Part 10 - Om Tampan Ayahnya Sakti!!!

39.8K 1K 9
                                    

Author POV.

Seorang pria berbadan tegap dan tampilan rapi berwibawanya memasuki sebuah perusahaan yang dipimpin oleh dirinya sendiri.
Pahatan wajah yang tampan menawannya membuat siapa saja menatap kagum kepadanya.
Mata yang tajam itu memandang angkuh kesegala penjuru area perkantoran ini.
Perusahaan yang pernah hancur oleh dirinya sendiri dan kembali bangkit oleh dirinya sendiri pula.
Pria ini berdecak kagum mengingat apa yang telah dilakukannya untuk membangun kembali perusahaan ini.

"Siang Brader... Apa kabar?"Seorang pria yang tak kalah tampannya itu menghampirinya

"Well, baik. Ada apa siang begini lo dateng ke perusahaan gue? Mau mengemis heh?"ucapnya remeh

"Weitsss.. Santai broo... Gue kesini mau ngasih ini nih. Lo harus hadir. Dan ingat... Bawa Pasangan!!!"ucap pria itu dengan nada menjengkelkan diakhir kalimatnya

"Sialan lo. Ehh ini apa maksudnya? Dua undangan?? Lo jadi nikahin duo kunti itu sekaligus?"

"Hmmm... Dengan sangat amat terpaksa gue harus mengatakan Ya. Mau gimana lagi Rik. Kalo gak gini caranya bisa bisa Devnee mati duluan sebelum gue nikah"keluh pria yang tak lain adalah Adrian. Sahabat Erik.

Yap.. Mereka berdua adalah duo bersahabat. Adrian dan Erik..

"Hahahaha... Harusnya lo bersyukur bro, dapet istri dua dua.. Nikmatin tuh sampe puas"Erik tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu

"Brengsek..."umpat Adrian yang mengundang tawa menggelegar Erik semakin kencang. Mereka tak memperdulikan tatapan heran dari para karyawan dan karyawati Erik. Semua sudah sangat bisa bagi Adrian

Tiba tiba tawa Erik terhenti saat tatapan matanya terpaku kearah pintu masuk perusahaan.
Seketika tubuh Erik menengang

"Bro.. Lo kenapa?"Adrian menatap heran Erik yang bisa berhenti dari tawa setannya secepat itu

Merasa tidak ada jawaban, Adrian menyenggol lengan Erik "Rik, lo kenapa?"tanya Adrian sekali lagi namun masih belum ada tanggapan.
Adrian mengikuti arah padang Erik dan mendapati salah satu Staff Karyawan Erik dan seorang anak kecil didepan pintu masuk. Adrian mengerutkan keningnya tanda tak mengerti

"Erik ada apa? Lo kok serius gitu meratiin tuh bocah? Jangan bilang kalo lo pecinta anak kecil!! Rik, insyaf woy. Lo boleh suka anak kecil tapi sadar juga dong. Tuh bocah cowok Rik!! Segitu nggak lakunya lo"cerocos Adrian panjang lebar

"Berisik lo"ucap Erik lalu berjalan meninggalkan Adrian

Erik berjalan kearah pintu masuk perusahaannya dan berhenti tepat didepan Rudy -karyawannya- bersama bocah laki laki yang sepertinya baru selesai manangis -terlihat pada hidung dan matanya yang memerah-

"Ekhem... Ada apa ini?"tanya Erik spontan

"Pak.. Pak Erik... Siang pak"ucap Rudy sedikit gugup

"Siang.. Ada apa ini? Siapa anak ini?"ulang Erik

"Dia.. Engg dia keponakan saya pak"ucap Rudy

"Bohong om . Aku bukan keponakan om ini"ucap anak kecil itu

"Sayang.. Kok kamu ngomong gitu sih? Mama kamu udah nitipin kamu sama om. Yang sopan dong sama bosnya om Rudy"ucap Rudy membujuk anak itu

"Tidak mau!! Aku tidak kenal om!!"

"Rudy. Siapa anak ini sebenarnya? Katakan dengan jujur karena saya tidak ingin perusahaan saya di periksa oleh aparat keamanan karena tersangka penculikan anak. Katakan siapa anak ini!"ucap Erik tegas dan dingin

"Dia anak adik saya pak.. Dia kepoakan saya"ucap Rudy

"Siapa namanya?"tanya Erik

"Engg.. Namanya... Namanya Satria pak"ucap Rudy

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang