Extra Part (Next Generation)

63.3K 2.8K 100
                                    

Cla menatap bidadari mungil yang sedang terlelap dalam dekapannya.

"Mami, apa dia kelak secantik Cassie?" bisik Kenzo menatap adik perempuannya lekat. Perlahan jari mungilnya mengusap pipi kemerahan Marischa.

Marischa Putri Kaindra, yang lahir dua bulan lalu. Ia adalah anak kedua dari Jo dan Cla.

"Tentu sayang," angguk Cla tersenyum memandang Kenzo yang masih menatap lekat adiknya.

"Apakah ia bisa menjadi teman bermainku?" bisik Kenzo lagi, ia takut membangunkan Marischa.

"Tentu saja. Tapi Kenzo harus menjaganya ya," ucap Cla yang di angguki dengan antusias oleh si kecil Kenzo.
Ia bahagia, sekarang bukan hanya Vienno yang mempunyai adik cantik. Tapi ia pun punya.

"Sepertinya Papi ketinggalan sesuatu ya?" Jo menjatuhkan dirinya ke kasur dekat Kenzo duduk.

"Ssssstttt," Kenzo menempelkan telunjuk ke bibir mungilnya, memberi isyarat Papi nya untuk tidak berisik.

Jo dan Cla saling pandang, lalu terkikik geli. Dengan gemas Jo menarik Kenzo dan mendudukkan di pangkuannya.

"Papi, jangan berisik! Adik Icha lagi tidur," Kenzo memelototkan mata beningnya, membuat Jo tergelak.

"Mami, mami harus jewer kuping Papi!" sungut Kenzo cemberut menatap Cla.

"Kenapa sayang?" tanya Mami nya tersenyum.

"Papi bandel, Mami. Berisik!" omel Kenzo.

Jo kembali tergelak, namun kali ini ia menutup mulutnya, menahan suaranya agar tidak terdengar.

Kenzo menatap Jo sejenak, lalu berbisik lagi.
"Papi, bisakah kita ke rumah uncle Bram? Aku mau nunjukin ke Vienno kalau aku juga punya adik secantik Cassie," Kenzo memonyongkan bibirnya ke dekat telinga Jo.

"Boleh, tapi nanti ya kalau liburan. Kenzo boleh main ke rumah uncle Bram," senyum Jo mengusap kepala Kenzo.

"Tapi aku tidak suka kalau Valen ikut main disana," Kenzo terlihat kesal.

"Loh? Kenapa Ken? Bukannya kamu juga suka main dengan Valen?" alis Jo bertaut.

"Iya Papi. Tapi Kenzo tidak suka Valen pegang-pegang pipi Cassie," sahut Kenzo lucu.

"Bukannya Kenzo juga suka cium pipi Cassie?" tanya Cla geli.

"Iya Mami. Cuma Kenzo yang boleh cium Cassie," pipi Kenzo menggembung. Ia merengut tidak suka.

"Kenzo, Valen itu saudara kamu juga. Sama seperti Cassie, Vienno, Icha dan Theo. Kenzo harus rukun sama mereka, karena mereka saudara-saudara Kenzo. Kenzo mengerti?" Cla mengusap kepala anak sulungnya lembut. Jo tersenyum menatap Kenzo.

"Iya Mami," Kenzo mengangguk.

"Yuk, Kenzo ikut Papi aja. Kita main bola di belakang," ajak Jo mengacak rambut Kenzo gemas.
Kenzo dengan antusias melompat, menggandeng tangan Jo dan berlari menuju halaman belakang.

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

7 tahun kemudian

"Aaaaaaa.... Cassie takuuuut..."

"Tenang aja, ada Kakak di sini. Kamu pegang tangan Kakak ya, jangan di lepas."

"Tapi Kakak janji ya gak akan ngelepasin tangan Cassie?"

"Kakak janji!"

"Bener ya? Gak boleh ingkar janji!"

Kenzo mengangguk tertawa menggenggam erat tangan Cassie, lalu melompat dari satu batu ke batu lainnya melewati sungai deras itu.

Sincerity of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang