*
Erik POV.
Kebahagiaan tak bisa ku bendung ketika Kyeza menyatakan bahwa dia tengah mengandung kembali. Mengandung anak kedua kami. Disana, aku juga dapat melihat kebahagiaan yang membuncah dari mata Kyeza. Dia tak henti hentinya tersenyum menatapku sambil meraba perut datarnya.
Sementara Sakti hanya diam melihat aksi manja bunda nya.
Aku sangat bahagia! Rasanya aku ingin berteriak mengumumkan ke seisi dunia bahwa aku akan menjadi ayah kembali. Aku bahagia bisa menikmati saat-saat seperti ini dengan keluargaku."Bunda, ayah.. Kok dari tadi pelukan terus? Kita makannya kapan?"tiba tiba Sakti bersuara
"Hahaha.. Sakti lapar sayang? Ayo bunda suapkan"Kyeza beranjak dari pelukanku dan menghampiri Sakti dengan mengambil makanan untuk Sakti. Aku mendekatinya lalu memeluknya dari belakang
"Sepertinya kita harus menunggu Sakti benar benar tidur agar bisa bermesraan kembali, bunda..."bisikku yang di tanggapi pelototan tajam khas Kyeza
"Dasar ayah mesum gila ga tau tempat"ejeknya sambil berbisik yang membuatku tertawa melihatnya.
"Ayo sayang, dibuka mulutnya.."Kyeza mengarahkan sesendok nasi untuk Sakti dan Sakti menerimanya dengan lahap.
Kyeza terus menyuapi Sakti sampai isi piring itu habis tak berbekas"Naahh, sekarang makannya sudah selesai.. Sakti bobo ya"Pinta Kyeza
"Baiklah Bunda"ucap Sakti sambil memeluk Kyeza. Aku hanya tersenyum menatap kedekatan antara ibu dan anak itu. Rasanya benar benar membahagiakan, aku berjanji akan selalu menjaga senyum itu.
Aku berjalan mendekati mereka dan meraih Sakti kedalam pelukanku.
Aku melepaskan pelukanku lalu mencium keningnya"Good night son. I love you"ucapku sambil mengusap puncak kepalanya
"Thank you, dad. I love you too"balas Sakti diiringi senyuman lalu menutup matanya dan tenggelam didalam mimpinya.
Aku duduk di sofa ruang perawatan Sakti sedangkan Kyeza masih menyelimuti Sakti. Kyeza membalikkan badannya dan menatapku. Aku tersenyum lalu mengajaknya kesini "Ayo.. Temani aku disini sayang"panggilku.
Kyeza berjalan menghampiriku lalu duduk disebelahku..-
Kyeza POV.
Aku duduk di samping Erik setelah merapikan selimut Sakti.
Sudahkah aku katakan kepada kalian bahwa hari ini aku sangat bahagia? Ya, walaupun tadi siang si pria menyebalkan itu sempat mengerjaiku melalui martabak sialan nan menggirukan itu? Tidakkah dia tahu bahwa martabak itu adalah keinginan anaknya? Yaa, perlu kalian catat bahwa sekarang aku tengah mengandung kembali. Mengandung anak kedua keduaku dengan Erik.
Anak yang berpotensi besar bisa menyelamatkan kakaknya. Jika mengingat itu, hatiku sebagai ibunya sangat tersakiti. Bagaimana tidak, itu sama saja dengan aku mengorbankan salah satu dari anakku dan aku tidak ingin hal itu terjadi.Namun jika aku tidak melakukan ini, bagaimana nasib Saktiku nantinya? Aku juga tidak sanggup untuk kehilangan Sakti. Aku terus berjalan kearah Sofa yang diduduki Erik dan mengambil tempat kosong disebelahnya. Erik menatapku dengan senyum manisnya yang mampu menaklukkan ku disetiap harinya. Aku membalas senyumnya dan menyandarkan kepalaku di dadanya. Dada pria yang amat ku cintai. Ku akui aku memang mencintainya bahkan teramat sangat mencintainya sampai sampai sedetikpun rasanya aku tak ingin berjauhan darinya.
Aku tak tahu kapan persisnya rasa itu ada, namun yang ku tahu cintaku selalu ada untuknya.Erik merengkuh tubuhku lalu mencium puncak kepalaku..
"Jadi, sejak kapan kau tahu tentang kehadiran malaikat ini sayang?"tanyanya sambil terus mencium keningku
KAMU SEDANG MEMBACA
Love After Making Love
RomanceLove After Making Love. Cinta setelah Bercinta. Mungkin ini terdengar gila. Namun Kyeza telah membuktikannya. Dia mulai mencintai pria itu setelah kegiatan gila yang mereka lakukan. Kehancuran yang menimbulkan kebencian membuat Kyeza terpaksa menjau...