Part 3 - Anak siapa aku?

80.1K 1.4K 18
                                    

Hay ceman ceman sekaliannnn.
Semoga pada masih betah ya sama LAML nyah.
Jangan lupa tinggalkan VoMment-nya sesudah membaca.
Makaseh semuaaa :* :)

* * *

Kyeza POV

Aku terbangun dipagi hari.
Aku meregangkan ototku yang terasa berat saat ini.
Aku menoleh ke penjuru lingkungan ku saat ini. Aku benar. Ini bukan kamarku. Dimana aku?
Aku kembali mengingat ingat kejadian yang dapat memberikan informasi dimana aku berada.
Dan aku menemukan jawabannya!
Aku berada di kamar tuan Erik, si pria tampan tak berhati itu.
Darimana aku mengetahui namanya sedangkan kami saja belum berkenalan? Aku mengetahui namanya saat aku mendengar permohonan ayah sambil bersujud dihadapannya.
Mengingat itu semua membuatku menjadi geram. Ingin rasanya aku membunuh pria itu.
Namun hal yang lebih aku sesali saat ini adalah kegiatan yang kami lakukan semalam.
Bagaimana bisa aku menerima bahkan membalas perlakuan pria itu?
Aku merutuki semua yang aku lakukan. Bukan kehilangan keperawanan yang membuatku kacau saat ini. Tapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi -termasuk kehamilan- dan bagaimana caraku mengatakan pada ayah dan bunda nantinya? Pasti ayah akan mengamuk besar dan bunda? Mungkin dia tidak akan menganggapku anaknya lagi.

Aku beranjak dari tempat tidur yang aku tempati saat ini. Aku berjalan kearah kamar mandi. Meskipun jalan ku tertatih karena sakit itu masih ada, tapi aku tak bisa berdiam diri terus ditempat ini. Aku harus mencari cara untuk meloloskan diri dari tempat laknat ini.

Setelah selesai membersihkan diri dan berpakaian, aku kembali ke tempat tidur itu. Tas. Ya, aku rasa aku membawa tas saat itu. Dimana tas ku? Mungkin aku bisa meminta bantuan dengan menghubungi teman temanku.
Aku berkeliling kamar ini dan berhenti saat melihat benda berwarna silver tergeletak di sudut kamar itu.
Aku meraihnya dan mengacak acak isi tas itu.
Aku mengeluarkan seluruh isi yang ada didalam tas ku.
Lipstik, bedak, buku bacaan, earphone. Semuanya ada.
Lalu dimana 2 barang yang dapat menolongku? Dimana handphone dan dompetku?
Jangan pernah mengatakan si bangsat itu juga mengambilnya.

Ceklek...

Aku menoleh saat kenop pintu terbuka.
Disana aku menemukan sosok yang ingin ku hajar saat ini.
Erik. Satu nama yang merubah hidupku. Ingin rasanya aku membunuh bajingan ini. Mengirimya ketempat asalnya -Neraka-
Jahannam kau Erik!

"Well. Sudah sadar, wanitaku? Kau tampak sangat cerah hari ini. Apakah semalam sangat nikmat sampai sampai kau se ceria ini"

Kata kata macam apa itu?
Yang benar saja.
Aku pastikan saat ini wajah ku memerah.
Jika wanita pada umumnya akan merona merah karena menahan rasa malu malu bangsat nya itu, namun ketahuilah. Aku merona merah karena menahan muntah yang bisa saja aku semburkan tepat didepan wajahnya karena mendengar kata kata busuknya itu.

"Jaga ucapanmu, tuan!"

"Apa yang kau lakukan disana? Tidakkah kau mau menemaniku disini?"
Pria itu duduk di tempat tidurnya dan menepuk sisi sebelahnya

"Atau kau mencari ini?"

Ahh. Dua benda itu. Ternyata benar, dia yang mengambil handphone dan dompetku. Sialan.

"Kembalikan dompet dan handphone ku. Itu milikku!"

"Tidak akan pernah! Kau tau, apa yang sudah menjadi milikku selamanya akan tetap menjadi milikku. Tak akan ada yang bisa merebutnya dariku sekalipun aku yang menginginkannya. Karena sesuatu yang menjadi milikku, tetaplah milikku."Erik menatapku dengan tatapan angkuhnya.

"Katakan apa maumu dan tinggalkan aku"aku mulai merasa geram menghadapinya.
Tuhan, berikan aku kesabaran.

"Hebat sekali kau memerintahku. Kau pikir kau itu siapa heh?"Erik menatapku tajam

Love After Making LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang