CHAPTER FIFTEEN

258 12 11
                                    



..

Bangkok, Thailand

March 1, 2011

Golf melirik Aom dan tersenyum pada gadis itu. Ia menghela nafasnya beberapa kali, diam diam memantapkan hatinya untuk mengatakan sesuatu yang akan membuat Aom terkejut nantinya. Meski begitu ia harus melakukannya, "Aom, mau sarapan dulu?" Tanyanya pada gadis yang masih menarik kopernya keluar dari pintu kedatangan Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi,

"Boleh"

"Disekitar sini aku tau restorant yang enak" Ujar Golf, menyetop sebuah taxi dan membantu Aom untuk memasukkan kopernya. Aom sesekali menundukkan kepalanya, memainkan jari jari lalu kembali menoleh pada jendela kaca mobil saat mereka tengah ditaxi. Golf menoleh beberapa kali, "Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Golf,

"Hm?" Aom menoleh, "Kau terlihat tidak nyaman, ada apa?" Jelasnya, "Tidak, aku hanya memikirkan sesuatu" Kekeh Aom kembali memainkan jari jarinya yang terletak dipangkuan. Golf menghela nafasnya, cukup khawatir dengan gadis yang ia cintai jika keadaannya seperti ini. Ia mengangkat tangannya menggenggam tangan Aom dengan lembut,

"Kau memikirkan Tina?" Tebaknya tepat. Aom kembali menoleh, namun dengan berat ia mengangguk pada Golf, "Kita makan dulu, setelah itu aku berencana untuk mengajakmu kerumah Tina"

Aom mengangkat wajahnya dengan raut terkejut, "Kau sudah menemukannya? Tina dirumahnya?" Tanyanya menatap Golf. Lelaki itu hanya mengangguk dengan ragu. Meski begitu ia mampu membuat Aom menghela nafas lega dan tampak mulai nyaman dengan perasaannya saat ini,

"Syukurlah ia baik baik saja" Ujar Aom tersenyum pada Golf yang dibalas senyum dan anggukan pelan. Namun Golf tampak merasa sedih dengan kebohongannya pada Aom.

Setelah sampai di depan sebuah restorant, Golf mengajak Aom untuk masuk, menikmati sarapan mereka dengan menu khas Thailand,

"Bagaimana?" Tanya Golf ketika Aom menyuapkan Pad Thai, "Hm!" Pekiknya dengan penuh semangat, "Sudah lama tidak makan makanan Thailand, rasanya enak sekali" Ujarnya kembali menyuapkan Pad Thai ke mulutnya. Golf terkekeh, ia kembali menemukan sosok Aom yang ia cintai saat ini. Ada rasa bersyukur dalam hatinya setelah berbohong pada Aom,

"Golf, setelah ini kita akan kemana?" Aom menyentaknya dengan pertanyaan. Lelaki itu tampak berpikir, "Bukankah aku berkata bahwa kita akan kerumah Tina?"

"Kau sudah menemukan Tina? Dia dirumahnya?" Balik Aom bertanya. Golf mengernyit, "Ya, aku sudah mengatakannya padamu tadi" Angguk Golf, "Syukurlah jika ia baik baik saja" Golf mengangguk, memaksakan senyum di bibirnya, "Aom, kau baik baik saja kan?" Tanyanya kemudian,

"Tentu" Angguk Aom dengan santai menikmati Pad Thai untuk sarapan paginya. Golf tersenyum kecil, ia bersyukur bahwa Aom telihat tak terlalu tegang. Karena mungkin sebentar lagi gadis itu benar benar akan mengubah wajah tenangnya dengan rasa terkejut,

"Aom?" Panggil Golf, gadis itu mengangkat kepalanya perlahan, "Kalau nanti kita sampai dirumah Tina, jangan terkejut, mengerti?" Ujarnya. Aom tampak berpikir, terlihat bingung. Namun hanya menganggukkan kepala memahami maksud kalimat Golf dan kembali menikmati Pad Thainya.

..

Panas matahari sangat terik siang itu. Namun Golf dan Aom telah sampai didepan sebuah rumah berpagar coklat dengan tinggi 2 meter. Didalamnya terdapat rumah dengan taman yang cukup luas, "Ini.. rumah siapa?" Aom mendongakkan kepalanya menoleh kesekitar, "Ini rumah Tina" Jawab Golf kemudian, "Ayo masuk" Ia merangkul lembut Aom dan mengajaknya untuk melangkah masuk sebelum gadis itu kembali bertanya,

If I Could Turn Back Time ✓Where stories live. Discover now