1 - All About Me

131K 2.1K 12
                                    

Erik POV

Aku berjalan memasuki ruangan kerjaku. Emosi dalam tubuhku sudah memasuki level puncak.
Aku tidak dapat menahannya lagi.
Aku benci penghianatan!
Aku membencinya karena aku tidak pernat berkhianat sama sekali. Katakanlah aku brengsek tapi aku tidak pernah membohongi siapapun.

Hari ini. Aku melihatnya. Zeyaca Humaza. Kekasihku.
Ya, bisa dikatakan dia adalah kekasihku.
Kekasih yang tengah bercumbu mesra dengan kekasihnya yang lain. Selama ini aku menjalin hubungan dengan Zeyaca, aku selalu menuruti kemauan nya. Membelikannya semua kebutuhannya maupun yang tidak dibutuhkan nya. Memberikan kepuasan seksual padanya.
Kurang apalagi aku? Meskipun aku tidak pernah menaruh perasaan cinta dalam hubungan ini, tapi aku sangat marah akan sikapnya.
Cemburukah aku?

Tentu saja tidak!
Aku tidak cemburu. Terserah dia ingin bersama siapapun. Sayangnya aku hanya benci pengkhianatan nya.

"Erik. Tunggu Rik! Aku bisa jelasin semuanya"

Zayaca. Gadis itu mengikutiku. Mau apa lagi dia?
Aku melanjutkan langkahku memasuki ruanganku. Membantingnya agak keras.
Aku hanya ingin Zeyaca tau bahwa aku kecewa padanya.
Lebih tepat kepada pengkhianatan nya itu.

"Erik. Kamu boleh marah sama aku. Tapi dengarin dulu penjelasanku. Ku mohon Rik"Zeyaca memasuki ruanganku dan menggenggam tanganku

"Lepaskan aku, Ze! Kau tau, aku sangat benci pengkhianatan. Dan kau melakukannya!"aku melepaskan genggaman tangannya itu.

"Dan kau juga harus tau, ini semua salahmu Rik! Kau tidak pernah membalas cintaku"

"Cinta? Bukankah sudah pernah kukatakan? Jauh sebelum kau menjadi kekasihku. Aku tidak mencintaimu. Aku menjadikan mu kekasihku hanya untuk memuaskan ku dan kau menyetujui nya dengan imbalan kau mendapatkan kemewahan dan kepuasan. Bukankah perjanjian sebelumnya seperti itu? Lalu kenapa kau menuntut cinta ku?"aku geram melihat tingkahnya ini

"Dan kau. Kenapa kau marah ketika aku bersama pria lain?"Zeyaca menunjuk wajahku

"Aku tidak marah Zeyaca. Sama sekali tidak. Tapi aku hanya tidak suka cara busukmu itu. Dan aku hanya merasa kasihan pada uangku dan uang kekasihmu itu. Sudah berapa banyak kah uangnya yang telah kau hamburkan?"

"Apa maksudmu? Kau menganggapku wanita murahan?"Zeyaca menatapku tajam setengah tak percaya

"Lalu pantaskah kau disebut sebagai wanita baik baik yang menjaga harga dirinya?"

Zeyaca menatapku tajam. Matanya mulai berkaca kaca. Tangannya mengepal kuat.

"Lebih baik kau pulang Ze. Anggap saja tidak terjadi apa apa. Dan mulai sekarang hubungan kita berakhir. Jangan temui aku lagi. Semua fasilitas yang aku berikan silahkan kau pergunakan karena itu milikmu"aku menatapnya

"Ap.. Apa? Kau? Kau memutuskan hubungan kita? Semudah itukah Rik? Semudah itukah kau melupakan ku?"

"Aku tidak ingin memperpanjang cerita. Bagiku kau dan aku bukanlah kita. Sekarang pergilah"aku mencoba menahan emosiku yang akan meledak kembali. Jika tidak mengingat aku berada dikantor, mungkin wanita ini akan ku mutilasi detik ini juga.

"Tapi Rik.. Aku mencintaimu. Jangan bersikap seperti ini Rik. Ku mohon. Maafkan aku. Aku berjanji tidak akan mengulangnya lagi"

"Keluar atau aku yang akan memaksamu melakukannya!"

-

Aku menghembuskan napasku kasar. Saat ini aku sedang berada ditengah tengah kemacetan Jakarta. Padahal ini belum jam pulang kantor. Tidak seperti biasanya Jakarta semacet ini.

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang