CHAPTER THIRTEEN

359 19 3
                                    




..

Jeju, South Korea

February 17, 2011

Beberapa bulan berlalu, Aom menyukai kegiatan barunya menjadi bagian dari pekerja apartment milik Golf. Yang ia lakukan setiap harinya hanya memastikan bahwa semua tanaman di sekitar apartment tidak kekurangan air atau pengecekan pupuk rutin. Ia memiliki banyak orang yang bisa ia suruh. Juga fasilitas hidupnya sangat nyaman,

"Halo, ma. Ya, aku sudah makan. Iya ma. Golf sedang ada pertemuan dengan pemilik saham. Aku sedang istirahat. Baik ma. Jaga juga kesehatanmu, aku akan berkunjung kapan kapan" Aom memutuskan panggilannya,

"Mama?" Tanya Tina. Aom menoleh, "Iya, ia sedang di kantor. Seharusnya mama tidak perlu bekerja lagi, walaupun ini hanya hobiku, tapi penghasilanku sangat baik, jadi ia bisa menikmati sisa hidupnya dengan bersenang senang kan?"

"Sepertimu, kerja baginya juga adalah hobi. Jangan tahan dia Aom" Tukas Tina membersihkan lensa kameranya, "Benar juga" Aom melirik ke arah luar jendela, "Apa Golf masih lama? Aku lapar"

"Aom?" Panggil Tina. Mengangkat tubuhnya yang sejak tadi duduk di sofa, berjalan mendekat ke arah Aom yang berdiri di depan jendela apartmentnya, "Hm?"

"Kau mulai menyukai Golf?"

DEG!

Aom menoleh dengan cepat pada Tina, "Benar kan?" Tina menebak dengan baik perasaan Aom, "Tidak, aku hanya bekerja sama dengannya" Jawab Aom mengelak, "Kau berbohong, semua terlihat dimatamu"

"Apa?"

Drrt.

-Golf-

"Golf menghubungiku, mungkin aku akan makan malam dengannya. Aku pergi dulu" Sahutnya mengalihkan pembicaraan seraya mengangkat panggilan di ponselnya, "Halo, Golf"

Tina hanya memperhatikan dari jauh. Tampak kecewa dengan sikap Aom. Ia menyandarkan satu bahunya ke dinding. Memperhatikan Aom yang tengah berjalan berdampingan disisi Golf. Lelaki itu membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Aom untuk masuk. Tina mendecak kesal, menggenggam erat kamera ditangannya, rasa kesal entah kenapa tiba tiba merusak suasana hatinya ketika melihat hal itu.

..

Golf membawa Aom pada sebuah tempat untuk menikmati makan malam mereka, "Kenapa kita makan diluar?" Tanya Aom, "Iya, aku bosan. Meeting tadi membuatku pusing" Jawabnya sesekali menoleh pada Aom. Gadis itu terkekeh, "Ini kan tidak pertama kalinya" Aom bersandar pada kursinya, "Tapi kita akan makan dimana?"

"Sst! Jangan mengacaukan rencanaku" Sahut Golf. Aom mengernyit, "Rencana apa?" Golf tak menjawab, ia hanya tersenyum lalu kembali fokus pada setirnya.

Sampai akhirnya mereka tiba disebuah tempat yang cukup sepi. Tak ada pengunjung disana namun keadaan cafenya terbuka dengan banyak lampu yang bergantungan menambah suasana indah didalamnya,

"Ayo" Golf membuka kan pintu untuk Aom. Gadis itu sibuk memandang ke arah café, "Kau suka tempatnya?" Tanya Golf setelah menggenggam tangan Aom untuk masuk ke dalam café tersebut. Gadis itu mengangguk, "Tapi kenapa tidak ada orang?" Baliknya bertanya. Golf tersenyum dan tidak menjawab.

Ia memundurkan satu kursi disebuah meja untuk meminta Aom duduk disana. Lalu ia duduk dihadapan Aom, "Mau makan apa?" Tanya Golf, "Entahlah, pilihkan untukku" Pinta Aom membaca buku menu,

"Dua porsi steak dan sebotol wine" Ujar Golf pada pelayan café memesan untuk makan malam mereka. Lalu menatap Aom yang duduk dihadapannya, tak berhenti untuk tersenyum, "Ada sesuatu diwajahku?" Tanya Aom. Lelaki itu menggeleng pelan, tetap tersenyum. Aom merengut kesal, "Jangan menatapku seperti itu"

If I Could Turn Back Time ✓Where stories live. Discover now