Part 18 - Eksekusi dan Pendonor

31.3K 852 5
                                    

-

Author POV.

Bahagia. Setiap keluarga pasti mengharapkan kehadiran kata itu didalam kehidupan mereka. Saling mencintai, menikah, mempunyai anak dan berbahagia sampai maut memisahkan merupakan dambaan setiap pasangan yang ada di muka bumi ini. Tak luput pula pada keluarga Kyeza dan Erik yang tengah berbahagia saat ini. Menantikan kehadiran anak kedua mereka merupakan moment yang membahagiakan bagi mereka.
Saat ini kandungan Kyeza sudah beranjak 4 bulan. Sikap manja dan rewelnya semakin menjadi jadi.
Erik dengan sabar dan senang hati selalu menuruti kemauan istri tercintanya itu.

"Sayang..."panggil Kyeza manja

"Ya baby.. Ada apa?"tanya Erik

"Aku boleh minta sesuatu gak sama kamu?"

"Tentu saja, ada apa sayang?"Erik menatap Kyeza antusias

"Aku ingin sekali melihatmu memakan durian..."pinta Kyeza penuh harap

"APA?! Sayaangg.. Jangan yang itu yaa?? Aku tidak suka dengan durian. Nanti aku bisa muntah memakannya"mohon Erik

Ya, Erik bukanlah penyuka durian, bahkan sangat anti dengan durian. Dulu Ketika Erik masih kecil, para sepupunya -yang merupakan sepupu kandung Kyeza- sering menakuti Erik dengan mengatakan bahwa jika memakan durian maka kulit akan berduri .
Disamping itu, bau durian yang sangat menyengat membuat Erik mual bahkan sampai memuntahkannya. Sejak saat itulah Erik tidak menyukai durian.

"Kamu jahat Rik!! Kamu bilang kamu cinta sama aku, kamu bilang sayang sama aku, tapi giliran aku minta kamu makan durian saja kamu tidak mau. Ini juga permintaan anak kamu, Erik"ucap Kyeza sambil menahan air matanya

"Sayang... Jangan menangis.. Baiklah baiklah.. Aku akan memakan duriannya. Mari sekarang kita membelinya"ucap Erik penuh paksa

"Serius?"tanya Kyeza dengan mata berbinarnya. Erik mengangguk lemah.

"Yaa"ucap Erik lesu

"Aahhh Erik.. Aku mencintaimu!! Kau memang ayah idaman.. Tunggu sebentar, aku akan memanggil Mbak Rina untuk mengambil duriannya"ucap Kyeza sambil turun dari ranjang dan keluar kamar. Erik hanya menatap kepergian sang istri pasrah

Sepertinya Kyeza memang sudah niat dari awal untuk menyiksaku. Bahkan duriannya saja sudah dipersiapkan.
Uhh baby, kenapa kau sangat senang menyiksa ayahmu nak? Apa salah ayah padamu? Batin Erik.

Kyeza kembali memasuki kamarnya diikuti mbak Rina yang membawakan senampan durian. Kyeza menghampiri Erik dan memberi intuksi kepada mbak Rina agar meletakkan duriannya.

"Duriannya taruh disitu saja, mbak"ucap Kyeza sambil menunjuk meja kecil disamping ranjangnya

"Baik nyonya"mbak Rina

"Terima kasih mbak"ucap Kyeza sambil tersenyum

"Sama sama nyonya. Apakah ada yang bisa saya bantu lagi?"mbak Rina

"Tidak mbak, semua sudah selesai"Kyeza

"Baiklah, saya permisi nyonya, tuan"mbak Rina lalu meninggalkan kamar majikannya setelah mendapat persetujuan dari Kyeza.

Sekarang Kyeza kembali menatap Erik dan durian itu bergantian seakan akan dua benda yang tidak bisa digabungkan itu adalah mangsa empuk baginya.
Kyeza meraih nampan itu dan meletakkannya dihadapan Erik. Erik hanya berjengit lalu mengerutkan keningnya tidak suka terhadap buah yang akan menjadi santapan menyiksanya itu

"Nah, sekarang silahkan dimakan suamiku yang tampan..."Kyeza menggenggam tangan Erik

"Kamu serius menyuruhku memakan buah sialan ini?"tanya Erik sekali lagi

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang