CHAPTER SIXTEEN

279 13 11
                                    





..

Nonthaburi, Thailand

March 3, 2011

Tok Tok

Aom mengetuk sebuah pintu dengan senyuman lebar menatap Golf yang juga tersenyum padanya. Ia sengaja memberikan kejutan pada Ibunya, ketika ia akhirnya singgah ke Nonthaburi untuk dua hari sebelum kembali ke Korea.

Seorang wanita paruh baya akhirnya membuka pintu itu membuat Aom berteriak senang, "Ibu!" Ujarnya lalu memeluk wanita itu erat. Golf merapatkan kedua tangannya di depan dada memberi salam khas Thailand, "Kenapa tidak bilang jika ingin pulang? Ibu bisa menjemputmu dibandara" Ujar wanita itu dengan senyum yang lebar dan sumringah, membalas salam Golf dan mengajak mereka untuk masuk,

"Ibu masak apa hari ini?" Aom memeluk Ibunya sambil berjalan masuk, seakan ia benar benar merindukan sosok wanita yang sejak kecil telah bersamanya, "Banyak, kau sudah makan?"

Golf tersenyum melihat kedekatan mereka, matanya melirik keseisi ruangan rumah. Begitu banyak pajangan foto kenangan antara mereka berdua, "Golf" Aom memanggil, "Kita makan dulu" Ujar gadis itu menarik Golf untuk menuju ruang makan.

Setelah mempersiapkan makan siang dan makan bersama, Aom memperkenalkan Golf pada Ibunya, "Ibu, ini Golf yang sering kuceritakan padamu ditelfon" Sahutnya malu malu. Ibunya tersenyum melirik Golf, "Aom banyak bercerita tentangmu, dan sepertinya semua hal yang ia ceritakan itu benar"

"Apa? Aom cerita apa saja tentangku, bu?" Kekeh Golf, "Seperti tampan, dan kharismatik?"

"Ibu jangan berkata seperti itu" Ketus Aom dengan wajah memerah, "Aku tampan, benarkah?" Golf menggoda Aom dengan mendekatkan wajahnya pada gadis itu, "Diam" Ujarnya lebih memerah dan melanjutkan makannya. Ibunya tersenyum, ia sangat merasakan kebahagiaan ketika ia bersama Golf. Hal itu menjadi sesuatu yang membuatnya lega, karena ia percaya bahwa Golf akan menjaga Aom dengan baik,

"Tapi, aku merasa wajahmu sangat familiar. Seperti mirip dengan seseorang, tapi siapa.." Ibu Aom berpikir, Aom ikut mengernyit, "Siapa, bu?" Tanyanya ikut penasaran. Golf ikut menatap wanita paruh baya yang sibuk dengan pikirannya,

"Entahlah, yang jelas kau terlihat mirip seseorang. Mungkin hanya mirip" Jawab Ibu Aom kemudian, "Ya, kita punya tujuh orang yang mirip dengan kita didunia"

"Mitosnya memang seperti itu"

"Itu mitos?"

"Aku ingin bertemu kembaranku" Mereka saling tertawa di meja makan tersebut. Tak ada kata canggung untuk memulai sebuah percakapan antara mereka. Golf juga mampu berbaur dengan baik.

..

"Bagaimana pendapat Ibumu tentangku?" Sesekali mata Golf melirik Aom yang duduk disampingnya, gadis itu tersenyum lebar, "Dia suka, Ibu bilang kau sangat tampan"

"Benarkah Ibumu berkata seperti itu?" Ia terkekeh, lalu menatap wajahnya sekilas melalui cermin mobil diatas kepalanya, "Hari ini kita akan kemana?" Tanya Aom, karena Golf hanya mengirimi pesan yang meminta Aom untuk bangun pagi karena mereka akan pergi kesuatu tempat, dan Aom baru mempertanyakan hal itu saat ini karena tadi malam ia sudah begitu mengantuk,

"Oh, kita akan bertemu dengan adikku. Karena hanya hari ini kita punya waktu luang. Besok penerbangan kita pagi" Jawab Golf, "Baiklah" Angguk Aom. Ia sedikit senang ketika akan diperkenalkan dengan salah satu keluarga Golf.

If I Could Turn Back Time ✓Where stories live. Discover now