak banyak sih.

Ya udah, selamat menikmati yaaa....

Author POV

Mobil berhenti. Jonathan segera keluar membukakan pintu untuk Clarissa yang masih terdiam menunggu di dalam mobil karena matanya tertutup saputangan.

Perlahan Clarissa menapakkan kakinya keluar dari mobil dengan dibantu oleh suaminya.

Jonathan membawa Clarissa ke sebuah tempat dan berhenti di sana.

"Kamu bawa aku kemana sih, Jo? Ini dimana?" tanya Clarissa yang sempat kesulitan karena jalan yang dilaluinya cukup berliku dan berundak.

"Sebaiknya kamu lihat sendiri. Sekarang pejamkan mata kamu, jangan dibuka sebelum aku menyuruhmu membuka mata," sahut Jo sambil perlahan membuka simpul saputangan di belakang kepala Clarissa.

Clarissa masih memejamkan mata., menunggu aba-aba Jo.

"Sekarang buka mata kamu, Cla," bisik Jo di dekat telinga Clarissa.

Cla membuka matanya dan mengerjap perlahan. Di depannya ada sebuah meja bundar lengkap dengan dua kursi. Meja dan kursi itu ditutup dengan kain putih. Diatas meja terdapat setangkai mawar berwarna merah di dalam sebuah vas bunga tinggi bermulut sempit. Di sebelahnya ada sebatang lilin menyala dalam sebuah tabung kaca yang melindungi nyala apinya dari tiupan angin laut yang malam itu cukup tenang, seolah mendukung acara makan malam yang Jo buat untuk istrinya.
Latar belakang laut lepas menambah kesan romantis semakin terasa diantara mereka berdua.

Clarissa membelalak takjub. Sebelah tangannya menutup bibirnya, menahan pekikan yang hampir keluar dari mulutnya.

"Astaga! Kamu yang menyiapkan semua ini, Jo?" desis Clarissa tercekat. Perasaannya penuh, membuat airmatanya mendesak memenuhi matanya.

"Happy Birthday, my wife. May God give all the best for you," bisik Jo sambil memeluk Clarissa dari belakang. Melingkarkan lengan kokohnya di perut Clarissa yang membuncit. Deru nafasnya hangat menyapu leher dan telinga Clarissa.

Clarissa tertegun. Bahkan ia pun melupakan bahwa hari ini ulang tahunnya. Ia memutar tubuhnya, melingkarkan lengannya ke leher suaminya. Ia menatap Jo dengan mata berkaca-kaca.

"Apakah semua ini buatku, Jo?" tanyanya tak percaya.

"Ya, Cla. Semua ini untukmu, hadiah ulang tahun dariku buatmu," Jo mengusap air yang mengalir di pipi istrinya.

"Thank's Jo. Sungguh, ini hadiah terindah yang pernah kuterima," Clarisa tersenyum sambil sesekali menyeka airmatanya yang masih dengan bandelnya mengaliri pipi mulusnya.

Jo menatap bibir ranum menggoda itu, berusaha keras menahan diri. Ia melepaskan pelukannya, menarik lengan Clarisa lembut dan mendudukkannya di salah satu kursi yang ada di situ, lalu ia.mengambil tempat di depan istrinya yang malam ini tampak seperti bidadari dengan gaun putih pemberiannya.

"Kita makan dulu," Jo menepukkan tangannya dua kali, dan seorang pria dengan atasan putih dan celana panjang hitam plus dasi kupu-kupu hitam melingkar di lehernya, muncul dengan membawa nampan berisi pesanan Jo.

Clarissa nampak sangat bahagia. Berkali-kali airmatanya menetes terharu. Ia tidak menyangka Jo akan memberinya kejutan yang luar biasa indah padanya.

Sincerity of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang