Part 5 - Malaikat Pelindungku

52K 1.1K 9
                                    

Respect dong respect dong respect dong!!! Hhhh -_- gapapalah.
Happy reading guys ^_^

* * *

Kyeza POV

"Fahrezi?"

"Kyeza?"

Mata itu! Mata yang selama 3 tahun selalu menemaniku.
Fahrezi. Pria itu. Pria tampan itu. Dokter itu. Penyemangat hidupku. Mata yang selalu kurindukan, kini menatapku. Fahreziku..

"Assalamualaikum..."Fahrezi menatapku lekat sembari mengucapkan salam.

"Wa.. Waalaikum.. Sa.. Salam.."ucapku terbata bata

"Apa kabar Kyeza? Senang bisa bertemu denganmu"

"Aku.. Aku baik.. Bagaimana denganmu? Senang bertemu denganmu juga, Fahrezi"aku tersenyum kaku. Sungguh sulit untuk mengatakan aku baik saat ini. Aku baik, tapi tidak dengan hatiku.

"Oh syukurlah. Aku senang mendengarnya. Aku.. Ya. Seperti yang kau lihat. Sangat baik dan makin tampan, bukan?"ucap Fahrezi menaik-turunkan alisnya.

"Yaa. Kau memang tampan dan selalu tampan, Mr. Ammour"ucapku sambil terkekeh geli. Dia hanya tersenyum menatapku.

"Bytheway.. Ada urusan apa kau kesini? Apakah ada yang bisa aku bantu?"Fahrezi menatapku sekilas lalu beralih kebarang bawaanku yang lumayan banyak.
Astaga. Apa yang harus aku katakan?

"Ahh.. Aku.. Aku kesini karena ada urusan"ucapku gelagapan. Tidak mungkin aku menceritakan yang sebenarnya pada Fahrezi. Bisa bisa dia jijik dan memusuhiku

"Ku harap kau tidak membohongiku. Ayo ikut aku"ucapnya lalu membawa koper yang ada ditanganku.

"Ehh.. Fahrezi.."aku mengejarnya yang sudah berjalan terlebih dahulu didepanku

Disinilah aku saat ini. Didalam Range Rover Putih miliknya.
Aku menggenggam kedua jemariku. Tiba tiba saja rasa gugup mendera.
Apa yang harus aku lakukan jika Fahrezi menanyakan hal yang tidak tidak kepadaku.
Ahh.. ini membuat kepalaku menjadi pusing. Belum lagi aku dibuat bingung kemana Fahrezi akan membawaku.

"Tidurlah dulu. Nanti aku akan membangunkan mu"ucapnya lembut

"Tapi Rez.."

"Tenang saja. Aku tidak akan menculikmu"Fahrezi terkekeh dan aku hanya mendengus geli mendengar jawabannya. Akhirnya aku memutuskan untuk memejamkan mataku saja.

Aku terbangun dari tidurku saat sebuah tangan menepuk pipiku lembut. Siapa lagi kalau bukan Fahrezi. Aku menatap Fahrezi yang ternyata sedang tersenyum kepadaku.
Lantas aku langsung membalas senyumnya dengan senyum kaku.
Ah. Bodoh sekali kau, Kyeza. Batinku

"Kita sudah sampai?"tanyaku

"Yups. Ayo turun!"Fahrezi membukakan pintu mobilnya untukku. Aku merasa seperti putri yang turun dari kereta kencana saja.

"Kau terlalu berlebihan, Rezi."ucapku yang ditanggapi endikan bahu dari Fahrezi.

"Tidak masalah. Asal kau senang"ucapnya lalu mengeluarkan barang barangku dari bagasi.
Aku jadi merasa diperlakukan special saja.

Kami memasuki apartement milik Fahrezi. Aku disuruh menunggu di ruang tengah sedangkan dia mengambilkan minum serta beberapa camilan.
Tak lama kemudian Fahrezi datang.
Dia menyerahkan segelas jus jeruk kepadaku.

"Minumlah"ucapnya. Aku meraih gelas itu dan meminumnya.
Fahrezi juga melakukan hal yang sama. Dia menenggak jus nya hingga kosong tak bersisa

"Kau kehausan heh?"ejekku. Dia hanya tersenyum simpul

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang