Part 6 - Abi dan Bunda

42.5K 990 11
                                    

* * *

Kyeza POV

Aku dan Rezi menikmati makan malam kami di sebuah restaurant favorit Rezi. Dia masih sama seperti dulu. Selalu menyenangkan dan juga menghibur.
Makan malam kami tak terlalu menbosankan karena Fahrezi lagi lagi mengeluarkan sisi humornya. Yap! Fahrezi memang selalu menghiburku saat aku sering kehilangan semangat dan aku menyukainya.

"Kye.. Kamu kenapa?"Fahrezi menantapku yamg sedang menggigit bibir bawahku sambil sesekali menggosokkan kedua telapak tanganku.

"Ahh. Gak papa Rez. Cuma dingin aja kok. Tapi ga papa"

"Oh kamu kedinginan? Ya sudah. Kita pulang saja. Aku tidak mau melihatmu mati kedinginan dan membeku disini"ucapnya santai

"Kenapa?"tanyaku menantang

"Karena prosesinya akan susah. Hahaha"tawanya pecah saat aku majukan bibirku mendengar jawabannya

"Sial"

* * *

Aku terbangun dari tidurku saat matahari mengusik penglihatanku.
Ternyata ini sudah jam 7.
Astaga! Aku ketiduran.
Aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku.
Saat semuanya sudah beres aku keluar dari kamar ku dan berjalan menuju ruang tengah. Disana aku menemukan sosok penyelamatku.
Fahrezi duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah dengan secangkir kopi dihadapannya.

"Pagi..."sapaku

"Pagi..."balasnya sambil tersenyum

"Kenapa tidak membangunkanku?"tanyaku sambil menghamipirinya

"Aku tidak enak membangunkan mu. Kau sepertinya kelelahan sekali"

"Aku hanya sedikit lelah tapi itu tidak terlalu. Kau saja yang terlalu memanjakanku"rajukku

"Selagi aku bisa, apa salahnya?"

"Kau ini... Selalu saja begitu"aku mengambil remote tv lalu menyalakannya

"Aku akan mengusahakan yang terbaik untukmu. Asal kau bisa tersenyum, itu sudah menjadi kebahagiaan untukku"Fahrezi menatapku intens

"Fahrezi.. kau memang pria yang baik. Maaf aku terlalu merepotkanmu. Rasanya aku tak pantas berada didekatmu. Kau terlalu baik untuk wanita seperti aku"aku menundukkan kepala. Rasanya tak kuat menatap wajah Fahrezi lebih lama

"Lalu aku? Apa aku pantas untuk menjaga wanita mulia seperti mu? Aku berada disisimu tulus tanpa mengharapkan apapun. Jadi berhenti berkata seperti itu"Fahrezi membawa tubuhku kedalam pelukannya

"Terimakasih..."

* * *



7 bulan kemudian ...

Hari ini memasuki bulan kesembilan kehamilanku. Fahrezi selalu menemani aku layaknya suami melayani istrinya -walaupun aku bukankah istrinya- yang sedang hamil dan menunggu buah cinta mereka.
Dia memenuhi semua kebutuhanku. Mulai dari masa ngidam sampai dengan menemani check ke dokter. Fahrezi sangat berperan banyak dalam hidupku.
Saat ini pria itu sedang di kamarnya dan mengatakan akan menemuiku di ruang keluarga. Aku menunggunya sambil memakan cemilan dan menonton TV. Kebiasaan baru ku ialah makan sambil menonton. Ironis sekali bukan?

"Hei.."

Sebuah suara mengangetkan ku dan aku menoleh kebelakang. Siapa lagi kalau bukan Rezi. Saat ini dia berada dibelakangku dan memeluk leherku.

"Rezi ngagetin ih"gerutuku

"Hahaha.. Im sorry bunda. Hallo anak Abi. Apa kabar hemm?"Rezi mengambil tempat disampingku. Meletakkan tangannya di atas perut buncitku. Menyapa buah hatiku seperti biasanya.

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang