CHAPTER SIX

534 22 14
                                    

Thanks to always support me to writing! :D

Itu yang selalu ingin saya katakan setiap kali tau bahwa karya saya masih diminati >,<

Akhir akhir ini saya mulai kesulitan menemukan ide jalan cerita, tanpa kerangka cerita, buat FF itu kaya lagi nyari rumah tanpa alamat, susah susah gimana gitu :'D

Juga, setiap chapter akan di upload tidak menentu (tergantung saya punya waktu untuk menulis atau tidak dan mungkin saja kesulitan dalam proses karena harus buat kerangka baru)

Tetap saja saran dan kritik dari para reader akan sangat membantu pembuatan ide cerita (mana tau ada ide baru gitu dari readers yang mau disampaikan lewat comment) :D

Terakhir, terima kasih buat "pacar" yang selalu ngedukung dan bawel banget nyuruh upload setiap minggunya :D Imagine dari mu membantu banget dalam pembuatan setiap chapter >,<





..



Sejak hari itu, Mike tak pernah lagi mampir ke toko bunganya. Bahkan ia tak pernah melihat lelaki itu berjalan disekitar sana. Ini sudah tiga hari sejak kejadian tersebut, "Apa dia benar benar marah padaku?" Gumamnya pada diri sendiri. Ia mengeluh kesal, seharusnya ia mengikuti apa yang Mike sarankan padanya. Juga berterima kasih karena telah menyelamatkannya dari Peach, dan menjauhkannya dari lelaki tersebut.

Jika ia pikir pikir lagi. Mike melakukan hal yang tak bisa dilakukan banyak lelaki didunia ini, "Apa yang harus ku lakukan sekarang" Pikirnya menopang kepala dengan tangan karena begitu frustasi,

"Oh, selamat datang!" Sahutnya, ketika seseorang tampak berjalan masuk ke arah toko bunganya, "Aku ingin buket peach rose dengan beberapa filler flowers" Gumam seorang gadis tom berambut pendek diatas bahu dengan kemeja garis merah hitam dan baju kaus polos dibagian dalamnya, "Baiklah" Aom mulai mengambil beberapa batang bunga. Gadis tom tersebut menggenggam sebuah kamera slr ditangannya dan mengambil beberapa foto dari toko bunga Aom selagi Aom sibuk merangkai buket untuknya.

Gadis tom tersebut mengangkat kameranya, mengarahkannya pada Aom yang tengah sibuk merangkai bunga. Ia memotret secara diam diam, dan kembali melirik hasil potretannya sambil tersenyum,

"Ini dia" Aom memberikan bunga hasil rangkaiannya pada gadis tom tersebut, "Terima kasih" Setelah membeli bunga tersebut dan melakukan pembayaran. Ia kembali berterima kasih pada gadis tom yang telah membeli bunga miliknya. Berjalan keluar toko untuk melihat cuaca diluar. Cukup tenang semenjak ia tak melihat Mike datang atau Peach yang tiba tiba muncul seperti beberapa hari lalu. Semuanya kembali seperti kehidupannya yang membosankan.

Matanya menoleh ke arah kiri, hampir tak terlihat namun ia memperhatikan dengan cukup baik. Seorang lelaki dengan seragam sekolahnya berdiri tak jauh dari sana. Aom langsung menyadari siapa lelaki tersebut, "Mike!" Panggilnya sambil melambai.

Lelaki itu tak bergerak. Ia hanya menghela nafasnya dari jauh lalu berbalik untuk menjauh dari toko tersebut. Aom mengernyit, lalu bermaksud untuk menghampiri Mike. Hanya saja tak berapa lama setelah itu, Mike memutar badannya dan berlari mendekat pada Aom. Menarik gadis itu untuk masuk ke toko bunganya dan memaksa gadis tersebut bersembunyi dibawah meja kasir bersamanya.

Aom yang bingung hanya mengikuti, ia terkejut karena tiba tiba Mike membekap mulutnya dibawah meja kasir, memeluknya dari belakang. Nafas Mike terasa cukup dekat hingga membuat beberapa rambutnya bergerak gontai.

If I Could Turn Back Time ✓Where stories live. Discover now