BANTU KLIK BINTANG YA READERS TERCINTA.
Apakah kalian percaya kalau dunia lain itu ada? Atau kehidupan yang dihuni manusia sejenis kita tapi bukan di bumi?
Ya, itu dialami langsung oleh seorang gadis manis bernama Annalise, gadis yang tinggal di Lon...
Annalise menerima suapan sup hangat dari Mommy Exavier, wanita paruh baya itu datang keesokan pagi harinya lalu menyuruh putranya untuk pergi mengurus sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan sejak kemarin.
"Keadaanmu bagaimana sayang?"
"Sedikit membaik mom," ucap Annalise seraya membuka mulutnya lebar-lebar.
Sepertinya baru pertama kali ini Annalise merasakan disuapi oleh seseorang yang dianggapnya Mommy.
Annalise mengunyah sambil menatap infus ditangannya, "mom, kenapa cairan di infus ini berwarna hitam pekat?"
"Karena itu darah Exavier."
"Darahnya Exavier?" Annalise sangat terkejut, tentu saja.
"Iya, anak itu entah sejak kapan sudah mempersiapkan darah itu untukmu, sepertinya dia sudah memprediksi kejadian ini," beritahu Mommy bisik-bisik membuat Annalise semakin tercengang.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok pria gagah dengan setelan jas hitam lengkap, wajahnya mirip sekali dengan Exavier bagai pinang dibelah dua. Hanya saja auranya memang lebih tegas dan tatapannya lebih menghunus tajam.
"Istriku, aku merindukanmu," ucapnya masih berdiri didepan pintu.
"Jangan bilang beliau ini Daddy nya Exavier? Yaampun pantas anaknya ganteng banget orang pabriknya aja good looking semua," batin Annalise histeris.
"Kemari lah honey, aku akan memperkenalkan mu dengan calon menantu kita," ucap Mommy sambil mengayunkan tangannya.
Pria itu langsung merangkul istrinya,"Sayang, dia ini suami Mommy sekaligus Daddy nya Exavier. Dia baru pulang dari perjalanan bisinis."
"Salam kenal-"
"Panggil Daddy saja," katanya dengan ekspresi wajah yang datar sama seperti Exavier.
"Kudengar anak itu mau membasmi semua makhluk wilayah merah," ucap Daddy Exavier yang langsung mendapat cubitan di lengannya.
Annalise mengangkat sebelah alisnya, "Exavier mau membantai?"
"Tunggu saja kejutan dari anak itu," kata Daddy tersenyum misterius.
Setelahnya Mommy memilih topik lain untuk mengalihkan pikiran Annalise agaknya.
Beberapa waktu kemudian, keadaan ruang rawat Annalise sangat hening. Karena kedua orang tua Exavier tadi pamit sebentar untuk ke kantin jadilah Annalise sendirian sekarang.
Ceklek
Brak!
Pintu dibanting dengan keras, membuat Annalise yang tadinya mau masuk kealam mimpi langsung buyar dan menatap pelaku pendobrakan pintu itu.